Selamat Datang di Blog Ratman Boomen. Semoga Anda Mendapat Manfaat. Jangan Lupa Beri Komentar atau Isi Buku Tamu. Terima Kasih atas Kunjungan Anda.

Halaman

26 Desember 2008

Definisi Taubat


Definisi Taubat

Definisi Taubat Secara Bahasa (Etimologis)

Kata "at-taubah" –dengan fathah pada ta' dan sukun pada wau– diambil dari kata "taub" yang terdiri dari huruf ta'-wau-ba'. Sebuah kata yang bermakna "kembali". Dikatakan ta-ba dan a-na-ba ketika seseorang kembali dari dosanya.1 Taubat adalah kembali kepada Allah, dengan memutuskan keinginan berbuat dosa dari dalam hati. Taubat adalah kembali (kepada Allah) dari berbuat dosa. Dalam bahasa Arab dikatakan "tâba ilâ Allâhi yatûbu tauban wa taubatan wa matâban" yang artinya kembali kepada Allah dari berbuat maksiat. Dikatakan dalam bahasa Arab "tâba al-‘abdu" yang artinya kembali kepada Allah dengan bertaubat. Dan, "tâba Allâhu ‘alaihi” yang artinya Allah memberi ampunan kepada hamba-Nya. Allah berfirman dalam surat an-Nûr ayat 31:

"Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah." (Q.S. an-Nûr : 31)

Maksudnya adalah kembalilah kepada-Nya dengan ketaatan. Dan, di antara asma Allah Yang Mulia adalah At-Tawwâb atau Maha Pengampun. Kata "taub" dan "taubah" mempunyai satu makna, yaitu meninggalkan dosa dengan sebaik-baik cara. Taubat inilah sebaik-baik cara meminta ampun.

Definisi Taubat Secara Istilah (Terminologis)

Keadaan jauh dari Allah kemudian kembali dan menjadi dekat kepada-Nya itulah yang dimaksud dengan penyesalan (an-nadam). An-nadam adalah menderitanya hati. Bukti an-nadam adalah sedih yang panjang dan menangis atas kesalahan yang telah lalu, keinginan untuk tidak kembali kepada dosa dan yang semisalnya, melepaskan diri dari dosa, menyesal terhadap apa yang terjadi pada masa lalu, dan kenginan kuat untuk tidak melakukannya di masa yang akan datang.

Setiap manusia harus bertaubat dari segala dosa. Meninggalkan dosa itu disertai dengan rasa takut kepada Allah, mengakui kejelekan dosa, menyesal telah melakukan maksiat, berkeinginan untuk tidak mengulanginya meski dia mampu untuk melakukannya, dan memperbaiki diri sebisa mungkin dengan amal-amal saleh secara berkelanjutan. Imam al-Hasan al-Bashri –rahimahullâh– mendefinisikan taubat seraya berkata, "Taubat nasuha adalah menyesal dalam hati, meminta ampun dengan lisan, meninggalkan dengan prilaku dan berniat untuk tidak mengulanginya."

_________________

1 Lihat Mu’jam Maqâyîs al-Lughah karya Ibnu Faris juz I, hlm. 357.

Taubat dalam Mimpi2

Taubat dalam mimpi menunjukkan keselamatan dari hukuman penjara, memperoleh kekuasaan, serta mendapat kemuliaan dan keberkahan setelah ditimpa musibah. Barangsiapa bermimpi bahwasanya dia melepaskan diri dari kefasikan, maka dia akan ditimpa cobaan, kemudian dia bertaubat, memiliki kekuasaan, serta memperoleh kemuliaan dan keberkahan. Barangsiapa bermimpi bertaubat dari dosa yang dia tidak ketahui, maka –barangkali– dia dikhawatirkan akan tejerumus ke dalam dosa, tetapi dia segera menghentikannya dengan berbuat baik. Taubat bagi seorang kafir adalah masuknya dia ke dalam Islam. Dan, Allah Maha Mengetahui. []

_________________

2 Lihat Syeikh Abdul Ghani an-Nabulsi, Ta’thîr al-Anâm fî Ta’bîr al-Manâm, Dar al-Ma’rifah, Beirut, 1415 H/1994 M,

cet. III, hlm. 73.

0 Responses: