Selamat Datang di Blog Ratman Boomen. Semoga Anda Mendapat Manfaat. Jangan Lupa Beri Komentar atau Isi Buku Tamu. Terima Kasih atas Kunjungan Anda.

Halaman

23 Juli 2010

Puspa Agro; Pusat Agrobisnis Terbesar di Indonesia

Beberapa waktu lalu, H+2 pasca-peresmiannya, saya dan istri berkunjung ke Puspa Agro Jatim. Sebuah Pusat Perdagangan Agrobis terbesar pertama di Indonesia, bahkan katanya terbesar kedua di Asia. Tak jauh dari tempat tinggal saya, hanya sekitar 15-20 menit dengan mobil. Dengan motor tentu lebih cepat lagi. Itu kalau jalanan perbatasan Surabaya-Sidoarjo tidak macet. Maklum,jalur padat karena melewati terminal Bungurasih dan ruas keluar-masuk tol Waru.

Letak Puspa Agro di Jl. Sawunggaling, Desa Jemundo, Kec. Taman, Kab. Sidoarjo, Jatim. Tak hanya lumpur Lapindo yang dimiliki Sidoarjo, Puspa Agro juga kian tersohor. Peresmainnya dilakukan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa yang disaksikan Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, Menteri Pertanian Suswono, serta Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad. Hadir pula perwakilan dari 23 provinsi di Indonesia. Tak hanya itu, perwakilan negara sahabat juga datang. Dalam peresmiannya, Puspa Agro mencatat du rekor Muri, yaitu aksi bakar ikan bandeng sepanjang 5,2 kilometer dan panggangan ikan bakar sepanjang 5,5 kilometer. Untuk memecahkan rekor itu, panitia menyiapkan 6,5 ton ikan; 6 ton arang; dan 2,5 ton minyak tanah. Luar biasa! Sayang, waktu pemecahan rekor ini saya tidak sempat datang menyaksikan.

Dari jalan utama jalur Surabaya arah ke Krian (atau jalur Surabaya-Mojokerto) masuk belok kiri sekitar 1 km. Saat masuk, gerbang motif daun dari besi warna hijau muda tampak melengkung di atas jalan masuk. Areanya luas, sekitar 50 hektar! Dua bangunan pasar utama telah berdiri. Paling depan untuk sayur-mayur yang bersebelahan dengan los daging. Di sebelah timurnya untuk pasar lelang. Di utara blok sayuran akan dibangun lagi blok untuk tanaman hias dan hewan peliharaan. Di utara blok pasar lelang sedang dibangun blok lagi. Karena baru saja jadi, memang belum 100% los terisi. Tapi beberapa waktu ke depan pasti akan ramai. Adapun di sebelah utara jalan masuk bertengger dua blok semacam rumah susun. Mungkin ini diperuntukkan bagi pedagang atau siapapun yang beraktivitas di Puspa Agro. Jangan khawatir pula, lahan parkirnya luas.

Ini memang baru pembangunan tahap I. Pasar tahap I yang diperuntukkan bagi pedagang kecil hingga grosir tersebut memiliki 1.045 lapak yang 30 persen di antaranya diisi para petani dari 22 kabupaten di Jatim. Sementara itu, tahap II yang dijadwalkan beroperasi Desember 2010 berisi 4.000 lapak plus fasilitas cold storage, chiller, balai lelang, serta laboratorium uji kelayakan pangan. Wah, sepertinya Jatim benar-benar serius. Puspa Agro memang diharapkan menjadi percontohan di Indonesia.

Apakah harga di Puspa Agro lebih murah? Sepertinya iya. Istri saya membeli cabai, kubis, buah kol, dan beras juga lebih murah dibandingkan di luar. Saya coba beli jeruk besar dari Magetan harganya 10 ribu, rasanya maknyus, manis tenan. Yah, Puspa Agro saya pikir ke depannya bakal menjadi salah satu ikon Jatim, khususnya Sidoarjo. Saya ikut bangga. Kalau ibu saya dari Kebumen atau ibu mertua saya dari Solo ke rumah saya sini, bakal saya ajak ke Puspa Agro! Hehehe.... Ini dia foto-foto Puspa Agro yang saya ambi. Selamat menikmati.












0 Responses: