Selamat Datang di Blog Ratman Boomen. Semoga Anda Mendapat Manfaat. Jangan Lupa Beri Komentar atau Isi Buku Tamu. Terima Kasih atas Kunjungan Anda.

Halaman

04 Februari 2009

Taubat yang Sempurna

Taubat yang Sempurna


Dalam taubat, hamba mengumpulkan semua tekad dan keinginannya untuk selalu mempertahankan kesucian diri hingga akhir hayatnya serta menjauhkan diri dari dosa. Dia bersikeras untuk tidak kembali melakukan dosa sebagaimana susu tidak akan kembali pada putingnya.
Taubat itu dimulai dengan penyesalan dan diakhiri dengan amal saleh serta ketaatan. Taubat itu mengingatkan hati, melepaskannya dari kotoran kemaksiatan, dan mendorongnya untuk tidak kembali pada dosa selama-lamanya. Hendaknya taubat hanya karena Allah, bukan karena menjaga kesehatan atau harta, bukan karena untuk memperoleh bagian kenikmatan dunia, bukan karena takut balasan seseorang atau jeratan hukum, dan bukan karena tidak ada faktor yang mendorongnya melakukan maksiat. Tetapi, hamba meninggalkan dosa karena tidak ingin membuat Allah dan Rasul-Nya murka.
Ketahuilah bahwa sesungguhnya taubat itu wajib hukumnya atas setiap bagian tubuh manusia. Taubatnya mata adalah dengan mengelakkan pandangan dari hal-hal yang haram. Taubatnya tangan adalah dengan menghindarkannya dari perilaku yang diharamkan. Taubatnya telinga adalah dengan menjauhkannya dari aktifitas mendengarkan suara yang diharamkan. Dan, taubatnya kemaluan adalah dengan menjauhkannya dari zina, dan sebagainya.
Hendaknya hamba memperbaiki kesalahan-kesalahannya yang telah lalu dengan melaksanakan semua kewajiban yang pernah dia tinggalkan, mengembalikan hak kepada orang yang berhak mendapatkannya, menyibukkan anggota badan –yang dulu biasa digunakan untuk melakukan kemaksiatan– dengan taat kepada Allah, mengikuti perintah-perintah-Nya, mengkonsumsi makanan yang halal serta menjauhkan diri dari makanan syubhat (belum jelas hukumnya) dan haram. []

0 Responses: