Selamat Datang di Blog Ratman Boomen. Semoga Anda Mendapat Manfaat. Jangan Lupa Beri Komentar atau Isi Buku Tamu. Terima Kasih atas Kunjungan Anda.

Halaman

28 Desember 2008

Hakekat Taubat

Hakekat Taubat


Ingatlah wahai hamba Allah, sesungguhnya dosa adalah penyebab hancur dan meruginya hamba. Akibat dari dosa di dunia sangat jelas, seperti bimbang, bingung, sempit, kegoncangan dalam hidup, siksa, dan laknat dari Allah. Taubat adalah perasaan hati untuk menyesali atas apa yang telah terjadi. Menghadap kepada Allah, meninggalkan dosa, dan melakukan amal saleh dapat mewujudkan taubat yang sebenarnya. Taubat adalah aktivitas hati yang meliputi kemauan hamba untuk menghadap dan kembali kepada Tuhannya, serta selalu mentaati-Nya.

Barangsiapa meninggalkan dosa hanya sekedar meninggalkan, tidak melakukan amal yang dicintai Allah, maka dia belum disebut orang yang bertaubat (at-tâ'ib), kecuali jika dia kembali kepada Allah dan berani memotong rantai dosa. Taubat dimulai dari hati sebelum diucapkan dengan mulut, merenungkan detailnya keadaan surga dan balasan bagi orang-orang yang taat sebagaimana yang disebutkan Allah, merenungkan siksa neraka dan ancaman bagi hamba yang durhaka sebagaimana yang digambarkan Allah, serta senantiasa berbuat amal saleh hingga dia merasa takut dan mengharapkan ridha-Nya.

Hamba yang bertaubat akan berdoa kepada Allah agar diterima taubatnya, dibersihkan dosanya dan dihapuskan kesalahannya. Dengan demikian hamba telah mewujudkan makna taubat, yaitu dengan meninggalkan amal yang dibenci Allah menuju amal yang dicintai dan diridhai oleh-Nya. Hamba tersebut bertaubat dan tidak kembali pada dosa sebagaimana susu tidak akan kembali ke putingnya. Dia menyesal dengan hatinya dan meminta ampunan dengan lisannya serta membuktikan dengan amal perbuatannya.

Akibat dosa di akhirat nanti sangat jelas bagi muslim yang berakal. Allah berfirman dalam surat al-Muthaffifn ayat 7:

"Sekali-kali jangan curang, karena sesungguhnya kitab orang yang durhaka tersimpan dalam sijjin." (Q.S. al-Muthaffifn : 7)

Abu Ubaidah dan al-Akhfasy berkata tentang ayat di atas: "Yaitu dalam kurungan yang sangat sempit."13 Allah berfirman dalam surat Thâhâ ayat 124:

"Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta." (Q.S. Thâhâ : 124)

Dosa adalah penyebab sifat lekas marah serta sesaknya hidup dunia dan di akhirat. Oleh karena itu, taubat menjadi jalan yang lurus untuk menghilangkan rasa bimbang, menciptakan ketenangan hati, kebahagiaan hidup di dunia, dan keselamatan di hari perhitungan (yaum al-hisâb). []


_________________

13 Lihat Al-Syaukani, Fath al-Qadir, 5/399.

0 Responses: