Selamat Datang di Blog Ratman Boomen. Semoga Anda Mendapat Manfaat. Jangan Lupa Beri Komentar atau Isi Buku Tamu. Terima Kasih atas Kunjungan Anda.

Halaman

04 Februari 2009

(11) Umar Khayyam

Umar Khayyam

Sang Ilmuwan yang Pujangga



oleh: Ratman al-Kebumeny


Siapakah Dia?

Adalah Umar Khayyam, seorang yang dikenal sebagai ilmuwan yang mempunyai kemampuan bersyair yang tinggi. Siapakah dia sebenarnya? Nama lengkapnya adalah Ghiyatuddin Abul Fath Umar Ibnu Ibrahim Al Khayyami. Khayyam artinya adalah pembuat kemah. Ia lahir di Naisaphur, ibukota provinsi Khurasan pada sekitar tahun 429 H / 1038 M. Dia dikenal oleh khalayak sebagai orang Persia, sehingga terkenal dengan sebutan "penyair Persia". Tapi, nenek moyangnya adalah orang Arab dari suku Khayyami yang bermigrasi (pindah) dan menetap di Persia. Hidupnya Umar Khayyam sezaman dengan penguasa Nizham Al Mulk Tusi.
Umar Khayyam sebenarnya seorang matematikawan (ahli matematika) yang mempunyai bakat syair tinggi. Oleh karenanya, selain menekuni matematika, ia juga membuat syair, yang justru karena syair itulah ia lebih terkenal di Barat sebagai seorang penyair kawakan dari Timur (Persia). Setelah menulis kitabnya dalam bidang matematika dan syair, serta mengarungi kehidupannya, akhirnya ia meninggal di Naishapur sekitar tahun 517 H / 1123 M. Di Naishapur inilah ia dimakamkan, dan banyak orang dari berbagai tempat menziarahi pusaranya.





Apa Karyanya?

Sejak awal, Umar Khayyam mengenyam pendidikannya di Naishapur, tanah kelahirannya. Namun, gairah belajarnya tak terbendung hingga ia menuntut ilmu ke beberapa sekolah terkenal di di Bukhara, Balkh, Samarqand, dan Isfahan. Akhirnya, dia tinggal di Naishapur dan Samarqand dalam hampir seluruh usia hidupnya hingga kewafatannya di Naishapur.
Sebagaimana disebutkan di depan bahwa Umar Khayyam ahli dalam matematika, terutama aljabar. Dia menekuni aljabar hingga mampu menulis sebuah kitab yang membahasnya dengan judul Maqalat fi Al Jabr wa Al Muqabila. Kitabnya ini memberikan sumbangan berharga bagi kemajuan matematika, khususnya aljabar. Dia menjelaskan aljabar hingga pada tingkat kerumitan yang cukup tinggi. Dalam karyanya, Umar Khayyam mengelompokkan persamaan aljabar berdasarkan kerumitannya hingga mengetahui tiga belas persamaan pangkat tiga. Ia juga membuat metode geometri untuk mencari persamaan dalam kerucut. Selain itu, Umar Khayyam juga menyelesaikan persamaan pangkat tiga dengan mengiriskan sebuah (bentuk) parabola dari sebuah lingkaran. Teori-teori lain juga ia kemukakan, bahkan ia orang pertamanya, seperti teori biner dan menentukan koefisien biner. Kitab aljabarnya Umar Khayyam berpengaruh terhadap karya segitiga pascal yang kita kenal sekarang.
Karya lain Umar Khayyam adalah dalam hal perhitungan tahun. Ia bekerja untuk seorang Sultan Dinasti Saljuq yang bernama Malikshah Jalal Al Din. Dan salah satu tugas yang harus dia kerjakan adalah mengembangkan kalender (penanggalan) matahari yang nantinya digunakan untuk kepentingan pendapatan (pajak) dan kepentingan administrasi lainnya oleh pemerintah saat itu.
Demi suksesnya tugas tersebut, Umar Khayyam melakukan observasi (pengamatan) di Rayy sekitar tahun 1074 M dengan cermat dan sungguh-sungguh. Berkat kesungguhannya, maka dia berhasil membuat kalender matahari yang disebut dengan Al Tarikh Al Jalali (Kalender Jalal). Kalender ini lebih tepat (akurat) dan lebih baik dari kelender Gregorius. Umar Khayyam mencatat bahwa setahun terdapat 365,24219858156 hari. Ini menunjukkan bahwa Umar Khayyam menganggap pentingnya akurasi (ketepatan) hitungan hingga ia menghitung sampai sebelas decimal. Adapun hitungan hari sekarang dalam setahun adalah 365,242190 hari.
Begitulah Umar Khayyam dalam bidang matematika dan astronomi, khususnya perhitungan hari matahari. Lalu, mengapa Umar Khayyam terkenal sebagai seorang penyair dari Persia? Ternyata Umar Khayyam masyhur sebagai seorang penyair karena salah satu karyanya dalam sastra, yaitu syairnya dalam Ruba'iyyat (quatrain) yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris tahun 1859 M oleh Edward Fitzgerald (1809-1883 M) pada zaman penerjemahan di Inggris. Syairnya ini tersusun dengan empat baris, makanya disebut Ruba'iyyat (quatrain) atau perempatan. Ruba'iyyat Umar Khayyam tidak hanya membuatnya terkenal di Barat, tapi juga di Timur. Bahkan, mungkin jika tidak karena Ruba'iyyat-nya, Umar Khayyam tak masyhur sebagai penyair di Timur, pujangga dari Persia.
Terdapat lebih dari 1000 ruba'iyyat yang telah dihasilkan oleh Umar Khayyam. Karya manuskripnya baru mulai berkembang dua abad setelah meninggalnya. Oleh karenanya, agak sulit memastikan bahwa ia benar-benar menuliskan seluruh karya tersebut. Andaikan benar, maka itu sebuah prestasi dan kebanggan besar sebagai seorang ilmuwan yang punya andil dalam sastra, khususnya ruba'iyyat yang bernuansa kesufian.
Umar Khayyam memang tidak hanya aahli matematika dan seorang pujangga, tapi juga berbagai bidang lain ia miliki ilmunya. Oleh karenanya, ada sekitar 10 buku dan 30 monografi Umar Khayyam yang masih ada hingga kini, yaitu:

1. Bidang matematika 4 buku
2. Bidang aljabar 1 buku
3. Bidang geometri 1 buku
4. Bidang fisika 3 buku
5. Bidang metafisika 3 buku

Perlu kita ketahui pula bahwa Umar Khayyam menulis kitab dalam bidang yang lain. Dalam bidang metafisika, Umar Khayyam menulis kitab Risalah Dar Al Wujud dan Nauruz Namah. Sedangkan pada akhir masa hidupnya, Umar Khayyam menyusun sebuah tabel astronomis yang diberi nama Zij Malik Syah.
Demikianlah beberapa hal yang patut kita ketahui dari seorang Umar Khayyam, ilmuwan yang juga pujangga. Makanya benar kiranya pernyataan Bertrand Russel dalam bukunya History of Western Philosophy bahwa Umar Khayyam merupakan satu-satunya orang yang dikenal oleh kalangan filosof Barat, baik sebagai penyair maupun ahli matematika.[]

0 Responses: