tag:blogger.com,1999:blog-28459425056883946822024-03-14T09:50:51.526+07:00R A T M A Nb o o m e nRatman Boomenhttp://www.blogger.com/profile/04660794728501900558noreply@blogger.comBlogger134125tag:blogger.com,1999:blog-2845942505688394682.post-66377212125955985382011-12-31T10:00:00.000+07:002011-12-31T10:01:40.834+07:00Memaknai Tahun Baru 2012<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://1.bp.blogspot.com/-i-w-y7RcfuY/Tv57CwaR4oI/AAAAAAAAArw/_aMQYhH64Do/s1600/2012.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 200px; height: 139px;" src="http://1.bp.blogspot.com/-i-w-y7RcfuY/Tv57CwaR4oI/AAAAAAAAArw/_aMQYhH64Do/s200/2012.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5692122266327966338" /></a><br /><br />Sebentar lagi tahun baru 2012? Apa yang ada dalam pikiran dan perasaan kita? Sejatinya, pergantian tahun adalah keniscayaan. Allah telah menentukan hukum atas waktu yang terus berjalan. Yang harus dilalui makhluk-Nya tanpa kecuali. Bagi umat manusia, tahun baru adalah lembaran baru dalam rangkaian episode kehidupannya. Lembaran-lembaran itulah yang akan merupa wajah kehidupan kita. Lalu, bagaimana seyogyanya kita memaknai tahun baru 2012 besok?<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Renungkan dan Koreksilah yang Telah Lalu</span><br />Setahun yang lalu sudah banyak atau justru tidak banyak yang kita lakukan. Maka, renungkanlah apa yang telah atau belum kita kerjakan. Tercapaikah target-target kita di tahun lalu? Jika sudah, layak untuk diapresiasi dan ditingkatkan di tahun selanjutnya. Jika belum, maka perbaikilah di tahun yang baru itu. Dalam bahasa agama (Islam), itulah yang disebut muhasabah, yaitu merenungkan dan menghitung-hitung diri (koreksi). Sampai-samapi ada ungkapan "hisablah dirimu sebelum engkau dihisab (oleh Allah)".<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Tentukan Target di Tahun Baru Esok</span><br />Amat rugi orang-orang yang tahu tahun lalu tidak mencapai apa-apa, lalu di tahun berikutnya tidak melakukan perbaikan. Sungguh merugi. Orang-orang yang cerdas adalah yang mempersiapkan dan bertekad meraih sebuah pencapaian di tahun berikutnya. Kegagalan di tahun lalu adalah cambuk untuk melaju di tahun yang baru. New year, new hope, new success. Tentukanlah, target apa yang akan diraih di tahun baru esok itu. Kita bisa menentukan sebuah tema untuk tahun baru yang akan kita hadapi. Misalnya: Tahun 2012 adalah Tahun Sehat, Tahun Pengusaha Sukses, Tahun Menulis 10 Buku, Tahun ke Luar Negeri, Tahun S2/S3, dan sebagainya. Dengan menentukan tema, maka target kita sudah jelas. Dengan demikian, kita bisa fokus mencapainya. Buatlah skema (rencana program/palan) pencapaian agar target-target tersebut bisa terealisasi.<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Bulatkan Tekad untuk Pencapaian di Tahun Baru</span><br />Setelah menentukan target dan skema rencana, maka suntiklah dengan tekad bulat. Sulutlah tahun baru dengan energi besar tekad yang membara. Saya lebih menyukai kata "tekad" daripada "semangat". Menurut saya, tekad lebih bernenergi, lebih utuh dan kuat serta sustainable (istiqomah). Bahkan, tekad yang bulat bisa menciptakan "nekad". Itu yang luar biasa.<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Yakinlah Sepenuh Hati</span><br />Keyakinan adalah tambatan hati dan "energi ketuhanan" yang invisible. Tak kasat mata, tapi nyata. Keyakinan adalah tali penghubung antara hamba yang berusaha sekuat tenaga dengan takdir Allah. Jika usahanya benar-benar, tekadnya bulat, maka tali suksesnya (takdir kesuksesan) adalah keyakinan, yang tentunya disertai ketawakalan. Maka, yakinlah, insya Allah mengikatnya dengan takdir kesuksesan. Amin. Selamat mencapai sukses di 2012! []Ratman Boomenhttp://www.blogger.com/profile/04660794728501900558noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2845942505688394682.post-50413813097748187232011-12-31T08:57:00.003+07:002011-12-31T09:57:20.576+07:00Saat Menunggu Pesawat Bersama Dahlan Iskan<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://3.bp.blogspot.com/-XKls6mR8tXw/Tv56Bz9ra4I/AAAAAAAAArk/rtEk5QROeqE/s1600/dengan%2Babah%2Bdahlan%2Buplod.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 200px; height: 150px;" src="http://3.bp.blogspot.com/-XKls6mR8tXw/Tv56Bz9ra4I/AAAAAAAAArk/rtEk5QROeqE/s200/dengan%2Babah%2Bdahlan%2Buplod.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5692121150590249858" /></a><br /><br />SOAL PAK DAHLAN DAN BUMN.Ini bukan narsis atau apa, tapi sekadar sharing aja. Semalam saya bersama Pak Dahlan Iskan (Menteri BUMN, mantan Dirut PLN, CEO Jawa Pos) di bandara Cengkareng. Cukup banyak yang saya tanya dan diskusikan di kesempatan menunggu pesawat itu, mulai dari soal listrik, BUMN, Merpati (yang saya dan Pak Dahlan naiki ke Surabaya), bahkan sampai soal saya yang belum dikarunia anak hehehehe (waktu itu saya juga bareng istri). Denga tanpa pengawal, hanya memakai kemeja putih polos, celana hitam dan pastinya sepati kets kesayangannya. Sejak saya di Jawa Pos Group dan bertemu Pak Dahlan untuk pertama kalinya, beliau selalu pakai sepatu kets.<br /><br />Walaupun menteri, Abah (saya manggilnya begitu ke Pak Dahlan) tetap beli karcis, dan tampak biasa saja, layaknya penumpang seperti saya. Ndak minta previlage atau ini itu ke petugas bandara. Bahkan saat masuk pesawat, seluruh penumpang disuruh naik dulu semua, baru Pak Dahlan masuk belakangan. Sambil baca koran dan sesekali BBM-an (entah dengan siapa), beliau menanggapi saya dan istri dengan ramah. Saya sama sekali ndak merasa sedang diskusi dengan menteri.<br /><br />"Abah, kenapa sejak Abah nggak di PLN, listriknya sering mati dan lama hidupnya?" tanya saya.<br />"Ah, masa," jawabnya dengan senyum.<br />"Iya, Bah. kemarin di tempat saya dua hari berturut-turut, sampe 6 jam lagi," terang saya. Beliau hanya tersenyum. Saya nggak tahu apa yang dipikirkan beliau, tapi saya melihat beliau mikir setelah saya "mengadu" soal listrik.<br /><br />**********<br /><br />"Abah, apa bedanya di PLN sama Menteri BUMN?" tanya saya lagi.<br />"Sama saja. Sama-sama kerja," jawabnya singkat sambil lihat koran.<br />"Banyak orang ingin Abah jadi RI1 (presiden) loh," lanjut saya.<br />Beliau langsung lihat saya serius sambil jawab, "Ah, ndak..ndak.. jangan gitu. Nanti saya dikira kerja untuk itu. Ndak...ndak...," jawabnya.<br />"Tapi emang banyak loh Bah, yang ingin Abah jadi RI1. Mereka berhusnuzhon agar Abah jadi RI1," terang saya lagi.<br />"Ndak...ndak...jangan gitu," tegasnya lagi.<br /><br />***********<br /><br />"Kenapa naik Merpati," tanya Pak Dahlan sam saya yang duduk di samping kanannya.<br />"Murah," jawab saya singkat.<br />"Berapa tiketnya?" tanyanya lagi.<br />"Saya sama istri habis 1 juta 10 ribu PP Surabaya-Jakarta," jawab saya. Beliau manggut-manggut.<br /><br />Karena belum juga ada pengumuman untuk boarding, padahal waktu sudah 20 menit telat dari jadwal keberangkatan, saya disuruh lihat pesawatnya, apakah udah datang apa belum. Saya pun langsung lihat landasan, tanya petugas, dan balik lagi ke Pak Dahlan.<br />"Sudah ada pesawatnya, Abah. Tapi ya emang begini, telat terus. Kemarin saya dari Surabaya juga telat. Bahkan yang ini bebrapa kali ada perubahan jadwal," kata saya.<br />"Dikasih tahu perubahan jadwal lewat apa?" tanya Pak Dahlan.<br />Saya jawab, "Lewat telpon sama SMS."<br /><br />Beliau langsung pegang BB-nya.<br />Tak lama kemudian beliau bilang ke saya, "Saya SMS Dirutnya Merpati..."<br />Hahahahahaha....saya tertawa dalam hati sekaligus senang. Saya ndak perlu "mengadu" soal perubahan/keterlambatan ke Merpati, sudah langsung Pak Mentri yang ngurusi. Beliau juga tanya soal perbandingan tiket maskapai lain. Sepertinya beliau sedang mengumpulkan informasi dari penumpang, mengingat Merpati merupakan salah satu BUMN yang merugi. Apa kesan Anda dengan Dahlan Iskan? Terserah Anda. []Ratman Boomenhttp://www.blogger.com/profile/04660794728501900558noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2845942505688394682.post-2049751459555365932011-11-30T22:37:00.013+07:002011-12-01T09:40:49.888+07:00Seminar 100 Mitos dan Fakta DiabetesProf. Dr. dr. Hans Tandra merupakan salah seorang dokter ahli diabetes yang terkenal di Surabaya, bahkan di Indonesia. Dokter murah senyum yang produktif menulis buku kesehatan, khususnya tentang diabetis ini baru saja membedah buku terbarunya berjudul "100 Mitos dan Fakta Diabetes" yang diterbitkan Jaring Pena, Jawa Pos Group (2011) di Ballroom ICBC Surabaya. Ruangan megah tersebut penuh oleh peserta dari berbagai kalangan, tua-muda, dari berbagi daerah di Surabaya dan sekaitarnya. Acara ini tak kalah sukses dengan bedah buku Prof. Hans sebelumnya yang berjudul "Langsung Jadi Langsing" yang juga diterbitkan Jaring Pena. <br /><br />Dokter yang sering disebut sebagai Health Motivator ini menyampaikan ilmu dan informasi seputar kesehatan dan diabetis dengan ringan, rileks, dan mudah dipahami. Para peserta yang juga dihadiri perkumpulan penderita diabetes ini juga diberikan testimoni oleh salah seorang penderita diabetes yang telah berhasil hidup sehat selama 30 tahun dengan menjaga tips-tips hidup "bersama" diabetes. <br /><br />Hal penting dari acara ini adalah How to Get a Healthy Live (Bagaimana Meraih Hidup Sehat). Bahkan, ada lagu khusus How to Get a Healthy Live yang isinya 10 cara hidup sehat yang dinyanyikan oleh dokter dan peserta seminar. Apa dan bagaimana lagunya? Di bawah foto-foto seminar inilah lagu yang tidak hanya perlu dihafalkan, tapi lebih penting lagi dipraktikkan.<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://2.bp.blogspot.com/-OYHD43-1_P0/TtZUZxSChjI/AAAAAAAAArY/N4vpHEGXvEQ/s1600/hans%2B.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 200px; height: 150px;" src="http://2.bp.blogspot.com/-OYHD43-1_P0/TtZUZxSChjI/AAAAAAAAArY/N4vpHEGXvEQ/s200/hans%2B.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5680820781676922418" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://3.bp.blogspot.com/-iLN_op5BA8A/TtZUU5PDimI/AAAAAAAAArM/my2ijKweaN4/s1600/buku%2B100%2Bmitos.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 200px; height: 150px;" src="http://3.bp.blogspot.com/-iLN_op5BA8A/TtZUU5PDimI/AAAAAAAAArM/my2ijKweaN4/s200/buku%2B100%2Bmitos.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5680820697912543842" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://2.bp.blogspot.com/-9MhIUja8BWo/TtZUOh9zQdI/AAAAAAAAArA/yfem0z3O9Sc/s1600/peserta.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 200px; height: 150px;" src="http://2.bp.blogspot.com/-9MhIUja8BWo/TtZUOh9zQdI/AAAAAAAAArA/yfem0z3O9Sc/s200/peserta.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5680820588586942930" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://1.bp.blogspot.com/-X6DqOcevt-U/TtZUI7aR_rI/AAAAAAAAAq0/AKm7Qc4tx5o/s1600/mami.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 200px; height: 150px;" src="http://1.bp.blogspot.com/-X6DqOcevt-U/TtZUI7aR_rI/AAAAAAAAAq0/AKm7Qc4tx5o/s200/mami.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5680820492338069170" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://4.bp.blogspot.com/-BbZ0GET-m1U/TtZUBR02cRI/AAAAAAAAAqo/jLHehLplwok/s1600/beli%2Bbuku.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 200px; height: 150px;" src="http://4.bp.blogspot.com/-BbZ0GET-m1U/TtZUBR02cRI/AAAAAAAAAqo/jLHehLplwok/s200/beli%2Bbuku.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5680820360916136210" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://2.bp.blogspot.com/-kdeXbFk5zlM/TtZT5xXyEWI/AAAAAAAAAqc/t1qdfkMhJ7A/s1600/nyanyi.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 200px; height: 150px;" src="http://2.bp.blogspot.com/-kdeXbFk5zlM/TtZT5xXyEWI/AAAAAAAAAqc/t1qdfkMhJ7A/s200/nyanyi.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5680820231945195874" /></a><br /><br /><span style="font-weight:bold;">How to Get a Healthy Live</span><br /><br /><span style="font-style:italic;">Banyak orang ingin hidup sehat<br />Tapi tak tahu caranya<br />How to get a healthy live punya solusinya<br />How to get a healty live<br /><br />Jangan sembarang makan dan minum<br />Tidur secukupnya, rajin olah raga<br />Merokok dan narkoba, say no no no<br />Jangan punya gaya hidup yang salah<br /><br />Jangan gemuk dan gak boleh stres (aduh pusing)<br />Suka kebersihan<br />Rajin check up dan kontrol ke dokter (ayo periksa)<br />10 how to get a healthy live<br /></span>Ratman Boomenhttp://www.blogger.com/profile/04660794728501900558noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2845942505688394682.post-86331080274115510652011-11-30T21:47:00.012+07:002011-11-30T23:16:10.084+07:00Pameran Pendidikan SMA/SMK Surabaya<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://4.bp.blogspot.com/-OYhXlsXGjeA/TtZL31Ho9JI/AAAAAAAAAo8/BoyWzCGuVIc/s1600/backdrop%2Bpameran%2Bpendidikan.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 200px; height: 150px;" src="http://4.bp.blogspot.com/-OYhXlsXGjeA/TtZL31Ho9JI/AAAAAAAAAo8/BoyWzCGuVIc/s200/backdrop%2Bpameran%2Bpendidikan.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5680811402498471058" /></a><br /><br />Walaupun sudah berlangsung pada bulan Juni 2011 lalu, sepertinya penting saya bagikan info kegiatan Pameran Pendidikan SMA/MA-SMK se-Surabaya ini. Kegiatan pameran tersebut sepertinya dilaksanakan tiap tahun menjelang tahun ajaran baru. Pada bulan Juni-Juli memang sedang sibuk-sibuknya para siswa kelas akhir SMP/MTS dan para orang tua mencari sekolah lanjutan yang diinginkan. Oleh karena itu, pameran ini menjadi wahana informasi lengkap bagi para siswa dan orang tua dalam mencari SMA/SMK yang diinginkan.<br /><br />Kegiatan pameran pendidikan ini digelar di Jatim Expo (sekarang JX Internasional) Jl. A. Yani Surabaya dalam beberapa hari. Sekolah-sekolah SMA/SMK negeri dan swasta menggelar stand layaknya pameran produk. Mereka menampilkan berbagai program unggulan sekolah dan hasil karya serta prestasi lain yang telah diraih. Hal itu untuk menarik pengunjung, terutama siswa kelas akhir SMP/MTS yang akan melanjutkan ke SMA/SMK dan para orang tua agar memilih sekolah tersebut sebagai sekolah pilihannya. Jurusan SMA yang ada antara lain IPA, IPS, Bahasa. Sedangkan jurusan SMK sangat bervariasi, antara lain: otomotif, listrik, tata boga, tata rias, perkapalan, kesehatan (farmasi, keperawatan, analis kesehatan, keperawatan gigi), multimedia, teknik komputer & jaringan (TKJ), pedalangan, pariwisata, patiseri, busana butik, perhotelan, bisnis manajemen, akuntansi, sekretaris, penjualan, seni lukis, desain komunikasi visual (deskomvis), interior landscaping, kriya kayu, kriya tekstil, kriya kulit, kriya logam, animasi, dan sebagainya. <br /><br />Selain program/jurusan yang ditampilkan, rincian biaya pendaftaran dan biaya sekolah juga diberikan, baik secara lisan maupun dengan brosur, leaflet, dan berbagai media lainnya. Dengan demikian pengunjung mengetahui kelebihan dan kekurangan serta biaya sekolah tersebut. So, jika Anda ingin mengetahui SMA/SMK di Surabaya, pameran ini penting dikunjungi. <br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://3.bp.blogspot.com/-ewrMMlsFw-E/TtZMuPuq68I/AAAAAAAAAqQ/QKUbl2RRu5E/s1600/mesin%2Bbordir.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 200px; height: 150px;" src="http://3.bp.blogspot.com/-ewrMMlsFw-E/TtZMuPuq68I/AAAAAAAAAqQ/QKUbl2RRu5E/s200/mesin%2Bbordir.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5680812337354435522" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://1.bp.blogspot.com/-4qAlJd8XMYQ/TtZMpTZ3afI/AAAAAAAAAqE/gtCg3YQ2aKw/s1600/motor%2Bbanyu.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 200px; height: 150px;" src="http://1.bp.blogspot.com/-4qAlJd8XMYQ/TtZMpTZ3afI/AAAAAAAAAqE/gtCg3YQ2aKw/s200/motor%2Bbanyu.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5680812252441569778" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://1.bp.blogspot.com/--Hp3hr_LQak/TtZMhkDiZQI/AAAAAAAAAp4/r6rLJIh1eHQ/s1600/smk%2Bmultimedia.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 200px; height: 150px;" src="http://1.bp.blogspot.com/--Hp3hr_LQak/TtZMhkDiZQI/AAAAAAAAAp4/r6rLJIh1eHQ/s200/smk%2Bmultimedia.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5680812119472366850" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://4.bp.blogspot.com/-MZynCIsPxIU/TtZMN0XwnCI/AAAAAAAAApU/mFT0C20g8z0/s1600/smk%2Bkesehatan.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 200px; height: 150px;" src="http://4.bp.blogspot.com/-MZynCIsPxIU/TtZMN0XwnCI/AAAAAAAAApU/mFT0C20g8z0/s200/smk%2Bkesehatan.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5680811780254768162" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://1.bp.blogspot.com/-FbzhMRBlIpA/TtZMBFDY2CI/AAAAAAAAApI/QTaNUXjxJgI/s1600/smk%2Bal%2Birsyad.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 200px; height: 150px;" src="http://1.bp.blogspot.com/-FbzhMRBlIpA/TtZMBFDY2CI/AAAAAAAAApI/QTaNUXjxJgI/s200/smk%2Bal%2Birsyad.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5680811561394427938" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://1.bp.blogspot.com/-Gsftfrm1TpU/TtZMbzDVkhI/AAAAAAAAAps/1J9XSRwoERY/s1600/odong2%2Bputih.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 150px; height: 200px;" src="http://1.bp.blogspot.com/-Gsftfrm1TpU/TtZMbzDVkhI/AAAAAAAAAps/1J9XSRwoERY/s200/odong2%2Bputih.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5680812020418843154" /></a>Ratman Boomenhttp://www.blogger.com/profile/04660794728501900558noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2845942505688394682.post-37875225293755872122011-10-31T16:46:00.011+07:002011-10-31T16:58:35.408+07:00Kusuma Agro Wisata Batu; Kebun Apel<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://2.bp.blogspot.com/-y8GucVKzutc/Tq5wZe7c72I/AAAAAAAAAok/co-kO8oGYB8/s1600/pintu%2Bmasuk.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 200px; height: 150px;" src="http://2.bp.blogspot.com/-y8GucVKzutc/Tq5wZe7c72I/AAAAAAAAAok/co-kO8oGYB8/s200/pintu%2Bmasuk.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5669592564007497570" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://1.bp.blogspot.com/-pg44n2pCO9g/Tq5vKxH1_II/AAAAAAAAAnQ/CCkHTNr_3a0/s1600/kebun%2Bapel.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 200px; height: 150px;" src="http://1.bp.blogspot.com/-pg44n2pCO9g/Tq5vKxH1_II/AAAAAAAAAnQ/CCkHTNr_3a0/s200/kebun%2Bapel.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5669591211681643650" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://4.bp.blogspot.com/-iYpqIcU5RU4/Tq5vlVv-GkI/AAAAAAAAAn0/fMsbYSwyBzM/s1600/petik%2Bjeruk.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 200px; height: 150px;" src="http://4.bp.blogspot.com/-iYpqIcU5RU4/Tq5vlVv-GkI/AAAAAAAAAn0/fMsbYSwyBzM/s200/petik%2Bjeruk.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5669591668190222914" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://4.bp.blogspot.com/-guv_SU-slMs/Tq5vdqPJcRI/AAAAAAAAAno/yVE5I4bFdgY/s1600/bunga2.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 200px; height: 150px;" src="http://4.bp.blogspot.com/-guv_SU-slMs/Tq5vdqPJcRI/AAAAAAAAAno/yVE5I4bFdgY/s200/bunga2.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5669591536250745106" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://3.bp.blogspot.com/-fWHqFyEL7BE/Tq5vYs1odeI/AAAAAAAAAnc/xeUcrvJ3eKk/s1600/bunga.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 200px; height: 150px;" src="http://3.bp.blogspot.com/-fWHqFyEL7BE/Tq5vYs1odeI/AAAAAAAAAnc/xeUcrvJ3eKk/s200/bunga.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5669591451049686498" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://3.bp.blogspot.com/-o02PMwUM9Ek/Tq5wMfUtWyI/AAAAAAAAAoY/-bnsHaCnKeE/s1600/jeruk%2Bapel%2Bgratis.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 200px; height: 150px;" src="http://3.bp.blogspot.com/-o02PMwUM9Ek/Tq5wMfUtWyI/AAAAAAAAAoY/-bnsHaCnKeE/s200/jeruk%2Bapel%2Bgratis.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5669592340775131938" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://4.bp.blogspot.com/-IVdZma4y7jQ/Tq5wA-LQ0iI/AAAAAAAAAoM/5S4qSdjvcQ0/s1600/roti%2Bapel.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 200px; height: 150px;" src="http://4.bp.blogspot.com/-IVdZma4y7jQ/Tq5wA-LQ0iI/AAAAAAAAAoM/5S4qSdjvcQ0/s200/roti%2Bapel.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5669592142898582050" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://1.bp.blogspot.com/-N-NbHokcI5U/Tq5xL9yRqJI/AAAAAAAAAow/64WQ3Yl8ol8/s1600/pabrik.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 200px; height: 150px;" src="http://1.bp.blogspot.com/-N-NbHokcI5U/Tq5xL9yRqJI/AAAAAAAAAow/64WQ3Yl8ol8/s200/pabrik.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5669593431283968146" /></a><br />Jika Anda ingin berlibur bersama keluarga atau teman-teman di Jawa Timur, kota Batu merupakan pilihan tepat. Kota Batu, yang dulu masih menjadi wilayah Malang, kini menjadi kotamadya sendiri dengan ikon "Kota Wisata Batu". Ya, di Batu terdapat sekian banyak obyek wisata alam dan buatan yang dikelola dengan baik dan menarik. Tak heran jika tahun 2011 ini Batu menerima penghargaan sebagai kota nomor satu yang paling peduli wisata di Jawa Timur. <br /><br />Beberapa bulan lalu, saya dan istri berlibur ke tiga obyek wisata di Batu, yaitu Kusuma Agro Wisata, Songgoriti, dan Batu Night Spctacular (BNS). Nah, bagian pertama adalah ke Kusuma Agro. Letaknya tak jauh dari pusat kota Batu. Tempat ini sangat terkenal karena salah satu ikon Batu, yaitu buah apel. Di Kusuma Agro ini kita akan berada di kebun apel dan jeruk yang luas juga kebun strowberry. Saya sarankan, jika Anda ingin ke sini, perhatikan waktu. Sebaiknya datang saat buah-buah tersebut sedang berbuah. <br /><br />Selain kebun buah, ada juga pabrik minuman sari apel Kusuma. Letaknya di kompleks kebun. Anda akan dibawa oleh guide berkeliling kebun. Setelah capai keliling, Anda akan disuguhi roti tawar apel gratis dan makan apel serta jeruk sepuasnya. Saya dan isti juga berkali-kali nambah sepuas-puasnya. Awalnya saya kira bisa memetik apel untuk dibawa pulang, ternyat tidak bisa. Jika dulu pengunjung katanya boleh makan apel sepuasnya di kebun, kini sudah tidak di kebun, tapi arena istirahat dan bermain anak. <br /><br />Tak hanya itu, di kompleks ini juga ada area bunga-bunga dan bonsai. Kita bisa membeli aneka rupa bunga dan bibitnya. Bukan saja bibit yang masih kecil, tapi bibit berupa biji dari bunga dan tanaman lainnya. <br /><br />Jika Anda ingi menginap, di area Kusuma Agro juga ada villa dan hotel yang sangat menarik dengan suasana dingin dan hijau. Hotel dan villa ini persisi di pintu pertama kali masuk kompleks. Lalu, Berapa tiket masuknya? Ada beberapa tipe tiket sesuai obyek yang akan dikunjungi. Waktu itu saya membeli tiket 50 ribu, sehingga saya hanya bisa keliling di kebun apel dan tak bisa ke kebun strowberry. Lumayan lah untuk refreshing!Ratman Boomenhttp://www.blogger.com/profile/04660794728501900558noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2845942505688394682.post-26047570107342752732011-10-31T16:16:00.009+07:002011-10-31T16:46:06.094+07:00Songgoriti; Taman Sejuk dan Air Panas<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://1.bp.blogspot.com/-hwxQDLDPIPY/Tq5uUXrLqWI/AAAAAAAAAm4/-_NgO2Xnf10/s1600/song-berdua.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 200px; height: 150px;" src="http://1.bp.blogspot.com/-hwxQDLDPIPY/Tq5uUXrLqWI/AAAAAAAAAm4/-_NgO2Xnf10/s200/song-berdua.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5669590277137607010" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://3.bp.blogspot.com/-muA7m6fdDdI/Tq5uP6TvcbI/AAAAAAAAAms/aZygR9C13C8/s1600/song-kolam.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 200px; height: 150px;" src="http://3.bp.blogspot.com/-muA7m6fdDdI/Tq5uP6TvcbI/AAAAAAAAAms/aZygR9C13C8/s200/song-kolam.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5669590200535183794" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://4.bp.blogspot.com/-BbThdFh5n_A/Tq5tqGn_UVI/AAAAAAAAAmg/lFgMYfvY_is/s1600/song-air%2Bpanas.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 200px; height: 150px;" src="http://4.bp.blogspot.com/-BbThdFh5n_A/Tq5tqGn_UVI/AAAAAAAAAmg/lFgMYfvY_is/s200/song-air%2Bpanas.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5669589551006306642" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://3.bp.blogspot.com/-Z7bLc2WQwC4/Tq5tkLemKQI/AAAAAAAAAmU/0WACT2J9rfg/s1600/song-danau2.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 200px; height: 150px;" src="http://3.bp.blogspot.com/-Z7bLc2WQwC4/Tq5tkLemKQI/AAAAAAAAAmU/0WACT2J9rfg/s200/song-danau2.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5669589449229871362" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://2.bp.blogspot.com/-wpEcXZUTomo/Tq5tVSbs8uI/AAAAAAAAAmI/sF83vbRohS8/s1600/song-danau.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 200px; height: 150px;" src="http://2.bp.blogspot.com/-wpEcXZUTomo/Tq5tVSbs8uI/AAAAAAAAAmI/sF83vbRohS8/s200/song-danau.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5669589193398743778" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://4.bp.blogspot.com/-DJdQpmVu3uc/Tq5tPIvvPFI/AAAAAAAAAl8/V4Bo29ZZseU/s1600/song-dino.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 200px; height: 150px;" src="http://4.bp.blogspot.com/-DJdQpmVu3uc/Tq5tPIvvPFI/AAAAAAAAAl8/V4Bo29ZZseU/s200/song-dino.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5669589087719210066" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://3.bp.blogspot.com/-iCdzyBfCBFM/Tq5tJOF2KLI/AAAAAAAAAlw/Qh9dXQRc24A/s1600/song-taman2.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 200px; height: 150px;" src="http://3.bp.blogspot.com/-iCdzyBfCBFM/Tq5tJOF2KLI/AAAAAAAAAlw/Qh9dXQRc24A/s200/song-taman2.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5669588986074900658" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://4.bp.blogspot.com/-EP5PrxuQZCk/Tq5tBOjrnyI/AAAAAAAAAlk/vvXryqC0aFA/s1600/song%2B-%2Btaman.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 200px; height: 150px;" src="http://4.bp.blogspot.com/-EP5PrxuQZCk/Tq5tBOjrnyI/AAAAAAAAAlk/vvXryqC0aFA/s200/song%2B-%2Btaman.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5669588848761085730" /></a><br />Dari Kusuma Agro, saya dan istri ke Songgoriti. Sebuah taman hijau nan asri dengan kolam renang serta pemandian air panas yang menyenangkan. Tidak jauh dari Kusuma Agro. Begitu melihat bagian dalam taman, saya begitu terkesan dan merasa damai. Lahan hijau rerumputan luas dan pohon-pohon besar rindang membentang dengan balutan hawa dingin menyejukkan. Wuiiih segeeer bener! Saya dan istri kemudian bermain ayun sekalian makan bekal sambil menikmati kesejukan anugerah Allah yang terhampar. <br /><br />Di bagian lain, banyak pengunjung bersama keluarga sedang menikmati makan siang. Walaupun siang, suasana tak terasa terik. Justru segar, sejuk, dingin dengan sapuan angin spoi-spoi. Yah, mungkin terasa di taman surga. Begitu damai dan menyejukkan. Masih di bagian taman, terdapat arena bermain anak-anak dengan miniatur bunga dan buah yang besar dan menarik. Sebuah danau buatan dengan patung Kera Sakti dan kawan-kawannya (seperti di film) bertengger di tengahnya semakin menambah asyiknya suasana. Pengunjung bisa naik perahu di danau ini. Entah berapa tiketnya, karena saya tak naik. Saya justru berfoto ria dengan istri di jembatan melengkung di atas danau.<br /><br />Jika Anda ingin berenang, Anda bisa berenang di kolam renang yang cukup luas, dan pastinya airnya begitu dingin. Setelah lelah berenang, warung makan dan penjual makanan asongan juga bertebaran. Jika Anda ingin mandi di air panas, sebuah kompleks pemandian air hanyat siap menghangatkan diri Anda. Pemandian air panas ini dikemas per kamar, walaupun ada kolam air panas diluar yang bisa digunakan banyak orang. Di Songgoriti ini, kita benar-benar disejukkan dan dihangatkan.Ratman Boomenhttp://www.blogger.com/profile/04660794728501900558noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2845942505688394682.post-30264364799924731552011-10-31T15:03:00.009+07:002011-10-31T15:56:45.772+07:00BNS: Batu Night Spectacular<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://2.bp.blogspot.com/-_46x0ZY2n2M/Tq5iwXogjCI/AAAAAAAAAlY/iXGRBJyRJ_Y/s1600/BNS.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 200px; height: 150px;" src="http://2.bp.blogspot.com/-_46x0ZY2n2M/Tq5iwXogjCI/AAAAAAAAAlY/iXGRBJyRJ_Y/s200/BNS.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5669577564023196706" /></a><br /><br />Setelah saya dan istri ke Kusuma Agro dan Songgoriti hingga sore, kami mampir ke rumah seorang teman sekalian ingin melihat anaknya yang masih kecil. Di sana hingga maghrib. Tak disangka saya dan istri ingin sekali ke BNS setelah bercerita banyak tentang obyek wisata di Batu. Selain itu, letak BNS yang tak jauh dari rumah teman saya ini semakin membuat saya dan istri makin ingin ke BNS setelah setahun yang lalu gagal ke BNS! Itung-itung balas dendam mumpung malam-malam di Batu. Akhirnya, saya dan istri bersama teman tersebut (suami-istri) sekalian anaknya yang masih bayi ke BNS.<br /><br />Apa yang ada di BNS? Mirip Dufan di Jakarta. Sebuah arena bermain yang makin indah saat malam. Namanya saja Batu Night Spectacular. DI sana berbagai wahana bermain disajikan, terutama wahana yang memompa adrenalin seperti sepeda angin (sepeda di udara), rodeo/matador (naik patung banteng yang bergerak tidak karuan), trampolin, orbit (berputar dan berbalik di udara),rumah hantu, pink park, piramida kaca, pasar aksesori dan lain sebagainya. <br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://1.bp.blogspot.com/-vfImEff_zxo/Tq5hkym5OdI/AAAAAAAAAkc/t3qFJG-_9ms/s1600/bns%2Bberdua.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 200px; height: 150px;" src="http://1.bp.blogspot.com/-vfImEff_zxo/Tq5hkym5OdI/AAAAAAAAAkc/t3qFJG-_9ms/s200/bns%2Bberdua.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5669576265594124754" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://2.bp.blogspot.com/-HkATSBuL9aM/Tq5hxONVncI/AAAAAAAAAko/wTBcYYqeeis/s1600/orbit.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 200px; height: 150px;" src="http://2.bp.blogspot.com/-HkATSBuL9aM/Tq5hxONVncI/AAAAAAAAAko/wTBcYYqeeis/s200/orbit.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5669576479161556418" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://2.bp.blogspot.com/-EQu2ija2Vng/Tq5h9j7rBuI/AAAAAAAAAk0/csaETdJ9cas/s1600/rodeo.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 200px; height: 150px;" src="http://2.bp.blogspot.com/-EQu2ija2Vng/Tq5h9j7rBuI/AAAAAAAAAk0/csaETdJ9cas/s200/rodeo.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5669576691151472354" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://1.bp.blogspot.com/-u0AQ0wnuWo0/Tq5iKg_aUrI/AAAAAAAAAlA/JqHEXJEv-Xs/s1600/rumah%2Bkaca.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 200px; height: 150px;" src="http://1.bp.blogspot.com/-u0AQ0wnuWo0/Tq5iKg_aUrI/AAAAAAAAAlA/JqHEXJEv-Xs/s200/rumah%2Bkaca.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5669576913700147890" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://1.bp.blogspot.com/-3RjWB830NHk/Tq5iSs9a9WI/AAAAAAAAAlM/oc_AgfWYj9g/s1600/trampolin.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 200px; height: 150px;" src="http://1.bp.blogspot.com/-3RjWB830NHk/Tq5iSs9a9WI/AAAAAAAAAlM/oc_AgfWYj9g/s200/trampolin.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5669577054351979874" /></a><br /><br />Pokoknya, jika Anda ingin bermain dan memompa adrenalin, datanglah ke BNS! Saya sampai hilang suara dan kepalanya munyeng-munyeng naik orbit. Istri saya tidak berani naik orbit, karena memang gila bener! Tapi, stresnya hilang. Selain naik orbit, sya juga naik sepeda angin, yang bisa melihat kota Batu dari atas dan satu lagi saya lupa namanya (wahana yang naik turun dan goyang kanan-kiri) mengocok perut.Berapa tiketnya? Terjangkau, tidak mahal. Yang membuat menarik adalah lampu-lampu dari tiap wahanya yang sangat menarik dan warna-warni spektakuler! Bnas adalah pasar malam yang menegangkan dan menyenangkan.Ratman Boomenhttp://www.blogger.com/profile/04660794728501900558noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2845942505688394682.post-81842456292249223922011-08-26T09:20:00.012+07:002011-08-26T09:46:03.886+07:00Air Terjun Madakaripura; Wisata Alam ProbolinggoJika Anda ke Probolinggo atau ke wilayah Gunung Bromo, air terjun Madakaripura merupakan salah satu tujuan wisata alam yang mempesona. Berada di wilayah Probolinggo agak ke "dalam". Perjalanan ke air terjun hampir satu jam melalui area pedesaan dan hutan yang menyejukkan. Jalannya naik-turun dan berkelok. Harus berhati-hati jika baru pertama kali menempuh jalur itu. Tentang keindahan air terjun ini, jangan diragukan. Benar-benar alami. Hawa di sana seperti AC dengan suhu 16 derajat, dingin sekali. Polusi udara sangat minimal. Dijamin stres Anda hilang di sini. Lokasi air terjunnya harus ditempuh jalan kaki sekitar 2 kilometer dari area parkir. Di sana ada <span style="font-style:italic;">guide</span>, jika Anda menginginkan panduan jalan. Anda harus bernegosiasi harga sebelum dipandu. Menuju ke air terjun, kita menyusuri aliran sungai kecil dari air terjun di atasnya. Pepohonan hijau yang lebat menghiasi sepanjang mata memandang.
<br />
<br />Yang unik, air terjun ini berada "di bawah" bumi. Jika kita memandang ke atas, kita berada di dalam sebuah lubang besar dengan air terjun yang mengalir dari atas. Selain itu, konon menurut cerita warga sekitar, air terjun ini merupakan tempat "akhir" pertapaan Gajah Mada hingga menghilangnya (mungkin "moksa" dalam kepercayaan Hindu). Itulah mengapa air terjun ini dinamakan MADAKARIPURA. Mada: Gajah Mada, Kari: terakhir, Pura: tempat pertapa. Makanya, ada patung Gajah Mada di lokasi menuju air terjun. Buktikan kesegarannya!
<br />
<br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://2.bp.blogspot.com/-TGODhoXXiY4/TlcGZobGLtI/AAAAAAAAAjA/AUo9yV6FOOg/s1600/air%2Bterjun%2Bport%2Bup.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 133px; height: 200px;" src="http://2.bp.blogspot.com/-TGODhoXXiY4/TlcGZobGLtI/AAAAAAAAAjA/AUo9yV6FOOg/s200/air%2Bterjun%2Bport%2Bup.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5644987695349771986" /></a>
<br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://3.bp.blogspot.com/-aJfMSksdUFQ/TlcGlEkFJZI/AAAAAAAAAjI/LAaLeAdDG2U/s1600/air%2Bterjun%2Bport%2Bup.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 150px; height: 200px;" src="http://3.bp.blogspot.com/-aJfMSksdUFQ/TlcGlEkFJZI/AAAAAAAAAjI/LAaLeAdDG2U/s200/air%2Bterjun%2Bport%2Bup.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5644987891882206610" /></a>
<br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://2.bp.blogspot.com/-Gk4wZhbTWek/TlcGsFVcWkI/AAAAAAAAAjQ/RFu56YLhirE/s1600/air%2Bterjun%2Bport%2Bup%2B2.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 150px; height: 200px;" src="http://2.bp.blogspot.com/-Gk4wZhbTWek/TlcGsFVcWkI/AAAAAAAAAjQ/RFu56YLhirE/s200/air%2Bterjun%2Bport%2Bup%2B2.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5644988012348332610" /></a>
<br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://3.bp.blogspot.com/-Zm6r7VhIxJc/TlcG0df4dDI/AAAAAAAAAjY/Dys7bk1SmzU/s1600/di%2Bbawah%2Btanah%2Bport%2Bup.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 150px; height: 200px;" src="http://3.bp.blogspot.com/-Zm6r7VhIxJc/TlcG0df4dDI/AAAAAAAAAjY/Dys7bk1SmzU/s200/di%2Bbawah%2Btanah%2Bport%2Bup.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5644988156273521714" /></a>
<br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://4.bp.blogspot.com/-nf2PrdRB4lQ/TlcIXHO64ZI/AAAAAAAAAkI/JojpWymwUXg/s1600/air%2Bterjun%2Bport%2B5.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 150px; height: 200px;" src="http://4.bp.blogspot.com/-nf2PrdRB4lQ/TlcIXHO64ZI/AAAAAAAAAkI/JojpWymwUXg/s200/air%2Bterjun%2Bport%2B5.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5644989851103846802" /></a>
<br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://4.bp.blogspot.com/-34IUJP61G5w/TlcHCFbqZbI/AAAAAAAAAjg/f3yLwRK2Pw4/s1600/jembatan%2Bport%2Bup.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 134px; height: 200px;" src="http://4.bp.blogspot.com/-34IUJP61G5w/TlcHCFbqZbI/AAAAAAAAAjg/f3yLwRK2Pw4/s200/jembatan%2Bport%2Bup.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5644988390331540914" /></a>
<br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://3.bp.blogspot.com/-aUVeiFvSp8w/TlcHNkVXd-I/AAAAAAAAAjo/ikAhgbK1ddQ/s1600/air%2Bterjun%2B3%2Blands%2Bup.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 200px; height: 150px;" src="http://3.bp.blogspot.com/-aUVeiFvSp8w/TlcHNkVXd-I/AAAAAAAAAjo/ikAhgbK1ddQ/s200/air%2Bterjun%2B3%2Blands%2Bup.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5644988587605194722" /></a>
<br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://4.bp.blogspot.com/-5lxDiu_64ss/TlcHXAJiQsI/AAAAAAAAAjw/YSTo_Yd_Fxs/s1600/jalan%2Blands%2Bup.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 200px; height: 150px;" src="http://4.bp.blogspot.com/-5lxDiu_64ss/TlcHXAJiQsI/AAAAAAAAAjw/YSTo_Yd_Fxs/s200/jalan%2Blands%2Bup.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5644988749690585794" /></a>
<br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://1.bp.blogspot.com/-72GHJu-wSRM/TlcHdhWV6qI/AAAAAAAAAj4/E08yOZh6hGo/s1600/hutan%2Blands%2Bup.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 200px; height: 150px;" src="http://1.bp.blogspot.com/-72GHJu-wSRM/TlcHdhWV6qI/AAAAAAAAAj4/E08yOZh6hGo/s200/hutan%2Blands%2Bup.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5644988861681887906" /></a>
<br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://4.bp.blogspot.com/-MEoFFGb2KPU/TlcHk78THJI/AAAAAAAAAkA/7Jhi_UpLVoo/s1600/gajah%2Bmada%2Blands%2Bup.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 200px; height: 150px;" src="http://4.bp.blogspot.com/-MEoFFGb2KPU/TlcHk78THJI/AAAAAAAAAkA/7Jhi_UpLVoo/s200/gajah%2Bmada%2Blands%2Bup.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5644988989079493778" /></a>
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />Ratman Boomenhttp://www.blogger.com/profile/04660794728501900558noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2845942505688394682.post-43071232472783508122011-08-26T08:56:00.006+07:002011-08-26T09:08:20.635+07:00Tengkleng; Menu Klangenan SoloJika Anda mudik ke Solo, atau orang yang bukan asli Solo sedang berada di Solo, menu daging kambing ini sangat direkomendasikan. Daging kambing yang diolah dengan kuah tanpa santan, dengan racikan rempah-rempah khas membuat lidah bergoyang. Ya, TENGKLENG! Makanan khas Solo ini banyak diburu para pemudik, termasuk saya (karena saya suaminya "putri" Solo hehehe.....). Ada beberapa tempat penjual tengkeleng di Solo, antara lain Bu Pon di sebelahnya Pom Bensin timurnya Telkom Gladak, di selatan BTC (Beteng Trade Center) dan PGS (Pusat Grosir Solo), dan beberapa tempat lain yang saya agak lupa. Di dua tempat itu saya sudah merasakan enaknya tengkleng dengan porsi yang memuaskan. Coba saja!
<br />
<br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://4.bp.blogspot.com/-ARKv63RDnqM/Tlb_K0v8DfI/AAAAAAAAAig/Ls0QueSf-RU/s1600/plakat%2Bup.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 200px; height: 150px;" src="http://4.bp.blogspot.com/-ARKv63RDnqM/Tlb_K0v8DfI/AAAAAAAAAig/Ls0QueSf-RU/s200/plakat%2Bup.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5644979744378981874" /></a>
<br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://3.bp.blogspot.com/-FETtvf7lB2k/Tlb_X3Sf6hI/AAAAAAAAAio/SklLOLtt380/s1600/tengkleng%2Bup.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 200px; height: 150px;" src="http://3.bp.blogspot.com/-FETtvf7lB2k/Tlb_X3Sf6hI/AAAAAAAAAio/SklLOLtt380/s200/tengkleng%2Bup.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5644979968399108626" /></a>
<br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://1.bp.blogspot.com/-7CSzdNdHTFE/Tlb_hp2muoI/AAAAAAAAAiw/HGn78oRAGXg/s1600/nampang%2Bup.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 200px; height: 150px;" src="http://1.bp.blogspot.com/-7CSzdNdHTFE/Tlb_hp2muoI/AAAAAAAAAiw/HGn78oRAGXg/s200/nampang%2Bup.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5644980136591145602" /></a>
<br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://4.bp.blogspot.com/-eF88aejkXZ4/Tlb_osNhs1I/AAAAAAAAAi4/hXwzyRRe3oY/s1600/mbok%2Btengkleng%2Bup.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 200px; height: 150px;" src="http://4.bp.blogspot.com/-eF88aejkXZ4/Tlb_osNhs1I/AAAAAAAAAi4/hXwzyRRe3oY/s200/mbok%2Btengkleng%2Bup.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5644980257483240274" /></a>
<br />Ratman Boomenhttp://www.blogger.com/profile/04660794728501900558noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2845942505688394682.post-68676786225287802972011-08-26T08:41:00.002+07:002011-08-26T08:50:06.385+07:00Iblis Guruku; Buku yang Kontroversial<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://4.bp.blogspot.com/-lkMgL9m-6jg/Tlb7w3JY9UI/AAAAAAAAAiY/-cnPVJPmkiM/s1600/cover%2Biblis%2Bup.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 300px; height: 203px;" src="http://4.bp.blogspot.com/-lkMgL9m-6jg/Tlb7w3JY9UI/AAAAAAAAAiY/-cnPVJPmkiM/s320/cover%2Biblis%2Bup.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5644975999811122498" /></a>
<br />Baru saja terbit buku <span style="font-style:italic;">Iblis Guruku</span>, karya Moeslih Rosyid. Diterbitkan oleh Jaring Pena, AGustus 2011. Ada banyak hal menarik dari buku ini. Ada paradigma "tidak umum" yang disajikan penulis tentang iblis. Sampai-sampai penulis banyak "disidang" oleh para kyai di beberapa kota di Jawa Timur, bahkan di Nusa Tenggara Barat. Seperti apa isinya? Lebih baik Anda baca sendiri saja, agar lebih memahami isinya dan bisa berkomentar atau memberikan argumen lain yang mencerahkan. Berikut ini tulisan di <span style="font-style:italic;">back cover</span> buku tersebut.
<br />
<br /><span style="font-style:italic;">Jika para nabi, kyai, ustadz, cendekiawan, motivator, pebisnis sukses, dan orang baik-baik jadi guru, itu biasa. Tapi, iblis jadi guru? Bagaimana mungkin makhluk biang dosa dan permusuhan ini menjadi guru bagi manusia? Bukankah dia makhluk yang dilaknat oleh Allah? Kok berani-beraninya? Ini memang luar biasa!
<br />
<br />Jika kita sering menyalahkan iblis. Jika kita sering mengkambinghitamkan iblis atas semua dosa dan kejahatan. Jika kita memusuhi dan membenci iblis. Jika selama ini kita menganggap iblis tidak taat kepada Allah dan membangkang-Nya. Maka, kini saatnya kita menilik lebih dalam atas peran iblis dalam skenario Allah atas kehidupan kita.
<br /></span>
<br /><span style="font-style:italic;">Bukankah iblis makhluk yang taat dan hanya menuhankan Allah, hingga tak mau sedikit pun “bersujud” kepada Adam? Jika iblis tak menggoda Adam, bukankah kita tak akan hidup di dunia ini? Mengapa pula iblis begitu jujur kepada Rasulullah saw. serta mengungkap segala sesuatu tentang diri dan aksinya?
<br />
<br />Banyak rahasia tersembunyi tentang iblis yang tak diketahui manusia. Maka, kini saatnya tabir rahasia itu disingkap selebar-lebarnya. Agar semuanya tahu. Jika pengalaman saja bisa menjadi guru, kenapa tidak dengan iblis?
<br />
<br /></span>Ratman Boomenhttp://www.blogger.com/profile/04660794728501900558noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2845942505688394682.post-12686523934408587532011-04-30T11:58:00.002+07:002011-04-30T12:05:08.048+07:00KAZAN; Kota Santri di Rusia<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://2.bp.blogspot.com/-ST3oH1NcXjY/TbuYcTEX57I/AAAAAAAAAgs/Jzf8lxLgz7M/s1600/masjid%2Bkazan%2Buplod.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 200px; height: 150px;" src="http://2.bp.blogspot.com/-ST3oH1NcXjY/TbuYcTEX57I/AAAAAAAAAgs/Jzf8lxLgz7M/s200/masjid%2Bkazan%2Buplod.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5601238173487720370" /></a><br /><br />Oleh: M Aji Surya (Diplomat RI di Rusia, dalam buku Vodka, Cinta, dan Bunga, 2009)<br /><br /><span style="font-style:italic;">Islam berkembang pesat, di bawah Putin dan Medvedev.<br />Jadilah Kazan kota santri Rusia.<br />Indah dan bersahabat.<br /></span><br />Persahababatan yang baik terbangun dari kepercayaan dari waktu ke waktu. Namun tidak demikian dengan teman-teman di Kazan. Sekali kenal, langsung jadi saudara. Ke manapun kita pergi, selalu bersama. Inilah ciri kota santri di Rusia.<br /><br />Memang mudah sekali dirasakan dalam sanubari. Kazan yang berada di bagian tengah barat Rusia ini masyarakatnya mirip dengan Indonesia. Pengalaman ini diamini oleh banyak orang yang pernah ke sana. Perangai yang dimiliki sangat lain dengan orang Rusia pada umumnya. Meski pernah tertekan di masa kejayaan komunis, mereka sampai sekarang masih bisa mengobral senyum. Bahkan, banyak yang mensinyalir bahwa mereka memiliki etos kerja yang unik dan akan mudah menggapai kemajuan.<br /><br />Sebenarnya posisi kota Kazan tidak jauh dari Moskow. Pada kisaran 950 km, atau maksimal 1,5 jam penerbangan dari Moskow ke arah selatan timur. Bagi pelancong yang tidak punya waktu terlalu banyak, bisa pulang balik dalam sehari. Berangkat pagi pukul tujuh dan kembali ke Moskow pada sore atau malam hari. Bila datang pada musim panas, waktu segitu sudah lumayan melihat kota Kazan.<br /><br />Bagi saya pribadi, Kazan mengingatkan saya akan keramahan masyarakat Indonesia. Sungguh, dua kali berkunjung ke sana, seolah kami baru saja bolak-balik ke Indonesia. Di sini sangat mudah mendengar azan, sesuatu yang aneh di manapun di Rusia atau Amerika sekalipun. Naik mobil dalam setengah jam di dalam kota, puluhan masjid dapat kita lihat. Bahkan banyak lelakinya memakai kopiah ala Arab dan wanitanya berjilbab seperti di Indonesia. “Assalamualaikum,” demikian sapaan itu terdengar di banyak tempat.<br /><br />Harap maklum saja, penghuni kota ini separuhnya beragama Islam, atau pada kisaran 2 juta orang. Mereka mengaku pertama kali mendapatkan sinaran agama Islam dari utusan penguasa Islam dari Baghdad (zaman sahabat Nabi Muhammad) pada abad ke-7 Masehi manakala Kazan masih menjadi bagian dari wilayah Bulgaria. Sejak saat itu, agama ini berkembang cepat dan mendapatkan tempat yang baik di hati rakyat.<br /><br />Sama seperti nasib agama lainnya, pada masa komunis yang nyaris 80 tahun itu, perkembangan agama Islam mendapatkan hambatan yang sangat serius. Hampir semua masjid dipusokan dan dijadikan gudang ataupun gardu jaga. Apalagi dakwah dan pengajaran Islam. Sesuatu yang sangat diharamkan. Hanya satu masjid saja di tengah kota yang dibiarkan berdiri dan berdampingan dengan gereja Kristen Ortodoks.<br />Uniknya, setelah komunis tumbang dan menjadi bagian dari Rusia yang terbuka dan maju, maka masyarakat muslim di sini seperti bangkit dari tidur panjangnya. Mereka kembali membangun tempat ibadahnya dan institusi keagamaannya dengan sangat cepat di bawah seorang Mufti (pemimpin agama Islam tertinggi di negara bagian) yang berwibawa. “Dengan bangga dapat saya informasikan bahwa hampir setiap minggu kami selalu meresmikan satu masjid,” ujar Rustam Gataulin, ketua organisasi layanan haji, pertengahan tahun 2009.<br /><br />Mufti Iskhakov malah menyebut bahwa Republik Tatarstan yang dengan ibukotanya Kazan merupakan pusat peradaban Islam pada wilayah Euroasia. Kini tidak kurang 1.200 masjid telah kembali berdiri dan menjadi semacam organisasi yang mendorong kemajuan masyarakat di berbagai bidang. Di wilayah ini pula aneka helikopter canggih Rusia diproduksi dan petenis dunia Marat Safin dilahirkan.<br /><br />Tidak hanya itu, jumlah calon haji setiap tahun terus bertambah. Kalau 5 tahun lalu hanya pada kisaran 1.000-an jamaah, maka kini telah lebih dari 3.000 orang per tahun. Jumlah itu diperkirakan akan terus bertambah sehingga diperlukan suatu organisasi yang matang dan baik. “Saya selalu melihat jamaah haji Indonesia teratur saat di Tanah Suci. Kita ingin belajar bagaimana mengorganisasikan seperti itu,” lanjut Rustam. Dari perbincangan dengan Rustam dan Mufti sendiri, akhirnya kita sepakat untuk membuat pelatihan jamaah haji dengan mendatangkan instruktur dari Depag dan swasta yang mengorganisasi ONH Plus.<br /><br />Di kota ini pula ada universitas Islam yang diberi nama Universitas Islam Rusia. Perguruan tinggi ini mirip sekali dengan IAIN di Indonesia. Seluruh pelajarannya melulu mengenai keislaman dan belum menyentuh masalah lainnya. Jumlah mahasiswanya juga masih dalam hitungan ratusan dengan dosen yang masih muda-muda.<br />Rektor Universitas Islam Rusia, Muhamedsin terkagum-kagum pada suatu saat saya ajak ke Indonesia untuk melihat Islam di negeri kita. Ia memang mengenal Indonesia dari banyak buku, tetapi rupanya jauh lebih menarik datang langsung. Dikatakannya, Islam datang ke Rusia dan Indonesia itu sama, yakni datang melalui jalan damai alias perdagangan. Konsekuensinya, Islam berkembang namun adat istiadat setempat tidak hilang. “Kita ingin mempelajari konsep toleransi dari negerimu,” akunya.<br /><br />Muhamedsin mengaku terkesan dengan UIN Jakarta, Jogjakarta dan Malang yang sempat ia kunjungi. Namun kesan terdalam adalah dengan UIN Malang yang memberikan landasan kepada semua mahasiswanya bahasa Arab dan pelajaran agama pada tahun pertama. Karenanya, ia sudah teguh akan mengirimkan dosen-dosennya untuk belajar di Indonesia.<br />Menurut penuturan banyak pihak, pendidikan Islam di Tatarstan tetap berlangsung meskipun di masa komunis. Mereka melakukan dakwah minimal kepada anggota keluarga. Dan bila lebih dari itu, maka diperlukan suatu aktivitas bawah tanah yang rapi. Itulah sebabnya Islam tetap hidup dan diyakini kebenarannya oleh masyarakat. Meskipun begitu, pendidikan agama mereka tetap ketinggalan bila dibandingkan banyak negara karena larangan beraktivitas religi selama satu generasi.<br /><br />Kota Kazan adalah ibukota dari negara bagian Rusia yang dikenal dengan Tatarstan. Berdasarkan penuturan masyarakat, telah terjadi semacam salah persepsi dalam batas-batas tertentu sehingga mereka ini dimasukkan dalam suku Tatar. “Sebagian kita adalah anak turun dari bangsa Eropa Timur (Bulgaria) yang telah migrasi ke sini jauh sebelum Islam masuk. Lihatlah wajah kami berbeda, baik dengan orang Rusia maupun Cina,” kata pemandu saya dalam bahasa Inggris yang fasih.<br /><br />Kota santri ini memiliki landskap yang unik dan menarik. Meskipun tidak di gunung, namun Kazan berada di atas bukit dengan pemandangan danau di bawahnya. Persis di pinggir danau, terdapat beberapa monumen besar: masjid agung Kul-Syarif, sebuah gereja kuno, kremlin (benteng kota) serta makam syuhada. Masjid Kul-Syarif termasuk terbesar di Eropa ini memiliki arsitektur yang unik dengan banyak menara yang tinggi, yang barangkali terpengaruh oleh Masjid Biru di Istanbul, Turki. Meskipun mencorong, masjid tidak mengalahkan bangunan di sekitarnya. Semua tampak rukun dan berdiri dengan kepribadian masing-masing.<br /><br />Sebagaimana di kota Moskow, inilah pusat kota yang memiliki keindahan luar biasa. Di sini, para pelancong wajib kunjung sebagaimana banyak pengantin pada datang untuk mengambil foto. Aneka souvenir juga dijual dimana-mana dengan harga miring. Tidak heran, tempat ini selalu saja ramai pengunjung, khususnya di musim panas. Mereka bisa duduk menikmati indahnya danau di samping masjid, katedral, dan kremlin beserta para pengantin yang berbahagia.<br /><br />Seorang teman saya yang beragama Kristen sempat dibuat kagum. Saat berkunjung ke Kazan pada bulan Ramadhan, ia dipersilakan menunggu rekannya yang sedang salat tarawih di dalam masjid agung Kul-Syarif. Sambil duduk bersila, ia terkantuk-kantuk di dalam masjid. “Eh…begitu saya terbangun, sudah ada kue dan minuman di hadapan saya. Luar biasa,” ujarnya dengan mata berbinar.<br />Jujur saja, menurut pendapat pribadi saya, Lapangan Merah di Moskow sangat menarik, namun lingkungan Kremlin Kazan dan masyarakatnya, jauh lebih mengesankan. Maafkan saya. []Ratman Boomenhttp://www.blogger.com/profile/04660794728501900558noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2845942505688394682.post-63915096330607831392011-04-30T11:44:00.002+07:002011-04-30T11:52:49.049+07:00Nyantri di Rusia<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://1.bp.blogspot.com/-X6mUcXmuJFI/TbuVfyhIgZI/AAAAAAAAAgk/LTxy7dvVPpI/s1600/nyantri-%2Buplod.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 200px; height: 150px;" src="http://1.bp.blogspot.com/-X6mUcXmuJFI/TbuVfyhIgZI/AAAAAAAAAgk/LTxy7dvVPpI/s200/nyantri-%2Buplod.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5601234934934569362" /></a><br /><br />Oleh: M Aji Surya (Diplomat RI di Rusia, dalam buku Seruling Diplomat, 2010)<br /><br />Saat datang pertama kali di pesantren, jantung santri baru biasanya berdegub keras. Kehidupan yang dihadapi serasa gres semua. Jauh berbeda dengan dunia rumah yang biasa dikenal. Mengalami culture shock alias gegar budaya meski hanya berada ratusan kilometer dari rumah. Walau masih dalam satu pulau. Meski sama-sama satu iman.<br /><br />Itu semua karena dunia pesantren memang lain. Merupakan boarding school yang mengedepankan kemandirian dan mengajarkan problem solving. Kehidupan bersama yang tercipta diibaratkan sebuah tim sepakbola yang harus saling membahu dan membantu untuk mencapai tujuan bersama. Segala kesulitan hidup dinisbahkan sebagai tantangan dan batu ujian. Tidak ada kata mengeluh dan cengeng, atau menurut istilah almarhum KH Hammam Ja’far dari Pesantren Pabelan: sifat plentung pes alias hangat-hangat tahi ayam.<br /><br />Karenanya, jangan heran para santri bisa tidur 30 orang dalam satu kamar, mandi berdua dalam satu waktu dan ruang yang sama, serta makan bertiga dalam satu piring. Bahkan bila kamar kecil yang sederhana dan jumlahnya terbatas itu sedang penuh, maka harus bisa ber-pupria di aliran sungai yang deras samping desa. Semua itu akan mendewasakan kita, demikian Sang Kyai selalu memberikan alibinya. Bangun sebelum beduk subuh ditabuh dan tidur menjelang pagi datang. Itu juga akan membuat santri menjadi manusia yang disiplin, suatu karakter yang konon waktu itu hanya dimiliki oleh kelompok militer.<br /><br />Tiba-tiba saja kenangan pesantren itu menyeruak di kepala ini saat menjemput delapan mahasiswa Indonesia penerima beasiswa Rusia di Domodedovo International Airport, 45 km luar kota Moskow, September 2008. Wajah mereka segar-segar meski telah menempuh perjalanan panjang Jakarta-Doha-Moskow. Semangat belajar pun tampak jelas dari aura yang terpancar dari anak-anak muda lulusan SMA itu. Semua mengisyaratkan bahwa yang ada di hadapan mereka serbamudah, kecuali belajar itu sendiri.<br /><br />Sejurus kemudian ada briefing oleh mahasiswa Indonesia yang lebih dulu datang maupun dari kantor perwakilan Pemerintah RI di Moskow. Pertemuan pagi buta dengan suhu 5 derajat Celsius di pojokan bandara ini memang tidak main-main. Sebuah penataran singkat bagi peningkatan kekuatan mental dan aktivitas brain washing bagi mereka yang sedang bermimpi memasuki wilayah yang sama dengan Amerika Serikat, Australia, Kanada ataupun Eropa Barat. Beberapa arahan singkat berbunyi: Alle anfange immer schwer (semua yang baru selalu sulit) dan ajakan memahami makna sabda Nabi Muhammad <span style="font-style:italic;">“Uthlubul ’ilm walau bissīn” </span>(tuntutlah ilmu walau sampai ke negeri China) yang saat itu memang dalam keadaan serbasusah. Siap-siap masuk kawah Condradimuka.<br /><br />Petuah itu meluncur karena di Rusia ini perbedaan antara idealita dan realita terkadang sama dengan gap baina samā’ wal ardh, antara langit dan bumi. Bagaimana tidak, anak muda itu datang di sebuah kota di luar negeri dengan tiket dari kantong orang tua yang pas-pasan, tanpa pernah tahu ke mana ia harus belajar. Mereka baru tahu persis kota dan universitasnya manakala kakinya menginjak airport Domodedovo. Tak bisa disangkal bahwa orang tua yang melepas di Jakarta pun hanya bisa membekali dengan tumpukan doa dan tangis perpisahan. Dan benar saja, ternyata ada satu di antara kedelapan mahasiswa itu harus menjadi pionir ke sebuah kota yang masih asing di telinga masyarakat Indonesia.<br /><br />Banyak yang tidak menyadari bahwa beasiswa ke Rusia ibarat tiket santri di “Pondok Pesantren” Federal Republik Rusia. Jangan pernah samakan apa yang akan diterima secara materiil dengan mahasiswa kita di Paris atau di Melbourne. Pemerintah Rusia sejak awal secara gamblang hanya menjanjikan pembebasan uang kuliah serta sekitar 1500-an rubel (50 dolar) uang saku. Berarti orang tua sejak awal harus ’ainul yaqīn akan nombok pada kisaran 200-an dolar sebulan, tergantung model kehidupan apa yang dipilih. Tanpa itu, sang anak pasti akan menghadapi ujian berat dalam hidup keseharian sekaligus terganggu aktivitas belajarnya. <br /><br />Tidak hanya itu, berbagai fasilitas yang tersedia di universitas kadang juga minim. Sesuai dengan harganya, maka banyak pondokan yang masih bersifat komunal warisan zaman komunis. Itulah keterbatasan yang akan menjadi tantangan mahasiswa baru. Mulai dari aspek estetika, norma hingga urusan kebersihan. Gaya kehidupan pesantren salaf pun kadang menjadi sesuatu yang tidak bisa dihindari. Bagi mereka yang bersifat plentung pes, jangan harap bisa bertahan. Tidak heran ada cerita seorang bapak mengantarkan anaknya ke Rusia, tidak sampai satu bulan keduanya bersalaman: sepakat untuk pulang ke tanah air. Hahaha.... Menggelikan sekaligus menggelisahkan.<br /><br /><span style="font-weight:bold;"> <br />Transisi dan Metamorfosis</span><br />Rusia sekarang hakikatnya masih dalam masa transisi, dari suatu masyarakat komunal berlandaskan komunisme menjadi masyarakat individualis berdasarkan demokrasi dan kebebasan. Perubahan yang terjadi sangat cepat seiring dengan perubahan norma-norma yang berlaku. Kepemilikan yang dahulu tabu, misalnya, kini menjadi jamak. Orang kaya terus menjamur, sedangkan kaum papa juga seabrek jumlahnya.<br />Lupakan saja istilah lama: sama rata sama rasa. Buktinya, lebih dari 80 persen mobil di jalanan Moskow adalah mobil baru dari Eropa Barat, Jepang, dan Korea yang dengan mudah didapatkan melalui skema kredit. Dan tahun ini, Moskow pun sudah dibaptis menjadi kota termahal di dunia. Wow... keren!<br /><br />Sesuai dengan namanya, masa transisi adalah masa gonjang-ganjing, suatu masa yang tidak jelas juntrungnya. Di bidang ekonomi, misalnya, antara penawaran dan permintaan pasar kadang tidak menemukan titik equilibriumnya. Pemilik apartemen bisa saja tiba-tiba minta kenaikan harga sewa bulanan sekian ribu dolar yang menurut kalangan umum tidak masuk akal. Namun, mereka tetap berprinsip just take it or leave it. Di negeri Beruang Merah ini, pembeli bukan raja. Penjual masih menjadi raja yang kadang kurang ramah.<br /><br />Putaran transisi juga dialami berbagai sektor kehidupan, salah satunya adalah bidang pendidikan. Pelayanan kepada para penerima beasiswa relatif masih dalam tataran konsep “tangan di atas lebih mulia dari tangan di bawah”, terlepas seberapa besar rubel yang menetes. Meskipun pada dasarnya, orang tua mahasiswa juga harus merogoh kocek dalam-dalam lalu melakukan pengiriman devisanya setiap bulan dalam jumlah yang tidak sedikit. Dosen bergaji minim dan mahasiswa asing dilarang bekerja. Dus, konsep tersebut sering terimplementasi di kehidupan akademis sehari-hari dalam berbagai bentuk yang dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab.<br /><br />Uniknya, kini berbagai universitas di Rusia menjadi semacam sarang tawon yang dipenuhi lebah. Ratusan mahasiswa asing dari Eropa Barat maupun Asia seperti China, Korea dan Vietnam, terus membanjiri aneka kursus bahasa Rusia di berbagai universitas setiap tahun. Tidak kurang-kurang, ribuan mahasiswa Malaysia kini sedang nyantri di Moskow, St. Petersburg, dan kota besar lainnya. Bahkan konon kabarnya, mahasiswa saudara serumpun kita ini mendapatkan gelontoran dolar dari pemerintahnya lebih dari 500 dolar per bulan. Jumlah yang relatif cukup mewah untuk ukuran mahasiswa. <br /><br />Ini semua pada galibnya memberikan beberapa sinyal yang mesti diperhitungkan. Pertama, meskipun beasiswa yang diberikan Pemerintah Rusia rendah plus servis serba pas-pasan, tetapi tombokan secara keseluruhan masih jauh lebih murah dibanding kuliah di Australia, misalnya. Kedua, ekonomi Rusia yang sedang booming serta geliat hegemoni politik internasionalnya merupakan kesempatan yang harus diantisipasi oleh siapapun sejak dini. Ketiga, terdapat beberapa universitas di Rusia memang memiliki reputasi internasional.<br /><br />Kini, Pemerintah Rusia sedang melaju kencang untuk menyulap model dan sistem pendidikannya agar menyamai Eropa Barat dan Amerika Serikat. Pada saatnya, bila tangan dingin Presiden Medvedev berhasil membereskan urusan pendidikan ini dalam hitungan dua-tiga tahun ke depan, bisa-bisa kuliah di Rusia menjadi sangat eksklusif dan sulit dijangkau. Sebelum metamorfosa itu terwujud, apa boleh buat, mahasiswa Indonesia yang berjumlah 100-an saat ini masih harus mempertahankan hidupnya ala santri pondok pesantren: bermental baja dengan sarana yang bersahaja. []<br /><br />Catatan tentang pendidikan Rusia. <br />Moskow, akhir tahun 2008Ratman Boomenhttp://www.blogger.com/profile/04660794728501900558noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2845942505688394682.post-62739770439865020872011-04-30T11:33:00.003+07:002011-04-30T11:43:18.135+07:00Bule dalam Karung<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://2.bp.blogspot.com/-ciwE-6A1oC4/TbuTQFK4QHI/AAAAAAAAAgc/bYJE_UT50VE/s1600/kebo%2Bkyai%2Bslamet%2Buplod.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 200px; height: 147px;" src="http://2.bp.blogspot.com/-ciwE-6A1oC4/TbuTQFK4QHI/AAAAAAAAAgc/bYJE_UT50VE/s200/kebo%2Bkyai%2Bslamet%2Buplod.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5601232466040340594" /></a><br /><br />Oleh: M Aji Surya (Diplomat RI di Rusia, dalam buku Seruling Diplomat, 2010)<br /><br />Saya mungkin termasuk manusia katrok bin ndeso seperti Tukul ‘Empat Mata’ Arwana yang masih ngetop itu. Mau bukti? Saya kaget betul ketika mengetahui hasil jajak pendapat partikelir yang menyebutkan bahwa banyak wanita Indonesia lebih menyukai suami bule dibandingkan dengan pria lokal. Kepala saya jadi tambah puyeng ketika mengetahui alasan umum yang diberikan: “Memperbaiki keturunan!” Awalnya, saya mengira fenomena itu hanya ada di kalangan selebriti yang bergelimang sensasi. Hingga kini, pernyataan aneh itu masih saja saya dengar dari waktu ke waktu.<br /><br />Ada multitafsir soal “perbaikan keturunan” yang disampaikan cewek-cewek yang mengaku modern itu. Namun, setidaknya bisa ditengok dua hal. Pertama, pria bule memang rata-rata secara fisik lebih yahud dibandingkan dengan pria lokal. Tubuh jangkung, dada bidang, kulit putih, rambut pirang, dan mata biru. Kedua, mereka dianggap sebagai golongan yang paling maju peradabannya dan makmur (banyak duitnya). Bandingkan dengan pria kita yang rata-rata pendek, kecil, udah gitu, tongpes lagi. Duh, cape deh…. <br /><br />Bisa jadi, ini merupakan warisan budaya inferior setelah sekian ratus tahun dijajah bangsa berkulit putih. Barat masih selalu dianggap baik dan positif ketimbang Timur. Bukti paling sederhana, berapa banyak dari kita tidak pede dengan kulit sawo matang, lalu dengan berbagai cara dipucatkan (diputihkan) dan rambut hitam yang eksotik itu diwarnai agar mirip rambut bule, blonde dan kepirangan.<br /><br />Anehnya, mayoritas orang kulit putih justru sudah bosan dengan warna kulitnya dan lebih bangga bila berubah kecokelatan, khususnya setelah dipanggang matahari di musim panas. Bahkan, di beberapa negara Eropa bertebaran salon khusus untuk menghitamkan kulit. Kalau demikian, tidak salah dong bila ada bule nyindir: “Pada saat diterpa matahari, orang kulit putih buka baju, sedangkan orang Indonesia buka payung.” <br /><br />Lain lagi di Prancis. Cewek-ceweknya yang dikenal bertubuh jaran teji alias tinggi semampai itu justru lebih menyukai cowok asal Afrika yang berkulit hitam gosong, beraroma khas, meskipun lebih sering berkantong bolong. Mereka menganggap pria kulit putih tidak macho dan cenderung “melambai”. <br /><br /><span style="font-weight:bold;">Kebanggaan vs Kepasrahan</span><br />Cinta memang tidak mengenal logika. Begitu kata Vina ‘Burung Camar’ Panduwinata. Ketika sedang jatuh cinta, semua yang ada pada sang pasangan jadi indah. Meski demikian, tetap saja ada rambu-rambu yang harus menjadi pegangan. Orang Jawa, misalnya, mengedepankan konsep bibit, bebet, dan bobot. Sedangkan ajaran Islam menyarankan kesetaraan kehidupan sosial seperti kemampuan intelektual, selain kesamaan iman, sebagai hal yang paling penting. <br /><br />Masalahnya, ada orang yang sudah suka sebelum bersua. Cinta mati meski belum tahu orangnya. Dengan kata lain, membeli bule dalam karung. “Pokoknya asal bule, saya oke deh,” begitu sering terdengar. Dampak perilaku asal tubruk ini sangatlah fatal. Tidak terdapat lagi analisis SWOT (<span style="font-style:italic;">strength, weakness, opportunity, threat</span>), padahal perkawinan adalah proses negosiasi serta take and give yang sarat substansi. Mulai dari menyatukan dua hati, keluarga, visi, kebiasaan, adat, budaya, hingga agama. Dengan model perkawinan “karena bule” bukan “karena kecocokan” itu, potensi konflik dan bubar menjadi sangat rentan.<br /><br />Sebagaimana dimafhumi, meskipun Indonesia berbhinneka tunggal ika, kenyataannya perkawinan antar-suku kadang tetap sulit. Mereka lebih suka dengan kalangan sendiri, <span style="font-style:italic;">inward looking marriage</span>. Selain lebih mudah, juga tidak ada konflik budaya. Tapi, ajaib dan anehnya, banyak yang begitu permisif perkawinan dengan bule yang notabene sangat ekstrem perbedaan sistem budaya, sosial, kekeluargaan, kebiasaan, pendidikan, dan (kadang) agamanya. <br /><br />Itulah sebabnya, kisah sedih perkawinan asal tubruk bule merunyak. Seorang kenalan yang lulusan S-2 universitas terkemuka di Amerika Serikat suatu ketika mengeluh dan meneteskan air mata di depan saya. Setelah menjalani perkawinan selama satu setengah tahun, WNI yang tinggal di Eropa Barat ini tanpa ba-bi-bu ditinggalkan suaminya. Si bule dengan gaya narsisnya hanya meninggalkan secarik kertas, “Sorry, habis bagaimana, saya nggak cinta lagi, sih.” Logis bagi si bule, tapi ngeselin dan nyebelin abis bagi kawan kita itu. <br /><br />Ada lagi. Ijab kabul dilakukan di depan penghulu dan disaksikan Buya Hamka. Alih-alih terus rajin salat, setelah kembali ke negaranya, dengan enteng si bule mengaku bahwa syahadat yang diucapkan hanyalah akal bulus untuk mendapatkan pujaan hatinya. Sang istri yang salehah akhirnya lebih memilih cerai. Terlambat sudah, ia tidak bisa “pulang” ke Tanah Air karena telanjur menjadi warga negara asing. Saudari kita itu kini hidup kesepian di tengah keramaian dan harus ikhlas mengajukan visa ketika kangen kampung halaman. <br /><br />Meski begitu, banyak juga pasangan cokelat-bule yang berhasil. Umumnya wanita kita harus “menyerah” total, baik dari segi budaya maupun agama. Anaknya rata-rata jadi sekuler dan tidak kenal lagu Indonesia Raya. Mereka pada galibnya telah melakukan barter kebanggaan dengan kepasrahan. Kata orang bijak, “Perlu <span style="font-style:italic;">wisdom</span> dan pengetahuan yang tinggi agar perkawinan dengan bule dapat berimbang.”<br /><br />Maaf beribu maaf, pembaca yang budiman. Pikiran saya kok tiba-tiba menerawang, teringat kebo bule bernama Kyai Slamet di Keraton Solo. Apa ya karena kebetulan berkulit bule, hewan bertanduk itu lalu dikeramatkan? Bukankah kebo, meski berkulit bule, tetap kebo? Entahlah. <span style="font-style:italic;">S’il vous plait madame et mademoisele</span>, merenunglah dulu sebelum mengikuti pikiran saya yang konvensional, katrok, dan ndeso ini. Hehe…. []<br /><br />Catatan tentang tren yang sulit dipahami: Kawin dengan bule. <br />Penerbangan Singapura-London, 2007Ratman Boomenhttp://www.blogger.com/profile/04660794728501900558noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2845942505688394682.post-77905335116180368512011-03-31T14:53:00.002+07:002011-03-31T15:15:39.575+07:00MASJID BIRU DAN BERKAH SOEKARNO<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://2.bp.blogspot.com/-6OeRBrLd87U/TZQ3-NWji-I/AAAAAAAAAgM/PM76vydAsy8/s1600/masjid%2Bbiru.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 150px; height: 200px;" src="http://2.bp.blogspot.com/-6OeRBrLd87U/TZQ3-NWji-I/AAAAAAAAAgM/PM76vydAsy8/s200/masjid%2Bbiru.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5590154579349310434" /></a><br />Oleh: M. Aji Surya (Diplomat RI di Rusia, dalam buku MPV, Jaring Pena, 2010)<br /><br /><span style="font-style:italic;">Masjid Biru St. Petersburg.<br />Simbol persaudaraan.<br />Simbol kepedulian.<br />Indonesia dan Rusia.<br /></span><br /><br />Komentar tegas Presiden Soekarno akhirnya membuat Kremlin Moskow mengizinkan umat Islam di Petersburg kembali diperbolehkan melaksanakan salat di negeri komunis ini. Sesuatu yang selalu ada dalam ingatan umat Islam St. Petersburg.<br />Bermimpi berkunjung ke masjid ini bagi muslim Indonesia yang sedang berada di Rusia, bukan sesuatu yang aneh apalagi salah. Berbagai cerita unik yang pernah dilansir di media massa maupun buku selalu memberikan tambahan semangat untuk berziarah ke masjid penuh sejarah tersebut. Inilah tempat yang terus menjadi tujuan ribuan pelancong yang datang dari tanah air.<br /><br />Tanggal 5 Ramadan 1430 H, pukul 19.00, waktu setempat. Tiupan angin sejuk merasuk ke tubuh saat Mercedes yang saya tumpangi berhenti persis di depan masjid paling megah di kota ujung barat utara Rusia, St. Petersburg. Rasa lelah perjalanan panjang selama 9 jam dari kota Moskow seolah terobati dengan cuaca yang benar-benar bersahabat. Layaknya di surga, tidak terlalu panas tidak juga dingin. Sunggingan matahari sore itu menambah kemolekan kota yang dulu dikenal dengan sebutan Leningrad. Temperatur menunjuk pada angka 17 derajat Celsius.<br /><br />St. Petersburg didirikan oleh Peter the Great pada abad 17. Kota yang senantiasa menjadi rebutan banyak negara dalam berbagai masa itu memang sangat cantik, berarsitektur ala Eropa Barat dan terletak di delta sungai Neva. Kota ini pernah menjadi ibukota kekaisaran Rusia selama 200 tahun. Di sini pula berdiri istana-istana terkenal, seperti istana musim panas Peterhof, istana musim dingin Hermitage, benteng Peter and Paul serta lanskap kota yang tidak kalah dengan kota mode Paris.<br />Diantara kelebihan kota ini adalah adanya sebuah masjid yang sering disebut The Blue Mosque atau Masjid Biru. Meski nama aslinya adalah Masjid Jam’ul Muslimin, orang lebih sering mengasosiasikannya dengan kubah dan gerbang warna biru nan cantik yang dimilikinya. Letaknya yang berada di jantung kota dan diantara berbagai obyek wisata utama, menjadikan masjid ini dikenal oleh siapapun.<br /><br />Keunikan lain dari kota yang berbatasan dengan Finlandia tersebut karena memiliki musim panas yang sangat panjang. Pada minggu ketiga bulan Juli, mahahari dari sini bisa terlihat selama 24 jam selama dua hari. Inilah yang sering disebut dengan white night (malam putih). Sebuah fenomena alam yang digandrungi ratusan ribu pelancong untuk menikmatinya.<br /><br />“Assalamu’alaikum. Vie iz Indonesiyi (Anda dari Indonesia)?” Seorang dengan wajah berkharisma dan berpakaian ala orang terhormat Arab menyapa dengan penuh hangat. “Kenalkan, saya Mufti Ja’far Nasibullah yang bertanggungjawab atas masjid ini selama 31 tahun terakhir. Silakan masuk ke rumah Allah,” lanjutnya sambil menjabat erat.<br />Dari tubuhnya yang tidak terlalu tinggi, kulit yang sedikit berwarna serta wajah yang oval, mudah ditebak bahwa sang Mufti ini pastilah berasal dari kawasan selatan Rusia, wilayah yang banyak dihuni oleh mereka yang beragama Islam.<br />Memasuki masjid ini terasa sejuk di hati dan seolah berada di suatu tempat yang akrab dengan diri kita: tempat bersujud. Di atas pintu masuknya, sebuah kaligrafi berukuran sedang memberikan perintah berdasarkan ayat Tuhan: “Masuklah dengan damai dan aman.”<br /><br />Setelah melewati ruang penerimaan, kita akan langsung masuk ke dalam masjid lantai pertama yang mampu menampung lebih dari dua ribuan jamaah. Kubah yang dari luar berwana biru, di dalamnya terdapat ukiran dan lukisan yang terpengaruh oleh budaya Arab dan menggantung di tengah-tengahnya lampu bulat besar bertatahkan kaligrafi buatan Rusia dengan berat lebih dari 2 ton.<br /><br />Dari kejauhan terlihat mihrab yang agung berwarna biru terbuat dari ribuan marmer yang didesain khusus. Di tengah-tengahnya terdapat siluet berupa kaligrafi yang menegaskan pesan-pesan Tuhan tentang kebaikan dan kebijakan yang harus dianut oleh umatnya. Di sampingnya, terdapat mimbar khutbah dengan tangganya yang tinggi terbuat dari kayu yang sangat terawat. Pada saat khatib naik mimbar, ia akan memegang tongkat yang merupakan pengganti tombak pada zaman para sahabat Nabi.<br />Lantai dua dan tiga dipakai untuk salat jamaah wanita, sehingga tidak perlu sekat seperti yang ada di beberapa masjid. Uniknya, untuk bisa mengikuti salat berjamaah, para wanita hanya bisa melihat ke imam melalui dua jendela yang telah disiapkan. Melihat modelnya, jendela ini pastilah model Mesir seperti yang kita bisa lihat dalam film Ayat-Ayat Cinta-nya Hanung Bramantyo.<br /><br />Pilar-pilar besar penyangga kubah dan lantai dua dan tiga dihiasi dengan aneka lukisan bunga yang lebih mirip budaya Rusia bagian selatan. Pembagian ruangan yang lega serta kebersihannya yang terjaga membuat para jamaah betah berzikir di dalamnya. Di bulan Ramadan tahun ini, jamaah salat tarawih tidak terlalu banyak atau hanya sekitar 300-an orang. Ini disebabkan puasa jatuh pada musim panas sehingga salat tarawih dilakukan hampir tengah malam sehingga banyak jamaah kesulitan mendapatkan transportasi umum pada saat pulang ke rumah.<br /><br />Ada juga kaligrafi terbuat dari kayu berukuran sekitar satu kali dua meter yang terpajang di samping ruang imam salat. Tembakan dua lampu dari samping dan atas memberikan nuansa tersendiri atas tatahan indah surah al-Fatihah yang berada di tengah-tengah ukiran model Bali. “Yang satu ini memang hadiah dari Presiden Megawati Soekarnoputri,” ujar sang Mufti dengan bangga.<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Mengenang Jasa Soekarno</span><br />Memang, hubungan antara masjid ini dengan mantan presiden pertama Indonesia, Soekarno, tidak bisa dipisahkan. Di negeri komunis Uni Soviet, nama Soekarno sangat dikenal. Bukan hanya dianggap sebagai teman dalam Perang Dingin melawan poros Barat, namun juga sebagai presiden muslim yang memberikan “berkah” bagi sebagian muslim di negeri Beruang Putih ini.<br /><br />Menurut Ja’far Nasibullah, suatu hari di tahun 1955, Soekarno berkunjung ke St. Petersburg yang saat itu masih bernama Leningrad. Ia datang dan menikmati kota indah ini dengan putri kecilnya yang bernama Megawati Soekarnoputri.<br />Dari dalam mobil itu, Soekarno sekilas melihat sebuah bangunan yang unik dan tidak ada duanya. Sopir diminta memutar haluan untuk melihat bangunan tersebut. Namun, sang sopir tak menuruti permintaan orang nomor satu RI itu. Tidak ada perintah untuk memutar apalagi berhenti.<br /><br />Pada zaman itu, di bawah pemerintahan komunis nyaris tidak ada kekuasaan dan kesempatan berdiskusi yang diberikan kepada seorang sopir. Dari pembicaraan dengan beberapa pihak, Soekarno akhirnya tahu bahwa gedung itu adalah sebuah masjid yang saat itu dijadikan gudang.<br /><br />Dalam suatu pertemuan dengan pejabat setempat, Presiden melontarkan permintaan agar pada hari berikutnya diatur suatu kunjungan ke masjid yang dilihatnya. Namun, aturan protokoler tidak memungkinkan karena acara yang disusun sudah sangat padat. Dalam cerita lain menyebutkan Soekarno sempat mampir sekilas.<br /><br />Setelah dua hari menikmati keindahan kota St. Petersburg yang saat itu masih bernama Leningrad, Soekarno terbang ke Moskow untuk melakukan pembicaraan tingkat tinggi guna membahas masa depan kerja sama bilateral dan berbagai posisi kunci dalam Perang Dingin yang terus memuncak. Dalam bincang-bincang di istana Kremlin itu sempat tersiar kabar suatu pembicaraan yang unik diantara kedua pemimpin bangsa.<br />“Bagaimana kunjungan ke Leningrad, Tuan Presiden. Tentu sangat menyenangkan, bukan?” tanya pemimpin Rusia saat itu. <br />Di luar dugaan, Soekarno memberikan jawaban yang mengagetkan. <br />“Rasanya saya belum pernah ke Leningrad,” ujar Soekarno.<br />“Tuan Presiden memang pandai bertutur. Ada apa yang salah dengan Leningrad? Bukannya kemarin dua hari berjalan-jalan dengan Sang Putri di sana?”<br />“Ya. Kami memang berada di sana, tapi kami belum ke sana.”<br />“Kenapa begitu?”<br />“Karena kami tidak pernah diberikan kesempatan untuk mengunjungi bangunan yang disebut Masjid Biru.”<br /><br />Kunjungan Soekarno ke Rusia berjalan lancar dan seolah tidak pernah ada apapun yang terkait dengan masalah agama ataupun masjid. Soekarno juga tidak banyak membicarakan lagi tentang masjid yang pernah dilihatnya di kota terindah di Uni Soviet tersebut. Meskipun begitu, diam-diam banyak kalangan muslim memasang kuping atas berbagai kejadian yang dialami oleh tamu kehormatan dari Indonesia tersebut.<br />Seminggu setelah kunjungan usai, sebuah kabar gembira datang dari pusat kekuasaan, Kremlin di Moskow. Seorang petinggi pemerintah setempat mengabarkan bahwa satu-satunya masjid di Leningrad yang telah menjadi gudang pasca-revolusi Bolshevic tersebut bisa dibuka lagi untuk beribadah umat Islam, tanpa persyaratan apapun. Sang penyampai pesan juga tidak memberikan alasan secuil pun mengapa itu semua bisa terjadi.<br /><br />“Umat Islam di St. Petersburg mengenal dengan baik Presiden Soekarno. Kita sangat berterima kasih kepada almarhum Soekarno. Kami akan ingat jasa-jasanya,” ujar Mufti Ja’far Nasibullah. Tanpa Soekarno, katanya, mungkin masjid indah ini sudah hancur sebagaimana masjid dan gereja lainnya.<br /><br />Hingga kini, masjid yang didirikan pada tahun 1910-1921 itu masih berdiri megah. Dua menaranya menjulang setinggi 48 meter, sedangkan kubahnya yang dibalut keramik warna biru sangat gagah dengan ketinggian 39 meter. Tempat ibadah umat Islam yang diarsiteki oleh dua orang nasrani bernama Vaslilier dan Alexander Von Googen ini memang mirip dengan sebuah masjid di Samarkand, Asia Tengah. Meskipun sempat akan hancur kubahnya pada tahun 1980-an, namun berkat kebaikan hati beberapa pemimpin komunis era Uni Soviet dan pinjaman seseorang yang beragama Ortodoks, maka renovasi selama 18 tahun telah mengembalikan kemegahan rumah Allah di bumi utara tersebut.<br />“Sebagai muslim, saya harus jujur dan mengucapkan terima kasih bukan hanya kepada umat Islam yang senantiasa memakmurkan masjid ini. Tetapi juga kepada pemerintah pada masa komunis, pemerintah sekarang dan juga para donatur yang berbeda agama. Semoga Allah memberikan balasannya atas kebaikan mereka,” ungkap Ja’far.<br /><br />Mercedes tua itu segera saya starter setelah bersalaman beberapa kali dengan Sang Mufti. Pelukannya yang hangat dan ciumannya yang ikhlas mengesankan ia telah bertemu dengan seorang “Soekarno” kecil. Saya pun jadi termangu, tidak bisa tidur dan selalu bertanya, “Kontribusi apa yang bisa saya berikan untuk muslim Rusia di masa keterbukaan ini?” []Ratman Boomenhttp://www.blogger.com/profile/04660794728501900558noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2845942505688394682.post-37135155551634618442011-03-31T14:41:00.003+07:002011-03-31T15:13:45.004+07:00SINAR ISLAM SEMAKIN CEMERLANG DI RUSIA<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://2.bp.blogspot.com/-fuxwjsDsN9g/TZQ3OXTSDLI/AAAAAAAAAgE/mPN2mHshvOQ/s1600/sinar%2Bislam%2Bmencorong.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 200px; height: 150px;" src="http://2.bp.blogspot.com/-fuxwjsDsN9g/TZQ3OXTSDLI/AAAAAAAAAgE/mPN2mHshvOQ/s200/sinar%2Bislam%2Bmencorong.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5590153757386214578" /></a><br />Oleh: M. Aji Surya (Diplomat RI di Rusia, dalam buku MPV, Jaring Pena 2010)<br /><br /><span style="font-style:italic;">Berbagai umat beragama di Rusia kini sedang bergairah;<br />bangun dari tidur panjangnya.<br />Bukan sebuah basa-basi, bila sinar Islam juga makin cemerlang.</span><br /><br />Sebagian masyarakat Indonesia masih terkooptasi oleh sebuah bayangan yang salah, bahwa Rusia adalah Uni Soviet. Rusia adalah ateis dan komunis. Tidak lebih dan tidak kurang. Padahal, bersamaan dengan gerakan pembaruan yang diawali oleh Mikhail Gorbachev tahun 1990-an, Rusia kini menjadi negara yang terbuka dan eksotik. Kegiatan religi makin marak, dan umat Islamnya makin bergairah.<br /><br />Pasca-runtuhnya Uni Soviet, Islam memainkan peranan penting dalam perkembangan Rusia. Umat Islam terus berkembang menjadi salah satu sokoguru bagi Rusia secara keseluruhan. Bahkan bila ingin mengetahui politik Rusia secara utuh, mau tidak mau harus memahami pula perkembangan Islam kontemporer di Rusia dan peranannya dalam masyarakat. Benarkah Islam sedang bangkit di Rusia?<br /><br />Memang tidak banyak orang Indonesia yang mengetahui bahwa umat Islam di Rusia merupakan kelompok kedua terbesar setelah penganut Ortodoksi (Pravoslaviya). Beberapa data dan pernyataan menyebutkan angka sampai 25 juta muslim dari 145-an juta penduduk Rusia. Hubungan antara umat Islam dan mayoritas Ortodoksi nampak cukup harmonis. Pemerintah sekarang juga memberikan keleluasaan bagi perkembangan kedua kelompok terbesar ini.<br /><br />Berbeda dengan muslim Eropa, muslim Rusia mempunyai sejarah panjang yang dimulai di pertengahan abad ke-7. Dari 182 etnis di Rusia, 57 etnis mengikuti agama Islam dan hal ini membuat Islam sebagai unsur yang tidak dapat dipisahkan dari budaya dan sejarah Rusia. Muslim Rusia punya hubungan baik dengan agama-agama lain dan mereka tidak bersikap ekstrem. Itulah mengapa mereka menentang kelompok-kelompok seperti al-Qaeda dan Taliban karena mereka tidak menerima sikap kekerasan dan pemikiran fanatik. <br /><br />Berangkat dari berbagai kenyataan itulah barangkali, saat bertemu dengan ulama Islam Rusia, Presiden Rusia Dmitry Medvedev menegaskan tentang pentingnya posisi umat Islam Rusia. Ia mengatakan, “Umat Islam Rusia di negara ini dihormati dan punya pengaruh. Lembaga-lembaga Islam punya peran penting dalam menyebarkan perdamaian dan menciptakan atmosfer spiritual dan perilaku baik di tengah-tengah masyarakat serta berjuang melawan sikap ekstrem.” Mantan Presiden Putin juga tidak segan mengucapkan “Selamat Idul Fitri” pada akhir bulan Ramadan.<br /><br />Di Federasi Rusia, awal abad ke-21 adalah periode kebangkitan kembali rohani dan keagamaan, termasuk Islam. Mayoritas muslim Rusia adalah sunni. Terdapat dua mazhab di Rusia: mazhab Syafi’i di Kaukasus Utara dan mazhab Hanafi di wilayah negara lainnya. Dalam beberapa kawasan terdapat tradisi sufi, utamanya pada suku Chechen dan Azeri. <br /><br />Bangunnya kembali Islam di Rusia dimulai dengan pembentukan berbagai organisasi Islam dan masjid sebagai tempat berkumpulnya umat. Muslim Rusia membentuk organisasi dan masjid untuk mengorganisir struktur, pengaturan, pendekatan yang efisien dan tertib untuk mencapai tujuan serta kerja kebangkitan Islam. Pendidikan adalah prioritas utama organisasi Islam Rusia. Mereka menyadari bahwa kebangkitan Islam tidak mungkin tanpa kebangkitan pendidikan Islam, karenanya sampai tahun 2009 tercatat telah berdiri 18 sekolah tinggi Islam hasil upaya mereka.<br /><br />Menurut data register negara terdapat 3.345 organisasi keagamaan muslim di tingkat lokal. Jumlah yang terbesar dari organisasi keagamaan tersebut terdaftar di daerah Volga sebanyak 1.945, Kaukasus Utara mencapai 980, dan Ural mencapai 316 lembaga. Di beberapa kawasan lain pun bermunculan organisasi serupa meski jumlahnya lebih kecil.<br />Untuk jumlah masjid, yang tercatat resmi saat ini sebanyak 4.750 masjid. Kawasan yang paling banyak terdapat masjid adalah di Dagestan dengan jumlah 3.000-an masjid. Begitu pula di Tatarstan, yang dalam 10 tahun terakhir telah mencapai lebih dari 1.000 masjid. Sementara di ibukota Moskow, yang populasi muslimnya sekitar satu setengah juta jiwa, terdapat 20 komunitas Islam dan lima masjid besar. Pakar data Rusia memperkirakan, jumlah masjid seluruhnya dapat mencapai sedikitnya 7.000 masjid di Rusia. <br /><br />Bukti konkret potensi kebangkitan yang dapat dilihat saat ini antara lain makin maraknya muslim Rusia yang mempelajari al-Quran, tingginya animo berangkat ke Tanah Suci untuk haji dan umrah, jamaah masjid yang meningkat untuk menghadiri salat atau acara religius lainnya, tingginya proposal untuk pembangunan masjid baru, meningkatnya proyek acara-acara Islam di radio dan program televisi, serta maraknya restorasi pemakaian bahasa Arab dalam kehidupan mereka. <br /><br />Menurut catatan, lebih dari 32 ribu muslim Rusia telah menunaikan ibadah haji di tahun 2008. Jumlah itu mengalami peningkatan setelah sebelumnya hanya 26 ribu dan kemudian ditambah kuotanya oleh pemerintah Arab Saudi sebanyak 6 ribu akibat meningkatnya minat muslim Rusia pergi haji. Meski kondisi ekonomi mereka sulit tetapi kerinduan berat pergi ke Tanah Suci dapat menjadi bukti konkret makin menguatnya gelombang kebangkitan muslim Rusia.<br /><br />Setiap minggu, TV pemerintah Rusia menayangkan program yang dinamakan “Muslim”. Program tersebut menceritakan mengenai tradisi, adat istiadat dan budaya pemeluk Islam di Rusia. Radio pemerintah juga mempunyai program serupa. Pada tahun 2003, dibentuk Persatuan Wartawan Muslim Rusia di bawah payung Mufti Rusia dan dukungan Persatuan Wartawan Rusia. Muslim Rusia juga aktif berpartisipasi dalam dialog antaragama yang diadakan pemerintah Rusia setahun sekali untuk membahas isu-isu aktual dan memecahkan isu-isu sensitif antarumat beragama.<br /><br />Potensi kebangkitan lain adalah tingkat fertilitas muslim Rusia yang telah melampaui etnis Rusia. Misalnya, tingkat fertilitas Republik muslim di Kaukaus Utara, khususnya Chechnya, mempunyai jumlah penduduk muda yang termuda dalam struktur demografi masyarakat Rusia yang menua. Pada paruh pertama tahun 2007, tingkat kelahiran di Chechnya 26,4 per 1.000 orang, sementara di Rusia hanya 11,28 per 1.000 orang. Perbedaan 15,12 poin ini merupakan gap tingkat fertilitas etnis yang besar di Rusia. Untuk itu, masa depan Islam nampaknya akan menjadi perhatian serius bagi pemerintah Rusia dan menarik untuk dilihat bagaimana pemerintah Rusia menanggapi statistik faktual ini.<br /><br />Dalam bulan puasa Ramadan di Masjid Prospek Mira Moskow tahun lalu, Mufti Besar Ravil Gainutdin menekankan pentingnya tradisi turun-temurun dialog antara muslim dengan pemeluk agama lain di Rusia. Ia juga menyatakan, “Rusia adalah tanah air kita bersama. Selaku muslim Rusia, kita berkewajiban untuk melindungi dan memperluas kekayaan spiritual yang ditinggalkan oleh nenek moyang kita.” Subhanallah. []Ratman Boomenhttp://www.blogger.com/profile/04660794728501900558noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2845942505688394682.post-53536205197293694232011-03-31T14:31:00.006+07:002011-03-31T15:07:05.235+07:00MUSLIM RUSIA AKAN MENJADI MAYORITAS?<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://2.bp.blogspot.com/-DbAJfXr7pRY/TZQ00LhLFJI/AAAAAAAAAf8/hRQ9XSH4r-w/s1600/muslim%2Brusia%2Bsolat.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 200px; height: 155px;" src="http://2.bp.blogspot.com/-DbAJfXr7pRY/TZQ00LhLFJI/AAAAAAAAAf8/hRQ9XSH4r-w/s200/muslim%2Brusia%2Bsolat.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5590151108523398290" /></a>Oleh: M. Aji Surya (Diplomat RI di Rusia, dalam buku MPV, Jaring Pena 2010)<br /><br /><span style="font-style:italic;">Jika ada kelahiran, adakah yang salah?<br />Jika ada kematian, adalah yang salah?<br />Jika ada ketimpangan demografi, adakah yang salah?<br />Kematian dan kehidupan bagi sebagian orang adalah sebuah misteri.</span><br /><br />Tingginya tingkat kematian dan rendahnya kelahiran pada kelompok tertentu di Rusia dapat mendorong perubahan demografi. Ditengarai, tidak sampai satu generasi ke depan jumlah umat Islam di Rusia sudah menggungguli kelompok Kristen Ortodoks.<br />Sejak kedatangan saya di Rusia pertengahan tahun 2008, isu Islam akan menjadi mayoritas ini sering terdengar sayup-sayup di tengah-tengah perbincangan berbagai kelompok masyarakat. Hal ini tentu dikait-kaitkan dengan fakta rendahnya kelahiran di kalangan masyarakat suku Rusia, umumnya beragama Kristen Ortodoks, yang merupakan penduduk mayoritas di Rusia. Di negeri Beruang Putih ini, penduduk muslim hanya berjumlah sekitar 25 juta atau pada kisaran 20% dari penduduk keseluruhan.<br />Suatu ketika, seorang teman membisikkan ke telinga saya dengan mangatakan bahwa 50 tahun ke depan akan menjadi historical moment yang sangat menentukan perimbangan baru penduduk di Rusia. Meskipun terus terjadi peningkatan life expectancy sebagai dampak perbaikan tingkat kesehatan masyarakat, terdapat desas-desus telah terjadi penurunan jumlah penduduk Rusia secara keseluruhan nyaris 1 juta orang per tahun. Dengan demikian, bila kecenderungan ini terus berlanjut terdapat kemungkinan jumlah warga Rusia di masa-masa mendatang tidak mengalami kenaikan, namun sebaliknya, berkurang secara signifikan.<br /><br />Secara umum dapat saya amati dari waktu ke waktu rendahnya kelahiran khususnya di kota besar Moskow. Sangat jarang saya mendapat kabar seorang teman telah melahirkan jabang bayi. Bahkan, dengan kenalan yang semakin banyak, dalam setahun terakhir ini rasanya saya baru sekali menghadiri syukuran kelahiran anak dari teman-teman Rusia. Yang umumnya saya lihat hanyalah, mereka masih berpacaran, berkeluarga tanpa momongan, atau punya satu anak dan itupun sudah lahir sebelum saya datang.<br /><br />Uniknya, bagi mereka yang sudah menikah, kelihatannya satu anak saja dianggap sudah cukup. Keinginan untuk memiliki anak dalam jumlah jamak tidak nampak, yang bisa jadi terdorong cara berpikir praktis dan pragmatis. Maklum, dalam 5 tahun terakhir kota-kota besar di Rusia terus mengalami tingkat kemahalan biaya hidup yang luar biasa plus kebutuhan yang semakin kompleks. Moskow misalnya, tahun 2008 dibaptis oleh sebuah lembaga rating internasional sebagai kota termahal di dunia melebihi London dan New York. Untuk menginap di hotel kelas sedang di ibukota Rusia itu pelancong harus merogoh sakunya minimal 200 dolar per malam.<br /><br />Ada juga beberapa gosip menyebutkan ada wanita Rusia yang menginginkan keturunan namun tidak terlalu berharap memiliki seorang suami yang tetap. Lagi-lagi menurut kawan saya, alasan utamanya karena mereka ingin memiliki anak yang dapat mengurusi dirinya saat ia tua nanti. Meskipun saya tidak percaya 100 persen, bila sinyalemen tersebut dianggap benar adanya, maka lembaga perkawinan bisa disimpulkan menjadi semakin berkurang signifikansinya. Wah bisa gawat nih!<br /><br />Di sisi lain, terdengar juga sebuah berita bahwa rata-rata keluarga muslim di Rusia memiliki anak yang banyak. Adalah tidak aneh bila di kantong-kantong muslim tertentu, satu keluarga memiliki sampai 4 anak. Ini tentu sangat terkait dengan keyakinan agamanya serta sikap optimis dalam mengarungi kehidupan meskipun semakin hari semakin kompleks. “Kami sangat yakin bahwa anak-anak kami akan dapat hidup dengan baik bila mau berusaha keras dan pantang menyerah,” kata seorang kawan dari Kazan dengan muka serius.<br /><br />Untuk memberikan gambaran bagaimana umat Islam di Rusia semakin banyak jumlahnya, tengoklah cerita seorang lawyer muslim kota Moskow di akhir musim dingin ini. Menurutnya, umat Islam di ibukota Rusia ini makin hari makin banyak dan kini diperkirakan lebih dari 2 juta orang jumlahnya. Pada salat hari raya Idul Fitri di sebuah masjid agung kota Moskow, masjid Prospek Mira misalnya, jamaahnya meluber sampai dekat stasiun metro yang bila jalan kaki dari masjid memerlukan waktu 10 menit. “Salat saat itu sudah seperti di Makkah ketika musim haji. Di jalan dan trotoar. Penuh sesak dan asal dapat tempat,” kenangnya. <br /><br />Bisa jadi hal-hal itulah yang menyebabkan banyak ahli demografi Barat memberikan prediksi bahwa penduduk Rusia secara umum akan turun sepertiganya dalam kurun waktu setengah abad ke depan. Namun, minoritas muslim jumlahnya terus bertambah dan diperkirakan akan menjadi mayoritas dalam waktu yang tidak lama.<br /><br />Beberapa laporan riset yang dilakukan oleh Graeme Smith dan diterbitkan oleh The Globe and Mail di Toronto menguatkan kenyataan di atas. Dalam observasinya di provinsi Ulyanivsk Oblast misalnya, terdapat kecenderungan penurunan jumlah penduduk secara keseluruhan, namun jumlah penduduk muslimnya khususnya yang berasal dari Tatar mengalami lonjakan mencapai 12%. Bahkan, pengamat asal Amerika bernama Paul Globe memperkirakan Rusia akan menjadi negara berpenduduk mayoritas muslim mengingat sejauh ini populasinya telah meningkat sebanyak 40%, dimana 2,5 juta hingga 3,5 juta diantaranya berada di Moskow.<br /><br />Bedanya dengan di negara-negara Barat pada umumnya, muslim di Rusia tergolong penduduk asli, bukan kaum pendatang (imigran). Islam telah datang dan menyebar di Rusia sejak lama dan berkembang di wilayah Volga tengah pada abad ke-16 yang disyiarkan oleh kaum Tatar dan Turki. Kemudian pada abad 18 dan 19, Rusia menaklukkan wilayah-wilayah di bagian selatan yang berpenduduk muslim dan dijadikan bagian dari negaranya. Daerah itu dikenal dengan nama seperti Dagestan, Chechnya, dan Kaukasus Utara.<br /><br />Meskipun demikian, ada juga ahli demografi yang tidak sepenuhnya sependapat bahwa pada kisaran tahun 2050 mendatang Rusia akan didominasi oleh masyarakat yang beragama Islam. Menurutnya, proyeksi itu agak berlebihan karena mengabaikan faktor asimiliasi dan kawin campur antara umat Islam dan mereka yang beragama Ortodoks. Asimimilasi dan kawin campur semacam ini kemungkinannya bisa tinggi mengingat kebanyakan umat Islam di Rusia masih pada taraf muallaf dan kurang mempraktikkan agamanya dengan baik, ditambah kondusifnya Rusia sebagai melting pot berbagai bangsa.<br />Yang jelas, dengan mengambil gambaran pada beberapa tahun terakhir dapat dipastikan akan ada perubahan demografi di Rusia yang cukup substansial walaupun belum bisa dipastikan jumlah umat Islam akan melebihi mayoritas suku Rusia. Yang mungkin akan terjadi adalah, umat Islam akan menjadi jauh lebih banyak dari yang ada saat ini sehingga terjadi perimbangan jumlah dengan kelompok mayoritas sekarang.<br /><br />Saya tiba-tiba terbangun dari berbagai teori dan kembali melihat sebuah kenyataan sehari-hari: adanya kerukunan beragama yang ada di Rusia, khususnya antara umat Ortodoks dan Islam. Sejauh yang saya pahami, keduanya tampak relatif mampu menjaga diri dan berinteraksi secara proporsional, bahkan terkesan cukup dekat dalam berbagai aktivitas. Tidak kurang-kurang pemimpin pemerintah yang beragama Ortodoks juga mengucapkan selamat kepada umat Islam manakala merayakan Idul Fitri dan senantiasa menegaskan bahwa mereka yang beragama Islam adalah bagian dari sebuah bangsa besar dan negara yang bernama Rusia.<br /><br />Bila demikian adanya, apalah gunanya beberapa pihak menghembus-hembuskan isu demografi yang dibumbui dengan teori clash of civilization. Para pembuat teori ini saya pikir sering lupa bahwa sangat banyak bangsa di dunia ini yang memiliki aneka suku dan agama dapat hidup rukun berdampingan karena adanya sikap nasionalisme dan kesadaran bernegara. Hal ini pula yang sebenarnya terjadi di Rusia saat ini terlepas dari banyak sedikitnya umat atau suku tertentu. Membangun kebersamaan dan keharmonisan jauh lebih bermakna bagi kehidupan bernegara dibanding memantik persoalan primordialisme yang mendorong pepecahan. []Ratman Boomenhttp://www.blogger.com/profile/04660794728501900558noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2845942505688394682.post-53627720640147372302011-02-07T10:02:00.004+07:002011-02-07T10:11:19.496+07:00MENGACA KEJUJURAN PADA SPION ANGKOT<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://1.bp.blogspot.com/_IoOVCDI_Q8E/TU9id8EkOqI/AAAAAAAAAf0/qh97FoFv-Is/s1600/angkot%2Bupload.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 200px; height: 150px;" src="http://1.bp.blogspot.com/_IoOVCDI_Q8E/TU9id8EkOqI/AAAAAAAAAf0/qh97FoFv-Is/s200/angkot%2Bupload.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5570779530561600162" /></a><br />Oleh: M. Aji Surya, Diplomat RI di Rusia<br />Dalam buku Moskow-Petersburg-Vladivostok (Jaring Pena, 2010)<br /><span style="font-style:italic;">Uh…sebutir kejujuran. <br />Seperti barang yang sangat mahal dan mewah.<br />Di mananapun. Kapanpun.<br />Walaupun ada di atas angkot dan bus kota.<br /></span><br /><br />Banyak masalah di dunia ini sebenarnya merupakan hal-hal yang tidak perlu terjadi, sekiranya moralitas manusia bisa bertahan pada tingkat yang tinggi. Soal rendahnya tingkat kejujuran contohnya, dapat mengimbas pada hubungan pribadi hingga kehidupan kenegaraan. Semua berpulang kepada pendidikan dan teladan yang ada di lingkungan kita. <br /><br />Pagi itu, seperti hari-hari lainnya istri saya pergi kuliah ke Institut Bahasa Pushkin. Karena jalanan penuh dengan salju, ia memutuskan untuk naik metro bawah tanah. Rupanya dia tidak berani berzig-zag mengendalikan mobil di atas salju yang terus menggunung setelah semalaman turun tanpa henti. “Saya juga emoh bermacet-ria,” dalihnya.<br /><br />Saya mengantarkannya ke stasiun metro terdekat. Dan dalam sekejap ia menghilang ditelan bumi. Maklum, menuju stasiun metro di Moskow, para penumpangnya harus masuk ke dalam perut bumi menggunakan eskalator pada kisaran 40 meter. Sebelum kepalanya menghilang, saya lihat tangan mungilnya melambai-lambai. “Tidak perlu dikhawatirkan, toh sudah bisa berbahasa Rusia,” batinku.<br /><br />Begitu malam ketemu di rumah, ia menceritakan pengalamannya yang menurut hemat saya cukup unik dan menarik. Jadilah perbincangan malam itu cukup seru.<br />“Bagaimana perjalananmu tadi?”<br />“Lancar-lancar saja. Dengan metro malah lebih cepat sampainya dibanding naik mobil. Tidak kena macet. Yah, cuma kadang jumlah penumpangnya bejibun. Hampir kayak kereta Jabotabek.” <br />“Ah masak sih?”<br />“Ya, tapi tidak ada yang naik sampai atap kereta. Mau kesundul lorong langit-langit apa?” jawab dia sekenanya sambil menyeruput wedang jahe yang dikirim seorang teman dari Jogja.<br />“Kok begitu penuh, memangnya keretanya jarang-jarang?” tanyaku.<br />“Hampir tiap tiga menit ada kok.”<br /><br />Saya jadi teringat, beberapa kali naik kereta metro bawah tanah di Moskow, sungguh menyenangkan. Seolah kita masuk lorong-lorong museum yang sangat indah. Curamnya masuk stasiun metro justru menimbulkan rasa excitement tersendiri. Meskipun kadang sedikit berjejal, namun ada saja yang menarik untuk dilihat. Mulai pakaian masyarakatnya yang bermacam-macam hingga wanitanya yang ehm…, lain dari yang ada di Indonesia. Belum selesai mengagumi satu ornamen di stasiun metro, kereta biasanya sudah datang. Maklum, sekitar 7 juta penumpang mengandalkan kereta bawah tanah ini, seperti tikus-tikus dengan lorong-lorongnya yang unik.<br /><br />“Keluar metro langsung nongol di kampus?”<br />“Kebetulan tidak, harus naik angkutan umum jalan raya.”<br />“Naik bus, trem atau angkot?”<br />“Naik angkot. Bayarnya 25 rubel, atau kurang dari satu dolar AS,” jawabnya.<br />“Apa yang menarik dari angkot. Bukannya suka berjejalan juga?”<br />“Nggak sih. Cuma, satu pelajaran yang saya dapatkan dari naik angkot adalah mengenai kerjasama dan kejujuran.”<br /><br />“Hah, ada-ada saja. Jangan terlalu ngacau ah.”<br />“Begini ceritanya. Ini mungkin tidak pernah ada di Indonesia. Atau saya yang tidak tahu. Di angkot Moskow ini para penumpangnya seperti bersahabat, meskipun belum pernah kenal. Kerjasama antar-mereka sudah semacam konvensi. Dan, saya pun langsung tune in dengan kerjasama di dalam angkot itu.”<br />“Maksudnya ikut dorong bersama kalau macet. Begitu maksudmu?” kupingku mulai kupasang lebih baik. Menyelidik apa jawaban yang akan diberikan. Sementara, wedang jahenya tinggal setengah gelas.<br /><br />“Jadi, penumpang pertama yang masuk duduk di dekat sopir, tidak di tengah atau paling belakang. Sebab, orang tadi rupanya akan sekaligus menjadi semacam kernet.”<br />“Ah,” ucapku pendek.<br />“Ini yang saya lihat tadi. Gak tahu kalau di lain waktu. Riil nih saya lihat dengan dua mata saya plus dua kaca mata saya,” sergahnya sambil sedikit emosi.<br />“Dia memang kernet kaleee,” ejekku.<br />“Dia penumpang kok. Mahasiswa. Dia duduk persis di belakang sopir. Bisa jadi biar mudah turun. Tapi kemudian dia menjadi semacam kernet, gitu loh,” kata-katanya ketus.<br /><br />Saya tertawa ngakak, hahaha…. Dalam pikiran ini, penumpang pertama tadi akan teriak-teriak seperti yang ada di Ratu Plaza, sambil gelantungan, “Blok M!Blok M!” Tidak hanya itu, agak aneh juga kenapa penumpang pertama itu tidak duduk sembarangan, sesuka hati. Toh dia membayar, dan penumpang adalah raja. Bisa jadi dia ingin dekat pintu biar gampang turun, tidak melewati orang lain. <br />“Jangan ketawa dulu,” kata istriku agak tersinggung. “Penumpang tadi bukan sepenuhnya akan jadi kernet seperti di Indonesia, melainkan lebih tepat jadi kondektur dalam tanda kutip. Ia akan menerima uang dari penumpang lain lalu diserahkan kepada sopir. Soalnya di sini tidak ada model kernet seperti di kita,” ujarnya.<br /><br />“Lalu, apakah ia juga jalan-jalan ke penumpang lain minta uang? Capek amat dong. Dan bagaimana kalau dia turun?”<br />“Pertama, kalau dia di atas mobil ya itu tadi tugasnya. Menjadi penghubung dengan sang sopir dalam soal finansial di atas kendaraan. Kalau dia turun, ya turun saja. Nanti posisinya akan digantikan oleh yang dekat sopir lainnya.”<br />“Weleh-weleh. Kok ya ada penumpang disuruh kerja begini,” kataku sambil membenarkan sarung yang sudah agak kedodoran. <br /><br />“Terus penumpang lainnya juga berkewajiban membantu sang kernet tembak tersebut. Jadi, kalau ada penumpang yang masuk berikutnya, maka ia akan menyerahkan uang kepadanya. Tapi kalau yang datang belakangan, ya dikasihkan depannya, lalu dikasihkan depannya lagi, sampai si “kernet” tadi untuk disampaikan ke Pak Sopir.”<br />Angkot di kota Moskow ini sebenarnya merupakan alat angkut untuk jarak pendek, khususnya ke dan dari stasiun metro sehingga penumpang tidak perlu jalan kaki terlalu jauh. Angkot ini ukurannya sedikit kecil dari metromini dan kopaja di Jakarta. Penumpangnya maksimal 16 orang. Selain angkot, masih ada trem dan bus listrik.<br /><br />“Nah uniknya, kalau penumpang yang paling belakang uangnya kebesaran, ya ditukar dulu sesama penumpang, baru secara estafet diberikan ke depannya. Atau kadangkala beberapa orang masuk dan saling menghitung uang, dikumpulkan lalu diserahkan depannya,” kata istriku.<br />“Bagaimana sopir tahu jumlah uang dan orangnya dong?”<br />“Jadi kalau yang membayar satu orang dan menyerahkan kepada depannya, ia akan bilang “eto ajin” alias satu orang. Kalau dua orang ya bilang “eto dvuh”. Dan yang diserahi duit juga langsung ngomong ke depannya lagi persis apa yang didengar dari belakang, “eto ajin” atau “eto dvuh”.<br />“Enak dong sopirnya.”<br />“Ya begitulah. Dia tinggal terima uang saja. Menoleh pun tidak. Dia percaya saja dengan uang yang diterima. Mau berapapun jumlahnya.”<br />“Walah-walah…apa tidak ada yang ngemplang kalau begitu?”<br />“Itu yang saya tidak tahu. Tetapi secara teori akan sulit, sebab ketika masuk dan duduk, kewajibannya adalah menyampaikan uang bayaran kepada depannya. Kalau dia diam saja, kan semua penumpang pasti akan bertanya-tanya, kok belum bayar. Inilah yang saya bilang kebersamaan dan kejujuran tadi.”<br /><br />Ya, kebersamaan dan kejujuran. Gotong royong dan tanpa pamrih. Dua konsep kehidupan manusia yang selalu diajarkan oleh leluhur kita, oleh agama apapun dan dalam budaya manapun. Sesuatu yang universal dan dapat dipastikan manfaatnya. Tanpa kebersamaan, apalah artinya sebuah keluarga. Apalah jua artinya sebuah bangsa. Tanpa kejujuran, yang ada pasti saling tipu dan menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan. Akhirnya hancurlah peradaban manusia akibat exploitation de l’homme par l’homme atau istilah kita TMT (teman makan teman). <br /><br />Saya jadi teringat anak tetangga yang masih kelas empat SD disebut-sebut sebagai anak cerdas dan pandai. Matematikanya selalu dapat 9 atau 10. Suatu ketika saya marahi karena menyeberang jalan raya tidak di zebra cross, sebab berbahaya. Tidak tahunya si pandai ini malah melotot sambil bilang begini, “Om, aturan itu untuk dilanggar. Kalau gak ada yang melanggar, nanti polisi kerjanya apa dong!” <br />“Siapa yang ngajarin kamu ngomong begitu,” sergahku.<br />“Babe saya sering bilang gitu.”<br />“Asem tenan,” pikirku. <br /><br />Apa jadinya bila konsep-konsep tentang etika mulia atau akhlakul karimah tidak dipahami dan dipraktikkan sejak dini. Itu kan sama saja bilang, “Buang aja sampah di sembarang tempat, sebab kalau tidak begitu nanti tukang sapu nganggur.” Suatu cara pikir yang ngawur dan menghambat kemajuan kehidupan.<br />Tidak lama setelah istri saya cerita tentang kebersamaan dan kejujuran di dunia angkot Moskow itu, saya chatting dengan mahasiswa al-Azhar Kairo. Dia ini sering ngobrol dan sharing banyak hal dengan saya. Mulai urusan kuliah hingga masalah keluarganya. <br /><br />Tiba-tiba saja ia nyeletuk, “Mas, kalau urusan kejujuran, di Kairo tempatnya.”<br />“Ah masak. Bukannya Kairo itu sebutannya nārun (neraka) dan nūrun (surga),” jawabku melalui laptop jadul.<br />“Eh gak percaya sampeyan,” katanya.<br />“Jelas dong. Dimana itu kejujuran ada. Ceritakan!”<br />“Ada Mas, DI DALAM BUS,” jawabnya tegas menggunakan huruf kapital.<br />“Hah? Copet jujur?”<br />“Bukan itu. Soal bayaran.”<br />“Gimana tuh?”<br />“Mas waktu itu sempat naik bus sama saya di Kairo kan?”<br />“Ya. Lalu?”<br />“Mas gak tahu bayar karcisnya saya titipkan ke penumpang lain.”<br />“Hah?”<br />“Iya. Kita kan duduk di belakang. Jadi duit kita berdua saya sampaikan ke penumpang depan saya sambil bilang ‘itsnain’ yang artinya dua orang.”<br />“Bukannya saat itu berjejalan?”<br />“Ya, uang itu jalan sendiri sampai sopir dan kembaliannya sampai ke tangan saya tidak kurang sedikit pun.” <br />“Ah masak?” Saya masih tidak percaya.<br />“Bener. Ini sudah jadi kebiasaan. Ini soal kejujuran. Ini soal moralitas. Ini soal kredibilitas sebagai makhluk Tuhan,” jawabnya di laptop saya, nerocos. <br />“Gile cing!”<br />“Jadi meskipun bus berisi 60 orang, sejauh ini tidak perlu yang namanya kondektur dan kernet.”<br />“Ck ck ck ck. Luar biasa,” batin saya. <br /><br />Kejujuran dan kebersamaan yang dibangun atas nilai-nilai budaya, tradisi ataupun agama ternyata dapat menciptakan efisiensi. Mengurangi pemborosan. Hidup menjadi simple, enteng dan semua senang. Lalu muncul pula apa yang disebut dengan social responsibility. Tidak usah dikejar-kejar sudah secara otomatis akan melakukannya. Tidak perlu di halo-halo, gotong royong jalan. Tidak perlu didemo, kebenaran diungkapkan.<br /><br />Itulah pentingnya mengapa seorang nabi harus diturunkan ke muka bumi, agar memperbaiki akhlak dan budi pekerti manusia. Bukan untuk siapa-siapa, ujung-ujungnya juga demi ketenteraman hidup manusia sendiri. Makanya para nabi yang dipilih oleh Tuhan itu bersedia menjalani hidup di dunia dengan menerima caci maki bahkan penghinaan fisik demi tegaknya nilai-nilai akhlak. Para nabi, selain pandai mengajarkan akhlak juga selalu siap menjadi contoh alias suri teladan. Uswatun hasanah istilahnya.<br /><br />Sialan betul. Tiba-tiba ada pertanyaan yang menggelayut dalam pikiran ini dan lama sekali saya tidak mendapatkan jawabannya. Sudah bertanya kanan kiri, eh malah diketawain. Mau tau pertanyaan itu? “Nabi siapa yang mengajarkan penduduk Moskow melakoni nilai-nilai kejujuran di atas angkot?”<br />Sebelum saya bertanya pada rumput yang penuh salju, mungkin diantara pembaca ada yang bisa membantu saya. Saya ucapkan spasiba alias terima kasih. []Ratman Boomenhttp://www.blogger.com/profile/04660794728501900558noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2845942505688394682.post-33768360285115313912011-02-07T09:58:00.000+07:002011-02-07T10:01:41.482+07:00Dampak Kekacauan di Mesir, Kesempatan Menarik Turis Rusia ke Indonesia<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://3.bp.blogspot.com/_IoOVCDI_Q8E/TU9ghKBpmJI/AAAAAAAAAfs/Qj7ZRX5VVhE/s1600/piramida.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 200px; height: 150px;" src="http://3.bp.blogspot.com/_IoOVCDI_Q8E/TU9ghKBpmJI/AAAAAAAAAfs/Qj7ZRX5VVhE/s200/piramida.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5570777386823817362" /></a><br />Turis mancanegara kini berbondong-bondong meninggalkan negeri para Farao menyusul kekacauan politik dalam negeri. Bahkan tidak sedikit calon wisman yang menunda kunjungannya. Adakah kebijakan spontan untuk mendeviasikan turis Rusia dari Mesir ke Indonesia?<br /><br />Ya, peluang itu kini datang setelah Mesir dirundung malang dengan demonstrasi besar-besaran yang bermaksud menjatuhkan Presiden Hosni Mubarak. Jutaan orang yang keluar rumah di semua kota Mesir untuk 'berteriak' di jalanan, jebolnya sistem keamanan dalam negeri hingga kaburnya para napi, jelas bukan kondisi yang baik bagi dunia pariwisata. Negeri Farao yang tiap tahun dikunjungi puluhan juta wisman itu, kini lebih asyik masuk dalam kancah politik domestik yang bisa berkepanjangan. Hampir mirip yang dialami oleh Thailand tahun-tahun belakangan.<br /><br />Sudah pasti, banyak negara menjadi risau akan keselamatan warganya yang sedang berada di negeri pyramid. Mulai dari negara besar Amerika Serikat, Jerman hingga Indonesia bersibuk ria untuk mengirimkan pesawatnya guna membawa pulang warganya, baik yang tinggal di sana maupun sekadar berlibur. Antrean panjang di bandara Kairo tidak terelakkan. Presiden Turki pun menunda kunjungan resminya. Sebuah eksodus besar-besaran sedang terjadi.<br /><br />Tidak kalah dengan negara lain, Kementerian Luar Negeri Federasi Rusia telah mengeluarkan imbauan agar warga negara Rusia untuk sementara waktu tidak melakukan perjalanan ke Mesir. Pada waktu yang sama, Dinas Pariwisata Rusia menyarankan warganya yang sudah berencana berwisata ke Mesir dan membeli paket wisata untuk menunda keberangkatan tanpa harus membatalkan kontrak dengan tur operatornya hingga situasi kembali normal. Bahkan saat ini, Pemerintah Rusia menghimbau kepada para biro perjalanan wisata Rusia untuk sementara waktu tidak menjual paket wisata ke negeri Farao dan meminta mereka untuk berwisata ke tempat lain yang lebih aman.<br /><br />Tidak hanya itu, kini Pemerintah Rusia juga tengah bersiap-siap untuk mengevakuasi warganya bila dirasa keadaan terus memburuk. Hot line telah dibuka agar setiap warga yang dalam kesulitan dapat melakukan kontak dengan pemerintah dengan mudah serta sebuah badan ad-hoc dibentuk untuk menanggulangi berbagai kemungkinan.<br /><br />Maklumlah, bagi masyarakat Rusia yang lagi gemar melancong ini, Mesir merupakan salah satu tempat favorit bagi mereka. Bukan hanya pantai dan cuacanya hangat yang dikejar, namun jarak yang tidak terlalu jauh serta ongkos melancong yang terjangkau oleh kalangan menengah menjadikan Mesir tempat wajib kunjung.<br /><br />Jangan kaget, setiap tahun wisatawan Rusia ke Mesir bejumlag 2,5 juta orang. Pada periode Januari-September 2010 misalnya, jumlah wisatawan Rusia yang berkunjung ke Mesir sebanyak 1,909 juta orang atau sedikit lebih rendah dari yang ke Turki (2.818 juta orang). Dan pada saat kerusuhan merunyak saat ini saja, konon terdapat 40 ribu wisatawan Rusia yang sedang berlibur dan 30-an ribu yang tinggal sementara di sana.<br /><br />Sudah dapat dibayangkan dan diperkirakan, ribuan turis Rusia bersama turis mancanegara lainnya pasti akan termehek-mehek melakukan eksodus keluar Mesir dengan berbagai cara dan dengan biaya yang tidak sedikit. Political turmoil yang sedang mewabah di Mesir itu jelas akan mengganggu kenyamanan berwisata. Dan sesuai dengan karakter pelancong Rusia, mereka akan hengkang tapi tidak pulang. Hawa dingin yang bisa mencapai minus 25 di Rusia sekarang untuk sementara harus dihindari dan lebih baik mencari hawa panas di tempat lainnya.<br /><br />Nah, bila saja imbauan Pemerintah Rusia diamini oleh calon pelancong ke Mesir, maka kini ribuan wisatawan Rusia sedang menimang-nimang destinasi baru atau malah kebingungan mau pergi entah kemana. Namun yang pasti, mereka akan mencari tempat yang panas, penerbangan tidak sulit dan pantai yang indah. Alternatif yang terbuka saat ini adalah ke Thailand, Malaysia dan Indonesia.<br /><br />Menurut perhitungan kasar sementara, setidaknya terdapat sekitar 20 ribuan turis Rusia di Mesir saat ini sedang eksodus dan 130 ribu turis Rusia yang akan datang ke Mesir membatalkan lalu mendeviasikan kunjungannya. Seratus lima puluh ribu turis itu kini sedang terkatung-katung dan menanti tawaran menarik dari berbagai negara yang memiliki matahari dan hawa yang hangat. Dalam kondisi pasar seperti ini, tentu berlaku rumus sederhana: siapa cepat ia dapat.<br /><br />Inilah peluang yang bisa dimanfaatkan oleh pemerintah Indonesia beserta tur operatornya untuk segera bergerilya dan melakukan serangan taktis strategis guna menarik lebih banyak turis Rusia datang ke Indonesia. Potensi wisata dan infrastruktur yang kita miliki jelas sangat kompetitif. Dan, meskipun kepak sayap penerbangan langsung belum ada, namun wisatawan Rusia memiliki banyak pilihan, mulai dari SQ, Etihad, Emirates hingga Qatar Airways.<br /><br />Walaupun masih berjarak bumi dan langit dengan Mesir, Indonesia telah mampu menjadi salah satu tujuan wisata warga Rusia. Berdasarkan data Asosiasi Tour Operator Rusia (ATOR), dalam periode Januari-Agustus 2010 jumlah wisatawan Rusia yang berkunjung ke Indonesia sekitar 50 ribu orang atau meningkat 8,4% dibandingkan periode yang sama tahun 2009. Dengan prosentase peningkatan ini, Rusia merupakan negara kedua penyumbang turis asing di antara negara-negara Eropa, setelah Inggris (10%).<br /><br />Dalam periode 8 bulan pertama tahun 2010 tersebut, Rusia menempati urutan ke-15 penyumbang turis asing ke Indonesia dan urutan ke-5 di antara negara-negara Eropa (setelah Perancis, Inggris, Jerman dan Belanda). Dari data statistik tersebut, 82% wisataan Rusia ke Indonesia masuk melalui airport Denpasar dan 12% melalui airport Soekarno-Hatta.<br /><br />Sementara itu, pada tahun 2009 wisatawan Rusia rata-rata menghabiskan waktu liburannya di Indonesia selama 9,8 malam atau berkurang 3 malam dibandingkan tahun 2008, akan tetapi masih tetap lebih lama 2 malam dari rata-rata wisatawan asing lainnya. Seorang wisatawan Rusia rata-rata menghabiskan biaya US$ 1.527 di Indonesia atau pada urutan keempat setelah wisatawan Norwegia (US$ 2.133), Swiss (US$ 1.709) dan Spanyol (US$ 1532). Di Bali, turis Rusia termasuk dikenal sangat royal, termasuk untuk urusan tip.<br /><br />Diperkirakan turis Rusia ke Indonesia tahun ini akan mendekati angka 100 ribu orang. Jumlah ini masih kalah jauh dibandingkan dengan jumlah turis Rusia yang berkunjung ke Thailand yang berada pada kisaran 650 ribu orang atau ke Malaysia sebesar 300 ribu.<br /><br />Tentu saja, gejolak politik yang terjadi di beberapa negara, seperti Thailand beberapa waktu lalu dan saat ini di Timur Tengah, yaitu Mesir dan Tunisia secara otomatis berdampak pada penurunan jumlah arus wisatawan Rusia yang berkunjung ke negara-negara tersebut. Karenanya, sudah saatnya pihak berwenang di Indonesia secepat kilat melakukan koordinasi dan bertindak secara aktif dan progresif memanfaatkan peluang yang ada.<br /><br />Sekiranya saja separuh dari 150 ribu wisatawan Rusia yang saat ini kebingungan itu mampu ditarik ke Indonesia, maka dalam kalkulasi kasar akan dihasilkan devisa sebesar 114.525.000 dolar AS atau setara dengan Rp 1.030.725.000.000. Tentu ini bukan uang sedikit bukan? Apa boleh buat, derita sebuah negeri bisa jadi merupakan rejeki negeri lainnya. Namun, bila saja promosi Indonesia telat, maka seperti biasa, negara jiran tidak segan-segan untuk melahapnya.<br /><br />*) M. Aji Surya adalah Diplomat Indonesia di Moskow, Rusia.<br />http://us.detiknews.comRatman Boomenhttp://www.blogger.com/profile/04660794728501900558noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2845942505688394682.post-23741264796914841782011-02-07T09:51:00.004+07:002011-02-07T09:58:00.833+07:00AWAS, BLACK WIDOWS!<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://3.bp.blogspot.com/_IoOVCDI_Q8E/TU9frw5GnzI/AAAAAAAAAfk/K8b0hQ5P2Ak/s1600/bomb.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 200px; height: 199px;" src="http://3.bp.blogspot.com/_IoOVCDI_Q8E/TU9frw5GnzI/AAAAAAAAAfk/K8b0hQ5P2Ak/s200/bomb.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5570776469544017714" /></a><br />Oleh: M. Aji Surya, Diplimat RI di Rusia<br />Dalam buku Moskow-Petersburg-Vladivostok (Jaring Pena, 2010)<br /><br />Kadangkala, kekuatan seorang perempuan diremehkan. Dianggap tidak mampu melakukan apa yang bisa diperbuat seorang lelaki. Indonesia harus mulai aware tentang kekuatan <span style="font-style:italic;">black widows</span>, bila tidak ingin ada kebijakan “gali lobang tutup lobang”.<br /><br />Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah kita terus merangsek ke berbagai kegiatan antiterorisme. Sejak bom meledak-ledak dari Bali hingga Jakarta, diam-diam Densus 88 bekerja keras terus menangkapi para teoris agar Indonesia menjadi lebih aman. Bahkan Jakarta Centre for Law Enforcement & Cooperation di Semarang terus menjadi tumpuan banyak negara untuk belajar bagaimana memberantas yang namanya terorisme. Tidak kurang-kurang, promosi Islam moderat selalu dikedepankan Pemerintah Indonesia.<br /><br />Di sisi lain, kita tidak henti-hentinya mendengar penangkapan dan penembakan dari orang-orang yang disebut teroris. Hampir tiap bulan kita dikejutkan aksi Densus 88 di berbagai kota, dari Aceh, Jakarta, Solo hingga kota kecil Klaten, Jawa Tengah. Seolah terorisme bak sebuah agama yang sulit sekali diberantas dan pengikutnya benar-benar tidak gentar dengan letusan pelor menembus dada mereka. Mungkin sudah lebih dari 500-an orang yang diduga terkait dengan tindakan biadab tersebut ditangkap atau didor. <br /><br />Lalu kapan ini semua akan selesai? Terus terang, pertanyaan ini selalu menggelitik hati dan pikiran saya. Apakah kita sudah cukup bangga sebagai bangsa yang mampu mematikan rencana aksi teror meskipun “paham teror” tidak bisa dipadamkan? Apakah ujung bedil dapat mengkerdilkan sebuah keyakinan? Lalu, sejauh mana pengejawantahan konsep Islam moderat?<br /><br />Melihat bagaimana gegap-gempitanya prosesi penguburan seorang yang dianggap sebagai teroris oleh massa pendukungnya, terus terang saya agak berkecil hati. Bagaimana tidak, kadang mereka benar-benar dianggap sebagai seorang yang mati syahid, layaknya anggota pasukan Nabi Muhammad ketika harus meregang nyawa di waktu Perang Badar. Pasti akan masuk surga, lā raiba fīh alias tidak ada keraguan sedikit pun.<br /><br />Kadang ratusan orang, sebagaimana dilansir oleh media massa, berteriak membakar langit dengan kalimat-kalimat takbir. Hati mereka marah dan keyakinan mereka menggelegak. Berbagai spanduk dengan terang-benderang menyatakan bahwa mereka mendukung yang dituduhkan polisi sebagai teroris. Uniknya lagi, diantara mereka yang berduka dan melantunkan takbir adalah para wanita dan anak-anak. Bila begini, haruskah mereka yang menjadi pendukung itu juga ditangkap dan diganjar atas keyakinan mereka? Lalu, berapa sel penjara yang dibutuhkan untuk mereka?<br /><br />Kegalauan saya terus terang menjadi-jadi dengan sebuah fenomena yang sering disebut dengan <span style="font-style:italic;">black widow</span>. Inilah istilah yang mungkin pertama kali muncul dari Rusia sebagai bentuk sebuah perlawanan yang dilakukan oleh para janda muslim yang suaminya meninggal karena “peperangan” melawan kelaliman. Istilah awalnya adalah shahidka. Mereka adalah sebuah sub-unit dari kelompok pengebom bunuh diri pemberontak di Chechnya. <br /><br />Terminologi black widows sendiri kemungkinan berasal dari sebuah kenyataan banyaknya wanita yang tiba-tiba menjadi janda karena suaminya (pemberontak) terbunuh oleh tentara Rusia. Sejak tahun 2003, istilah ini menjadi sangat terkenal karena keberanian mereka melakukan aksi bunuh diri yang didorong sebuah keyakinan akan menjadi semacam pengantin Tuhan (<span style="font-style:italic;">brides of Allah</span>). Uniknya lagi, mereka rata-rata berumur muda antara 15-19 tahun.<br /><br />Masih segar dalam ingatan bahwa peledakan di dua stasiun metro di Rusia pada bulan Maret 2010 telah membunuh sekitar 40 orang. Hal sama juga terjadi di tahun 2004. Semua dilakukan oleh shahidka atau yang sering disebut dengan black widows. Wanita-wanita muda yang masih ranum, namun memiliki keberanian yang tidak tanggung-tanggung. Meledakkan diri menjadi <span style="font-style:italic;">the bride of Allah</span>.<br /><br />Kini di Indonesia sudah mulai terjadi proses penjandaan bagi mereka yang ditinggal mati suaminya akibat terkena pelor yang berwajib. Pasti jumlahnya belumlah sampai ratusan, namun menafikan keberadaan mereka adalah sebuah kebijakan yang salah. Para janda inilah yang kalau jujur harus diakui sebagai orang yang paling dekat dengan sang “teroris”. Dialah yang memiliki kesepahaman relatif atas suaminya yang meninggal dan dianggap salah oleh pemerintah itu. Janda ini juga yang memiliki empati dan dampak langsung baik dari segi ekonomi maupun psikologis. Bukti konkret keterlibatan janda adalah peran seorang janda terduga teroris Susilo Adib yang dituntut 8 tahun penjara. Wanita muda bercadar yang berusia 21 tahun tersebut ditengarai membantu Noordin M. Top bersembunyi di Jebres, Solo.<br /><br />Saya menduga, meskipun sama sekali tidak berharap, bila hal ini tidak ditangani dengan baik, maka pada waktunya akan muncul black widows ala Indonesia. Sesuatu yang tidak mustahil ada. Sesuai dengan kodratnya, seorang wanita Indonesia memiliki kesetiaan yang tinggi tehadap suami dan keyakinan suaminya. Hal ini mungkin akan menjadi lebih mungkin manakala terjadi tambahan brain washing dari kelompok tertentu, entah dengan dalih untuk bertemu dengan sang suami atau seperti di Rusia menjadi <span style="font-style:italic;">bride of God!<br /></span><br />Jujur saja, pemberantasan secara sporadis terhadap para pengikut gerakan yang membenarkan pembunuhan massal tidak serta merta akan menghentikan keyakinan mereka. Sekadar mengibarkan panji Islam moderat juga belum cukup. Diperlukan sebuah usaha untuk menemukan secara pasti apa yang disebut sebagai <span style="font-style:italic;">the root causes of terrorism </span>di tanah air. Mencari asbanun nuzul-nya. Setelah itu baru dilakukan pengobatan dan terapi yang tepat.<br /><br />Meski tidak disepakai oleh banyak negara maju, namun umumnya asal-muasal teorisme adalah kemelaratan dan rendahnya pendidikan. Dua masalah ini harus menjadi concern pemerintah dan bangsa Indonesia secara keseluruhan bila tidak ingin ada bom meledak dan munculnya black widows di tanah air.<br /><br />Alasan klasik tentang minimnya budget untuk mengatasi kemelaratan mestinya tidak perlu ada bila uang negara tidak digerogoti “tikus” dalam berbagai bantuknya. Meningkatkan pendidikan di seluruh pelosok Indonesia juga bukan sesuatu yang susah, bila implementasi anggaran pendidikan tepat sasaran dan tidak dikorupsi. Yang dibutuhkan hanyalah sebuah niat baik dan implementasi niat dengan benar, tidak disisipi oleh agenda pilitik dan kepentingan pribadi. Tanpa itu, rasanya kita semua akan dibikin susah oleh aksi terorisme. <span style="font-style:italic;">Na’ūdzubillāhi min dzālik</span>. []<br /><br /><br />Catatan tentang terorisme.<br />Moskow, Juni 2010Ratman Boomenhttp://www.blogger.com/profile/04660794728501900558noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2845942505688394682.post-3229546806896475322011-01-19T08:10:00.004+07:002011-01-19T08:30:37.462+07:00Sejarah dan Mitos Valentine's Day<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://2.bp.blogspot.com/_IoOVCDI_Q8E/TTY9xsEjUDI/AAAAAAAAAfQ/Cp9CYSd9S6s/s1600/waru.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 227px; height: 222px;" src="http://2.bp.blogspot.com/_IoOVCDI_Q8E/TTY9xsEjUDI/AAAAAAAAAfQ/Cp9CYSd9S6s/s320/waru.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5563702313515962418" /></a><br />Karena sebentar lagi bulan Februari, dan ada tanggal di bulan tersebut yang oleh sebagian orang bahkan perusahaan dijadikan "hari besar" yang perlu diperingati dan dibesar-besarkan, maka kiranya penting mengetengahkan sejarah dan mitos seputar tanggal dan hari itu. Ya, tak lain adalah hari Valentine (Valentine's Day), yang dipahami sebagai "Hari Kasih Sayang". Benarkah demikian? Seperti apakah Valentine's Day sebenarnya? Bagaimana kaitannya dengan agama (Kristen) dan sikap sebagi umat Islam? <br /><br /><span style="font-weight:bold;"><br />Valentine's Day, Pesta Setan Mengumbar Sahwat</span><br /><br />Oleh: Masyhud SM<br /><br /><br />Valentine's Day mewarisi tradisi Festival Lupercalia yang merupakan ritual para penyembah berhala (Pagan) Romawi kuno dengan cara mengumbar syahwat, yang kemudian diubah oleh Paus Gelasius II menjadi Hari Valentin yang ditetapkan pada tahun 496 M. sebagai hari yang penting untuk dirayakan oleh Kristen. Tetapi pada tahun 1969 pihak Kristen sendiri melarang perayaan Valentine's Day. <br />Lalu bagaimana seharusnya umat Islam menyikapi hari Valentin?<br /><br /><span style="font-weight:bold;">A. ASAL USUL VALENTINE'S DAY</span><br />Bulan Pebruari dijadikan oleh Romawi sebagai bulan cinta (love) dan kesuburan. Dalam istilah Barat, Love (cinta) lebih menunjukkan hubungan seks. Sedangkan kasih sayang memiliki istilah sendiri, yakni affection. Oleh karena itu arti sebenarnya making love adalah hubungan kelamin, bukan menjalin kasih sayang.<br /><br />Sejak dulu, bulan Pebruari selalu ditunggu-tunggu orang Romawi penyembah berhala untuk mencari pasangan baru secara resmi, walaupun setiap hari mereka juga terbiasa gonta-ganti pasangan. Perayaan seks mencapai puncaknya pada pertengahan bulan dalam sebuah pesta yang disebut Festival Lupercalia, dimana para perempuan muda memasrahkan tubuhnya pada para pemuda yang memilihnya dan harus melayani syahwat mereka tanpa syarat selama setahun penuh sampai datangnya bulan Pebruari lagi.<br /><br />Berabad kemudian, Kristen yang ingin manancapkan pengaruhnya di Istana kerajaan Romawi, banyak mengadopsi simbol dan ajaran Paganisme (penyembah berhala) Romawi ke dalam ajaran gereja, sehingga Festival Lupercalia pun dimasukkan sebagai salah satu hari peringatan (memorial day) bagi gereja. Mitos Santo Valentinus pun dibuat untuk meyakinkan semua kalangan. Gereja mengganti istilah Lupercalian Festival dengan The valentine's Day.<br /><br />Dengan penulisan sejarah yang curang dan konspiratif oleh intelektual Barat yang disebarkan dengan kekuatan pedang dan uang, agar masyarakat dunia meyakini bahwa Valentine's Day merupakan hari yang sungguh penting, bersejarah dan harus dirayakan.<br />Agar penetrasi budayapenyembah berhala ini bisa diterima oleh banyak kalangan di dunia, terutama pada dunia Islam, maka istilah love yang di Barat sebenarnya bernuansa syahwat, dibelokkan pengertiannya menjadi kasih sayang. Maka jadilah Valentine's Day yang sebenarnya merupakan Hari Perayaan Hubungan Seks mengalami pengaburan dan pembelokan makna (enfimisme) menjadi Hari Kasih Sayang. Padahal siapa pun orang dewasa akan mengetahui esensi (hakekat) perayaan tersebut yang banyak diakhiri dengan ritual making love (hubungan kelamin) dengan pasangan yang tidak sah (zinah).<br /><br /><span style="font-weight:bold;">a. Festival Lupercalia</span><br />Festival ini merupakan perayaan yang berlangsung pada tanggal 13 hingga 18 Pebruari, dimana pada tanggal 15 mencapai puncaknya. Dua hari pertama (13-14) dipersembahkan kepada Dewi Cinta (Queen of Feverish Love) bernama Juno Februata. <br />Pada tanggal 13 pagi hari, pendeta tertinggi Pagan (penyembah berhala) Roma menghimpun para pemuda dan pemudi untuk mendatangi kuil pemujaan. Mereka dipisah dalam dua barisan dan sama-sama menghadap altar utama. Semua nama perempuan muda ditulis dalam lembaran-lembaran kecil, setiap satu lembar tertulis satu nama. Lembaran tersebut dimasukkan ke kendi besar. <br /><br />Setelah itu, pendeta mempersilahkan para pemuda satu per satu mengambil satu nama gadis yang berada pada kendi tersebut secara acak hingga wadah itu kosong. Gadis pemilik nama yang terambil, harus menjadi kekasih pemuda yang mengambil namanya dan berkewajiban melayani segala yang diinginkan oleh pemuda tersebut selama setahun hingga tiba Festival Lupercalia di tahun depan.<br /><br />Tanpa ikatan pernikahan, mereka bebas berbuat apa saja. Dan malam pertama hari itu, malam menjelang 14 Pebruari hingga malam menjelang tanggal 15, di seluruh kota, para pasangan baru itu merayakan apa yang kini terlanjur disebut sebagai Hari kasih Sayang. Suatu istilah yang benar-benar keliru dan lebih tepat disebut dengan Making Love Day atau Malam Kemaksiatan.<br /><br />Pada tanggal 15 Pebruari, setelah sehari penuh para pasangan baru itu mengumbar syahwatnya, mereka secara berpasangan kembali mendatangi kuil pemujaan untuk memanjatkan doa kepada Dewa Lupercalia agar dilindungi dari gangguan serigala dan roh jahat. Dalam upacara itu, pendeta pagan Roma membawa dua ekor kambing dan seekor anjing yang disembeli diatas altar sebagai persembahan kepada Dewa Lupercalia. Persembahan ini diikuti dengan ritual meminum anggur.<br /><br />Setelah itu para pemuda mengambil selembar kulit kambing persembahan dan berlari di jalan-jalan kota diikuti oleh para gadis. Jalan-jalan kota Roma meriah oleh teriakan dan tawa-canda para muda-mudi. Para perempuan berlomba-lomba mendapatkan sentuhan kulit terbanyak dan yang pria berlomba-lomba menyentuh gadis sebanyak-banyaknya.<br />Perempuan Romawi kuno di zaman itu sangat percaya bahwa kulit kambing yang dipersembahkan kepada Dewa Lupercalia atau Lupercus itu memiliki daya magis yang luar biasa, yang bisa membuat mereka bertambah subur, tambah muda dan cantik. Semakin banyak mereka menyentuh kulit kambing tersebut, mereka yakin akan bertambah cantik dan subur.<br /><br /><span style="font-weight:bold;">b. Mitos Santo Valentinus</span><br />Valentine's Day berasal dari kisah dusta tentang seorang Santo (orang suci dalam pandangan Katolik) yang rela menyerahkan nyawanyademi cinta pada orang lain, yaitu Santo Valentinus. Namun pihak gereja sendiri hingga kini tidak menemukan kata sepakat siapa sesungguhnya Santo ini. Oleh karena itu, Gereja sebenarnya telah mengeluarkan surat larangan bagi pengikutnya untuk ikut-ikutan merayakan ritual yang tidak berdasar ini.<br /><br />Menurut catatan Katolik, ada tiga santo (orang suci) yang bernama Valentinus dan semuanya martir (tewas) pada abad ketiga. Bagi orang Eropa, Pebruari merupakan bulan panjang untuk romantika.<br /><span style="font-style:italic;"><br />Ada tiga versi mitos Valentinus:</span><br />1. Santo Valentinus adalah seorang Katolik yang dengan berani mengatakan di hadapan kaisar Claudius II yang berkuasa di Roma bahwa Yesus adalah satu-atunya Tuhan dan menolak menyembah para dewa dan dewi orang Romawi. Kaisar sangat marah dan menjebloskan Valentinus ke penjara. Orang-orang yang bersimpati kepadanya secara diam-diam menulis surat dukungan dan meletakkannya di depan jeruji penjara. Kisah ini sama sekali tidak ada kaitannya dengan masalah cinta dan kasih sayang.<br />2. Valentine mungkin tewas dalam upaya menyelamatkan orang-orang Kristen yang melarikan diri dari penjara untuk menghindari penyiksaan dan pembantaian.<br />3. Valentinus adalah seorang pendeta yang melayani umat Kristen di Roma. Kaisar Roma, Claudius II, berkeyakinan bahwa Romawi akan tetap jaya jika memiliki tentara yang kuat dan tidak terkalahkan. Super tentara ini bisa terpenuhi oleh pemuda-pemuda yang masih suci, belum pernah menyentuh wanita.<br /><br />Oleh karena karena itu kaisar melarang pemuda Roma untuk menjalin hubungan dengan wanita. Keputusan kaisar ini dianggap oleh Valentinus tidak adil. Dia menentang kaisar dan menikahkan pemuda-pemudi yang saling menyintai secara sembunyi. Ketika kegiatan Valentinnus ini terungkap, Claudius menjatuhi hukuman mati kepadanya.<br />Versi lain menyebutkan, Ketika Valentine meringkuk di penjara, ia jatuh cinta pada gadis anak penjaga penjara (sipir) yang selalu mengunjunginya hingga santo tersebut mati. Sebelum eksekusi hukuman mati, Santo Valentinus mengirim surat cinta pada gadis itu yang ditandatanganinya dengan nama "From your Valentine's..." (dari kekasihmu Valentine). <br /><br />Cerita ini menjadi salah satu mitos yang paling dikenang hingga tanggal 14 Pebruari 496 M, Pausl Gelasius meresmikan hari itu sebagai hari untuk memperingati Santo Valentinus. Meskipun begitu, Paus Gelasius sendiri mengakui bahwa dirinya tidak mengetahui tentang santo tersebut. Ada yang mengatakan, Gelasius sengaja menetapkan hal ini untuk menandingi perayaan Festival Lupercalia.<br /><br />Hari Valentine yang oleh Paus Gelasius II dimasukkan ke dalam kalender perayaan gereja, pada tahun 1969 dihapus dari kalender gereja, karena tidak diketahui asal-usulnya. Oleh karena itu gereja kemudian melarang Valentine's Day dirayakan. Walaupun demikian, larangan ini tidak ampuh dan V-Day tetap saja dirayakan oleh banyak orang.<br /><br />Sebagian besar menganggap, Valentine day merupakan budaya untuk mengenang kematian bapak gereja yang sudah dianggap meraih kesucian hidup (santo atau santa, disingkat St.), yakni St. Valentine atau St. Valentinus yang mati sekitar tahun 270 masehi.<br /><br /><span style="font-weight:bold;">B. MISI KRISTEN</span><br />Disamping dunia bisnis memanfaatkan moment Valentine day untuk meraup keuntungan besar, Kristen menjadikannya sebagai cara efektif untuk mengkristen-kan generasi Islam melalui teori strategi marketing (pemasaran).<br />Dalam pemasaran ada tiga faktor yang memiliki nilai jual: <span style="font-style:italic;">Institutional selling value, Product selling value, dan Personal selling value.</span><br /><br />1. <span style="font-style:italic;">Institutional selling value</span> (nilai jual lembaga /perusahaan). Suatu lembaga / perusahaan atau merk yang sudah memiliki nama baik (mapan) mempunyai nilai jual lebih tinggi, meskipun produk (barang) yang dipasarkan sebenarnya kualitasnya sama dengan produk merk lain. Seperti Aqua (air), Hewled Packard - IBM - Sony - Toshiba (computer) dan lain-lain.<br /><br />Kristen sebagai nama (merk) agama tidak memiliki nilai jual (sulit diterima) oleh penduduk Indonesia yang beragama Islam. Sehingga sejak penjajah datang ke Indonesia hingga kini, jumlah pemeluk Kristen di negeri ini tidak bisa mencapai 10% dari seluruh jumlah penduduk Indonesia.<br /><br />2. <span style="font-style:italic;">Product selling value </span>(nilai jual produk atau barang). Konsumen berselera tinggi yang suka lukisan, tidak akan mau tahu apakah pelukisnya sudah mandi atau masih belum mandi selama setahun, yang penting dia mendapatkan lukisan yang bagus. Begitu pula kecap, yang tempat memproduksinya baunya menyengat hidung.<br />Produk atau ajaran Kristen seperti tuhan Yesus, Trinitas, dosa waris dan penebusan dosa tidak akan laku (tidak punya nilai jual) bila dipasarkan ke penduduk yang sudah beragama Islam.<br /><br />3. <span style="font-style:italic;">Personal selling value</span> (nilai jual person/figur). Penampilan dan kepribadian seseorang - terutama yang sudah memiliki kharisma atau menjadi fublic figur - mudah mempengaruhi orang lain untuk melakukan sesuatu atau membeli barang yang dianjurkan olehnya.<br /><br />Melalui poin ketiga inilah Kristen menjadikan St. Valentine sebagai idola dan public figur kasih sayang manusia. Ternyata banyak umat Islam -- terutama para remajanya -- dengan mudah menerima tokoh Kristen tersebut sebagai idolanya.<br />Jika kematian St. Valentine dijadikan sebagai hari kasih sayang, bisa jadi di 25 Desember nanti, umat Islam ikut-ikutan menjadikan hari kelahiran Yesus (Natal) sebagai hari keselamatan manusia di dunia dan di akhirat. <br /><br /><span style="font-weight:bold;">C. PENETRASI BUDAYA</span><br />Budaya yang biasanya didefinisikan sebagai “hasil budi daya manusia” tampaknya netral dan tidak ada muatan nilai agamisnya. Tetapi kalau kita merujuk kata tersebut dari bahasa Inggrisnya, culture, yang tersusun dari dua kata cult (cara penyembahan) dan lore (adat atau kebiasaan), baru kita menyadari bahwa pada dasarnya setiap budaya merupakan kebiasaan cara melakukan penyembahan atau penghambaan kepada Tuhan atau dewa.<br /><br />Sebagai contoh budaya berpakaian. Sebelum Islam datang ke Indonesia, pakaian wanita-wanita kita sangat minim yang hanya menutupi bagian diatas lutut dan di bawah pusar. Hingga kini di samping kiri jalan masuk kota Malang dari arah Surabaya, kita bisa menyaksikan patung Ken Dedes – selain dari atas lutut dan bawah pusar — masih tampak telanjang.<br /><br />Kedatangan Islam yang mengajarkan kewajiban menutup aurat, telah merubah budaya berpakaian wanita Indonesia secara perlahan mulai dari berpakaian kemben yang menutupi tubuh mulai dari dada hingga kaki, sampai kemudian muncul budaya berjilbab. <br />Di Eropa masa lalu, mandi dianggap kebiasaan orang miskin sebagai usaha membersihkan tubuhnya dari kotoran. Setelah Kristen lahir dan merambah benua itu, semakin hari penduduknya yang buta huruf bertambah jumlahnya, hingga jatuh dalam masa kegelapan Eropa. Melalui kerajaan dinasti Muawiyah di Andalusia (Spanyol), Islam memperkenalkan budaya membaca – terutama kewajiban membaca Al-Qur’an – dan ilmu pengetahuan pada Eropa, juga membudayakan kewajiban mandi minimal satu jum’at sekali. <br /><br />Dari sinilah Eropa berangsung-angsur menapaki jalan pencerahan, sehingga kosakata dari Arab yang bernuansa peradaban diserap kedalam bahasa-bahasa Eropa. Sebagai contoh yang diserap oleh bahasa Spanyol: Alcoba - kamar tidur (dr al-qubba - kubah), alacena – lemari (dr al khizana), almohada – bantal (dr <span style="font-style:italic;">al mukhada</span>), dll; Yang diserap oleh bahasa Potugis: alcatifa – selimut (dr <span style="font-style:italic;">al qatifa</span>), alfandega – rumah penginapan / hotel (dr <span style="font-style:italic;">al funduq</span>), safra – panen (dr <span style="font-style:italic;">isfarra</span>), dll; Yang diserap oleh Inggris: cable – kabel (dr <span style="font-style:italic;">hablun</span>), sugar – gula (dr <span style="font-style:italic;">sukar</span>), algebra – aljabar - matematika (dr <span style="font-style:italic;">al jabr</span> – Ibn Jabir – nama ulama pakar matematika), alchemy – chemical – kimia (dr <span style="font-style:italic;">al kamiyah</span> – hitungan), algoritm – algoritma – matematika (dr <span style="font-style:italic;">Al Khawarizm</span> – nama ulama astronom muslim dan bapak matematika modern), dll.<br />Jika perayaan Valentine's Day yang memfigurkan dan mengidolakan Santo Valentinus sudah menjadi kebiasaan umat Islam, maka budaya Islam tercemari oleh budaya Kristiani, yang justru pihak Kristen sekarang melarang perayaan tersebut karena dianggap merusak moral manusia.<br /><br /><span style="font-weight:bold;">D. SIKAP ISLAM TERHADAP VALENTINE'S DAY</span><br /><span style="font-style:italic;">Pertama</span>, Allah mengingatkan kita agar tidak terpesona dengan rayuan dan tipu daya iblis yang senantiasa menampakkan begitu indahnya perbuatan-perbuatan nista manusia, padahal perbuatan itu sebenarnya amat menjijikkan:<br />"Iblis berkata: "Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau Telah memutuskan bahwa Aku sesat, pasti Aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan ma'siat) di muka bumi, dan pasti Aku akan menyesatkan mereka semuanya, Kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis (ikhlas beribadah) di antara mereka." (Q.s. al-Hijr : 39-40)<br /><br /><span style="font-style:italic;">Kedua</span>, Allah melarang kita mendekati zinah, apalagi melakukan perzinahan.<br />"Dan janganlah kamu mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk." (Q.s. al-Isra' : 32)<br /><br /><span style="font-style:italic;">Ketiga</span>, Allah melarang kita mudah terpengaruh oleh perilaku kebanyakan orang, tanpa mengetahui dasar mereka untuk melakukan perbuatan tersebut:<br />“Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah)” (Q.s. 6 al An’am 116)<br /><br />“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawab-nya.” (Q.s. 17 al Isra’ 36)<br /><br />Keempat, Rasulullah saw. Mengingatkan kita gar tidak mengikuti perilaku (budaya) orang-orang Yahudi dan Nasrani, juga para penyembah berhala lainnya:<br />عَنْ أَبِي سَعِيدٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَتَتَّبِعُنَّ سَنَنَ مَنْ قَبْلَكُمْ شِبْرًا بِشِبْرٍ وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ حَتَّى لَوْ سَلَكُوا جُحْرَ ضَبٍّ لَسَلَكْتُمُوهُ قُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى قَالَ فَمَنْ<br />"Abu Said ra. menyampaikan bahwa Nabi saw. bersabda: "Sungguh kamu akan mengikuti perilaku (budaya) orang-orang sebelum kamu sejengkal demi sejengkal, selangkah demi selangkah. Hingga meskipun mereka mendaki memasuki lubang biawak, kamu pun ikut mendakinya." Kami (Abu Said dkk.) bertanya: "Ya Rasulullah! Apakah kami akan mengikuti orang-orang Yahudi dan Nasrani?" Nabi menjawab: "(Mengikuti) Siapa lagi." (HR. Bukhari no. 3197) []Ratman Boomenhttp://www.blogger.com/profile/04660794728501900558noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2845942505688394682.post-59555230741386838642010-12-23T13:43:00.002+07:002010-12-23T13:50:53.278+07:00Buku Bagus: Langsung Jadi Langsing<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://2.bp.blogspot.com/_IoOVCDI_Q8E/TRLxMab0lDI/AAAAAAAAAe8/3Ym67Zdg4nY/s1600/cover%2Blangsung%2Blangsing%2Buplod.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 220px; height: 320px;" src="http://2.bp.blogspot.com/_IoOVCDI_Q8E/TRLxMab0lDI/AAAAAAAAAe8/3Ym67Zdg4nY/s320/cover%2Blangsung%2Blangsing%2Buplod.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5553766486057980978" /></a><br />Pernahkah Anda duduk berdampingan dengan seorang gendut di bus, atau berdesakan dengan si perut buncit dalam gerbong kereta? Udara pengap, terik matahari menyengat, berbaur dengan napas orang itu yang tersengal-sengal, dan bau keringat yang tidak sedap. Bagaimana perasaan Anda?<br /><br />Atau mungkin Anda memang seorang yang sangat gemuk atau obesitas. Berat badan Anda terus bertambah, perut besar membuat Anda susah mencari baju, celana, atau sepatu yang pas. Ketika berada di mobil, sofa, di lift, atau dimana saja, Anda makan tempat. Anda pun terasa begitu berat jika dibonceng dengan motor. Anda mudah terserang banyak penyakit, duduk susah, jongkok terasa berat, mau berdiri juga susah, banyak keringat, dan nggak pede ketemu orang. Bahkan, akhir-akhir ini Anda mulai merasakan sulit bernapas, sukar beraktivitas, berjalan pun terasa sangat berat, sendi lutut dan kaki terasa pegal, pinggang juga sakit.<br /><br />Tidak ada seorang pun yang mau jadi obesitas! Semua orang sudah mulai sadar akan dampak buruk dari berat badan yang berlebihan, makin banyak orang mengerti makanan apa yang banyak mengandung lemak dan kalori serta berusaha menghindarinya, <span style="font-style:italic;">fitness center</span> mulai menjamur dimana-mana, iklan-iklan di berbagai media menawarkan beraneka ragam health food, dan yang lebih ngetren lagi adalah, pusat-pusat <span style="font-style:italic;">slimming</span> telah menjadi industri komersial yang makin banyak dikunjungi orang. Namun, kalau kita lihat di sisi lain, seiring dengan makin banyak orang gencar menurunkan berat badan, angka obesitas ternyata makin bertambah dari hari ke hari. <br /><br />Dunia kita memang semakin dipenuhi oleh orang gemuk. Bukan hanya di negara maju, di negara berkembang seperti Indonesia sekalipun, angka kejadian obesitas makin hari makin bertambah banyak.<br /><br />Makan memang merupakan suatu kenikmatan. Namun, makan enak jangan membuat Anda menjadi semakin gemuk. Kalau di negara industri barat yang sudah maju orang lebih banyak mengkonsumsi makanan instan, maka masyarakat negara berkembang ―dan miskin pula seperti Indonesia― terjadi proses serupa. Tawaran <span style="font-style:italic;">voucher</span> makan gratis atau murah sambil belanja, serta diskon beraneka ragam dengan paket bermacam-macam di restoran terjadi dimana-mana. Perubahan pola hidup demikian membuat banyak orang berbisnis makanan dan membuka gerai-gerai <span style="font-style:italic;">junkfood</span>. Celakanya lagi, makanan sekarang cenderung lebih manis, lebih asin, dan lebih berlemak! Porsi makanan juga jauh bertambah banyak, ukuran burger sekarang sudah hampir dua kali lipat ukuran tahun 80-an.<br /><br />Makin meningkatnya jumlah manusia obesitas pada abad ini, telah menjadi suatu bom waktu yang setiap saat siap meledak dan mematikan. Di seluruh dunia, kini ada lebih dari satu miliar orang dewasa dengan berat badan lebih (gemuk), dan paling sedikit ada 300 juta orang yang masuk kategori obesitas (<span style="font-style:italic;">Body Mass Index</span>/BMI atau Indeks Massa Tubuh di atas 30). Di Amerika Serikat, Eropa, dan Australia, epidemi global obesitas menyerang setengah sampai dua per tiga dari total populasi yang ada, angka ini cukup menakutkan. Kita tengok bagaimana dengan Indonesia, angka orang gemuk sudah mendekati sepertiga jumlah penduduk!<br /><br />Sejak tahun 1985, oleh suatu konsensus di antara organisasi-organisasi kesehatan dunia telah disepakati, bahwa lemak yang berlebihan atau obesitas sudah diakui sebagai suatu penyakit. Rata-rata pria dan wanita dewasa memiliki 15 dan 25 persen jaringan lemak. Ini setara dengan berat 10 kg dan 15 kg, yang merupakan timbunan trigliserida. Bila lemak ini berlebihan akan menimbulkan banyak pengaruh buruk bagi tubuh. Dampak buruk bukan hanya pada jantung, hipertensi, diabetes, stroke, gagal napas, sakit sendi dan tulang, batu empedu, gangguan hati, bahkan beberapa penyakit kanker. Juga berpengaruh pada segi penampilan, psikologis, dan kualitas hidup. Jika dulu gemuk identik dengan kemakmuran, sekarang justru gemuk menjadi keburukan. <br /><br />Ingat, banyak juga yang mati muda karena obesitas. Biaya pengobatan akan meningkat jutaan rupiah per bulan tiap kenaikan BMI satu poin. Bila BMI lebih dari 40, maka Anda akan menghabiskan sampai puluhan juta rupiah untuk berobat.<br />Nah, bagi Anda yang obesitas maupun yang ingin menjaga diri dari obesitas, buku <span style="font-style:italic;">Langsung Jadi Langsing<span style="font-weight:bold;"></span></span> (Jaring Pena, 2010) wajib Anda baca. Buku ini mengupas apa dan bagaimana obesitas serta berbagai strategi jitu untuk mengalahkan obesitas, mulai dari mengubah <span style="font-style:italic;">lifestyle</span>, diet yang benar, olahraga yang baik, pencegahan, pengobatan, bahkan bedah bariatrik untuk mengurangi lemak. Anda tetap bisa makan kenyang tapi jangan sampai jadi gemuk. Anda bisa hidup sehat, bisa menurunkan berat badan, dan terhindar dari berbagai penyakit. Anda akan jadi pemenang mengalahkan obesitas! []Ratman Boomenhttp://www.blogger.com/profile/04660794728501900558noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2845942505688394682.post-52551260450808695322010-11-13T10:16:00.019+07:002010-11-13T11:46:47.779+07:00Digdaya; Mobil Buatan Anak SMK<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://4.bp.blogspot.com/_IoOVCDI_Q8E/TN4S3VtycqI/AAAAAAAAAdE/5jKRLd6XLTE/s1600/digdaya%2B1.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 300px; height: 225px;" src="http://4.bp.blogspot.com/_IoOVCDI_Q8E/TN4S3VtycqI/AAAAAAAAAdE/5jKRLd6XLTE/s320/digdaya%2B1.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5538885333643588258" /></a><br />Malam Minggu kemarin (6 November 2010) saya dan istri refreshing. Tidak ke mall. Tidak ke taman-taman eksotis di Surabaya. Tidak juga ke bioskop. Tapi, ke Jatim Expo di seberang kantor pusat Jawa Pos, Graha Pena. Istri saya ingin sekali melihat mobil buatan anak SMK (dulu STM dan SMEA) yang sebelumnya dia lihat di Republika online. Saya pun tertarik ingin lihat karya anak SMK yang menurut saya sudah luar biasa itu untuk seukuran anak sekolahan. Memang, sepertinya SMK sedang ditingkatkan 'derajatnya' agar tidak menjadi 'anak tiri' yang sekandung dengan SMA.<br /><br />Hampir isya saya berangkat. Sesampainya di Jatim Expo, arena tak seramai kalau pameran komputer atau pameran printing yang biasanya juga dihelat di gedung itu. Saya mulai berpikir, kenapa kalau pameran pendidikan tidak seramai konser atau acara hura-hura. Ternyata setelah saya lihat banner besar ditengah panggung, pameran itu adalah Pameran Karya Pendidikan Tinggi dan Karya Siswa SMK dengan tagline "Kawula Muda Berkarya". Di situ ada hasil karya siswa SMK, debat bahasa Inggris, job marketing, hasil karya mahasiswa, LKTM (mungkin Lomba Karya Tingkat Mahasiswa ya?), dan parade seni. <br /><br />Ada dua blok stand. Blok selatan stand mahasiswa dan blok utara stand SMK. Berbagai kampus dan SMK se-Jawa Timur yang memiliki karya prestasi hadir di situ, termasuk dari Madura. Saya dan istri pertama ke stand SMK. Ada banyak kreasi anak SMK dengan jurusan di masing-masing sekolah. Ada yang membuat kerajinan, lukisan, perhiasan 'mirip' emas, batik, tata boga, seni pertunjukan, budidaya pertanian, makanan, dan teknologi. Saya dan istri pun mencoba jahe anget karya SMKN 1 Malang yang memproduksi jahe anget, aloevera, rosella, dan nata de aloevera. Saya juga mencoba topeng karya SMKN 3 Blitar. Sedangkan di SMKN 7 Surabaya, saya menyaksikan 'helm charge HP' dan piranti penguat Wifi. Saya berpikir, jika anak-anak SMK ketika lulus mau berwiraswasta, maka mereka sudah memiliki modal keahlian. Bahkan, mereka juga sudah bisa merakit sepeda motor!<br /><br />Setelah mengelilingi area stand, sampailah di stand yang kita ingin segera lihat. Stand mobil. Saya langsung saja ke arah 4 mobil yang diparkir di tengah area itu. Wow, keren juga. Mirip mobil Ford yang bertipe sport dan gagah sekali. Saya pun langsung ngobrol dengan guru yang kebetulan membimbing dalam pembuatan mobil itu. Ternyata mobil-mobil itu memang benar-benar buatan anak SMK, yaitu SMKN Singosari, Malang. Dirjen SMK memang sedang mengembangkan mobil di SMK dengan menjadikan beberapa SMK di Indonesia sebagai prototipenya, antara lain SMK di Malang, Solo, Semarang, dan Jakarta. Anak-anak SMK itu sudah bisa merakit (assembling), membuat body dan interior mobil. Dalam pelaksanaannya, anak-anak dibimbing oleh ahli yang didatangkan dari China. Kemampuan anak SMK itu tidak diragukan. Buktinya, mobil-mobil itu jadi dibuatnya. Selain itu, banyak anak-anak SMK yang sudah 'dipesan' perusahaan-perusahaan besar untuk bekerja di perusahaan tersebut. Luar biasa!<br /><br />Merek mobil karya anak SMK itu diberi nama ESEMKA DIGDAYA. Yah, merek yang sangat Indonesia sekali, dan sepertinya 'menjual' juga. Harapannya mungkin mobil-mobil itu bakal digdaya di tanah air sebagai mobil nasional karya anak bangsa. Syukur-syukur bisa ekspor. Anak-anak akan menunjukkan kedigdayaan Indonesia di mata dunia. Keempat mobil itu adalah Esemka Digdaya 2.0 (hitam)dengan dua kabin tertutup, Digdaya 1.5i (merah) dengan dua kabin dan bagasi terbuka di belakang, Esemka Digdaya 2.01 (putih)dengan dua kabin tertutup, dan Digdaya 1.5i (hitam)dengan satu kabin dan bagasi terbuka di belakang. Di mobil terakhir inilah ada tanda tangan Pesiden SBY, Gubernur Jatim Soekarwo, Wakil Gubernur Jatim Gus Ipul, dan Polda Jatim yang lalu (Anton Bahrul Alam). <br /><br />Saya pun tertarik melihat interior dan mencoba mobil itu. Saya diperbolehkan masuk dan duduk di dalamnya, tapi tidak bisa test drive karena sudah malam. Saya lihat dan rasakan enak juga interiornya. Rata-rata untuk membuat mobil itu menghabiskan lebih dari 100 juta rupiah. Banyak juga yah? Jika ada keseriusan dari pemerintah, kenapa mobil-mobil itu tidak dijadikan mobil nasional (mobnas) saja? Jika mobil karya anak SMK ini jadi mobil nasional, saya mau jadi pembeli pertamanya. Semoga. SMK, bisa!<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://4.bp.blogspot.com/_IoOVCDI_Q8E/TN4TGPgv8gI/AAAAAAAAAdM/1rnS7ZZNKvo/s1600/spanduk.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 200px; height: 150px;" src="http://4.bp.blogspot.com/_IoOVCDI_Q8E/TN4TGPgv8gI/AAAAAAAAAdM/1rnS7ZZNKvo/s200/spanduk.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5538885589676323330" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://2.bp.blogspot.com/_IoOVCDI_Q8E/TN4TT4FCthI/AAAAAAAAAdU/gTHzPZKnroM/s1600/pamekasan.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 200px; height: 150px;" src="http://2.bp.blogspot.com/_IoOVCDI_Q8E/TN4TT4FCthI/AAAAAAAAAdU/gTHzPZKnroM/s200/pamekasan.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5538885823904265746" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://3.bp.blogspot.com/_IoOVCDI_Q8E/TN4Tdq6gLZI/AAAAAAAAAdc/ztl7kAw4zzs/s1600/malang.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 200px; height: 150px;" src="http://3.bp.blogspot.com/_IoOVCDI_Q8E/TN4Tdq6gLZI/AAAAAAAAAdc/ztl7kAw4zzs/s200/malang.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5538885992169090450" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://3.bp.blogspot.com/_IoOVCDI_Q8E/TN4TlmNkkyI/AAAAAAAAAdk/C2Mfinh9InY/s1600/helm%2Bces.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 200px; height: 150px;" src="http://3.bp.blogspot.com/_IoOVCDI_Q8E/TN4TlmNkkyI/AAAAAAAAAdk/C2Mfinh9InY/s200/helm%2Bces.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5538886128345846562" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://3.bp.blogspot.com/_IoOVCDI_Q8E/TN4UDmtQMDI/AAAAAAAAAds/_YHO1mmS6Qs/s1600/perhiasan.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 200px; height: 150px;" src="http://3.bp.blogspot.com/_IoOVCDI_Q8E/TN4UDmtQMDI/AAAAAAAAAds/_YHO1mmS6Qs/s200/perhiasan.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5538886643874803762" /></a> <br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://2.bp.blogspot.com/_IoOVCDI_Q8E/TN4ULvFfX6I/AAAAAAAAAd0/RHzCm0xCNY8/s1600/motor.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 200px; height: 150px;" src="http://2.bp.blogspot.com/_IoOVCDI_Q8E/TN4ULvFfX6I/AAAAAAAAAd0/RHzCm0xCNY8/s200/motor.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5538886783562899362" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://1.bp.blogspot.com/_IoOVCDI_Q8E/TN4UUi5WGUI/AAAAAAAAAd8/pxdbcxVz_4g/s1600/digdaya%2Bhitam.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 200px; height: 150px;" src="http://1.bp.blogspot.com/_IoOVCDI_Q8E/TN4UUi5WGUI/AAAAAAAAAd8/pxdbcxVz_4g/s200/digdaya%2Bhitam.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5538886934909557058" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://3.bp.blogspot.com/_IoOVCDI_Q8E/TN4Ub1vbShI/AAAAAAAAAeE/yEpry9MrGuA/s1600/digdaya%2Bmerah.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 200px; height: 150px;" src="http://3.bp.blogspot.com/_IoOVCDI_Q8E/TN4Ub1vbShI/AAAAAAAAAeE/yEpry9MrGuA/s200/digdaya%2Bmerah.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5538887060227312146" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://3.bp.blogspot.com/_IoOVCDI_Q8E/TN4UkiJU1RI/AAAAAAAAAeM/9NtkUieYoOE/s1600/digdaya%2Bputih.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 200px; height: 150px;" src="http://3.bp.blogspot.com/_IoOVCDI_Q8E/TN4UkiJU1RI/AAAAAAAAAeM/9NtkUieYoOE/s200/digdaya%2Bputih.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5538887209586054418" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://1.bp.blogspot.com/_IoOVCDI_Q8E/TN4U4weJxQI/AAAAAAAAAeU/vQYZpki2D_A/s1600/esemka%2Brajawali.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 200px; height: 150px;" src="http://1.bp.blogspot.com/_IoOVCDI_Q8E/TN4U4weJxQI/AAAAAAAAAeU/vQYZpki2D_A/s200/esemka%2Brajawali.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5538887557028889858" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://4.bp.blogspot.com/_IoOVCDI_Q8E/TN4VALTT3rI/AAAAAAAAAec/n25adtxtVX0/s1600/digdaya%2Bttd%2Bsby.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 200px; height: 150px;" src="http://4.bp.blogspot.com/_IoOVCDI_Q8E/TN4VALTT3rI/AAAAAAAAAec/n25adtxtVX0/s200/digdaya%2Bttd%2Bsby.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5538887684490256050" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://2.bp.blogspot.com/_IoOVCDI_Q8E/TN4VJexIxFI/AAAAAAAAAek/WDkmFlrecXY/s1600/digdaya%2Bcoba.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 200px; height: 150px;" src="http://2.bp.blogspot.com/_IoOVCDI_Q8E/TN4VJexIxFI/AAAAAAAAAek/WDkmFlrecXY/s200/digdaya%2Bcoba.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5538887844334453842" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://2.bp.blogspot.com/_IoOVCDI_Q8E/TN4WEpdnlHI/AAAAAAAAAe0/8h_hL0MLyJQ/s1600/interior.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 200px; height: 150px;" src="http://2.bp.blogspot.com/_IoOVCDI_Q8E/TN4WEpdnlHI/AAAAAAAAAe0/8h_hL0MLyJQ/s200/interior.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5538888860817658994" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://2.bp.blogspot.com/_IoOVCDI_Q8E/TN4VRiqbSfI/AAAAAAAAAes/BL2foJzvA-g/s1600/smk%2Bbisa.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 200px; height: 150px;" src="http://2.bp.blogspot.com/_IoOVCDI_Q8E/TN4VRiqbSfI/AAAAAAAAAes/BL2foJzvA-g/s200/smk%2Bbisa.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5538887982819002866" /></a>Ratman Boomenhttp://www.blogger.com/profile/04660794728501900558noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2845942505688394682.post-64930499353267194382010-11-06T10:59:00.002+07:002010-11-06T11:02:26.363+07:00Bung Tomo; Tokoh Heroisme Indonesia<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://1.bp.blogspot.com/_IoOVCDI_Q8E/TNTTDgzMQ6I/AAAAAAAAAc8/Zw63TFZart8/s1600/uplod2+-+foto+bung+tomo.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 240px; height: 320px;" src="http://1.bp.blogspot.com/_IoOVCDI_Q8E/TNTTDgzMQ6I/AAAAAAAAAc8/Zw63TFZart8/s320/uplod2+-+foto+bung+tomo.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5536281899242898338" /></a><br />Sutomo lahir di kampung Blauran, Surabaya, Jawa Timur, tanggal 3 Oktober 1920. Ia lebih dikenal dengan sapaan akrab oleh rakyat sebagai Bung Tomo. Ayahnya bernama Kartawan Tjiptowidjojo, seorang kepala keluarga dari kelas menengah. Ia mengaku mempunyai pertalian darah dengan beberapa pendamping dekat Pangeran Diponegoro yang dikebumikan di Malang. Ibunya berdarah campuran Jawa Tengah, Sunda, dan Madura. <br /><br />Sutomo dibesarkan di rumah yang sangat menghargai pendidikan. Ia berbicara dengan terus terang dan penuh semangat. Ia suka bekerja keras untuk memperbaiki keadaan. Pada usia 12 tahun, ketika ia terpaksa meninggalkan pendidikannya di MULO. Sutomo melakukan berbagai pekerjaan kecil-kecilan untuk mengatasi dampak depresi yang melanda dunia saat itu. Belakangan ia menyelesaikan pendidikan HBS-nya lewat korespondensi, namun tidak pernah resmi lulus.<br /><br />Sutomo kemudian bergabung dengan KBI (Kepanduan Bangsa Indonesia). Belakangan Sutomo menegaskan bahwa filsafat kepanduan, ditambah dengan kesadaran nasionalis yang diperolehnya dari kelompok ini dan dari kakeknya, merupakan pengganti yang baik untuk pendidikan formalnya. Pada usia 17 tahun, ia menjadi terkenal ketika berhasil menjadi orang kedua di Hindia Belanda yang mencapai peringkat Pandu Garuda. Sebelum pendudukan Jepang pada 1942, peringkat ini hanya dicapai oleh tiga orang Indonesia.<br /><br />Sutomo pernah menjadi seorang jurnalis yang sukses. Kemudian ia bergabung dengan sejumlah kelompok politik dan sosial. Ia terpilih menjadi anggota Gerakan Rakyat Baru pada 1944. Bung Tomo adalah pahlawan yang terkenal karena peranannya dalam membangkitkan semangat rakyat untuk melawan kembalinya penjajah Belanda melalui tentara NICA, yang berakhir dengan pertempuran heroik di Surabaya tanggal 10 November 1945. Bung Tomo terutama sekali dikenang karena seruan-seruan pembukaannya di dalam siaran-siaran radionya yang penuh dengan emosi. Hingga kini peristiwa pertempuran 10 November itu diperingati sebagai Hari Pahlawan. <br /><br />Bung Tomo meninggal di Padang Arafah, Arab Saudi, 7 Oktober 1981 pada umur 61 tahun. Koleksi barang-barang pribadi yang bersejarah milik Bung Tomo disimpan di Museum Tugu Pahlawan Surabaya.Ratman Boomenhttp://www.blogger.com/profile/04660794728501900558noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2845942505688394682.post-42547830749876841262010-11-06T10:05:00.016+07:002010-11-06T11:09:59.471+07:00Museum 10 November Surabaya<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://2.bp.blogspot.com/_IoOVCDI_Q8E/TNTI_QtCfXI/AAAAAAAAAbM/QlD-VlABHCs/s1600/uplod2-museum.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 300px; height: 225px;" src="http://2.bp.blogspot.com/_IoOVCDI_Q8E/TNTI_QtCfXI/AAAAAAAAAbM/QlD-VlABHCs/s320/uplod2-museum.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5536270831086370162" /></a><br />Museum 10 November ini berada di kompleks Tugu Pahlawan Surabaya. Tepatnya di sebelah utara tugu. Jika kita masuk dari arah pintu utama di selatan, untuk menuju museum terus saja jalan ke utara melewati tugu. Kita akan melihat 3 atap bangunan berbentuk prisma segi empat atau tumpeng segi empat berjejer. Bangunan atap yang terbesar ada di tengah. Bentuk ketiga bangunan prisma tersebut tersusun dari 3 bagian yang bertingkat ke atas yang masing-masing berbentuk prisma juga. Bagian paling bawah terbesar, bagian tengah lebih kecil, dan puncaknya paling kecil. Dua tingkat paling atas terbuat dari susunan kaca. Banguna prisma inilah museum tersebut.<br /><br />Letak museum ini cukup unik pula. Ketiga bangunan prisma itu tampak tertanam dan menyembul dari bawah tanah. Ya, memang museum ini lantai dasarnya dibuat turun di bawah tanah sehingga lantai dua dan atapnya tampak berada di permukaan tanah. Saat kita hendak masuk, batu berukuran besar nongkrong dengan gagahnya menghadang kita. Di batu itu tertulis: <span style="font-weight:bold;">“Padamu generasi: Tanpa pertempuran Surabaya, sejarah bangsa dan Negara Indonesia akan menjadi lain.” </span>Sebuah penegasan bahwa pertempuran Surabaya memiliki peran penting dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia.<br /><br />Pintu masuk museum turun ke bawah tanah. Di pintu masuk inilah pengunjung membeli tiket sebesar 1000 rupiah. Sangat murah, kan? Nah, di ruang pintu masuk terdapat prasasti peresmian museum. Ternyata Museum 10 November baru diresmikan 19 Februari 2000 oleh Presiden Abdurrahman Wahid alias Dus Dur. Padahal, museum sejarah ini dibangun mulai 10 November 1991 dan baru difungsikan pada 10 November 1998. <br /><br />Memasuki museum, kita akan disuguhi diorama sepanjang jalan masuk yang turun ke bawah. Di tembok jalan masuk terpampang nama-nama pahlawan yang tertulis dalam lempeng tembaga. Sampai di lantai dasar, kita akan melihat foto-foto pertempuran 10 November di Surabaya. Terdapat pula diorama suasana arek-arek Suroboyo saat mendengarkan pidato heroik Bung Tomo di radio yang bersejarah itu. Tampak pula satu foto tokoh Surabaya bernama Cak Durasim yang memiliki parikan perjuangan: <span style="font-weight:bold;">“Bekupon omahe doro, melu Nippon tambah soro”</span> (Bekupon rumahnya burung dara, ikut Nippon tambah sengsara). Siapakah Cak Durasim? Dia seorang tokoh perjuangan Surabaya pada masa pendudukan Jepang yang berjuang melalui seni ludruk. Sebuah seni pertunjukan khas Surabaya atau Jawa Timur. Di tengah-tengah ruangan ada patung pertempuran arek-arek Suroboyo. Di dalam museum ini pula tampak oleh saya beberapa turis mancanegara. Entah dari negara mana, saya tidak sempat tanya.<br /><br />Naik ke lantai 2, kita banyak disuguhi dengan diorama statis di ruang utama dan diorama dinamis yang berada masuk di ruang-ruang kamar. Di ruang utama banyak dipajang barang-barang pribadi milik Bung Tomo seperti bendera Iboe Tentara Pemberontakan Poesat Jawa Timur (tentu pemberontakan Bung Tomo terhadap penjajah), pisau belati dan senapan Bung Tomo, radio Bung Tomo, bahkan tulisan tangan Bung Tomo. Tulisan tangan dengan pensil ini tampak masih jelas sekali terbaca. Di sisi lain tampak berbagai macam senapan laras pendek dan laras panjang yang digunakan para pejuang. Senapan itu ada juga yang merupakan hasil rampasan dari penjajah. Ketika saya mencoba mengangkat, wah cukup berat juga. Di ruang diorama statis, kita akan menyaksikan diorama yang disertai suara musik dan pidato perjuangan serta lampu berwarna. Jadi lebih hidup suasana dioramanya. Selain itu, mulai 10 November 2010, rencananya mobil milik Bung Tomo yang selama ini ada pada anak Bung Tomo (Bambang Sulitomo) akan dihibahkan ke museum ini. Mobil sedan Opel model lama.<br /><br />Setelah puas menikmati museum, kita bisa keluar melewati pintu keluar. Nah, di jalur keluar ada tempat yang menjual pernak-pernik Tugu Pahlawan dan kerajinan bertema Surabaya. Contohnya, kaos bergambar Tugu Pahlawan dan kota Surabaya, papan berlogo Suro-Boyo, replika kapal, dan sebagainya. Saya pun membeli papan berlogo kota Surabaya untuk di pajang di bifet rumah sebagai kenang-kenangan. Maklum, karena saya tinggal di Surabaya. Inilah foto-fotonya.<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://2.bp.blogspot.com/_IoOVCDI_Q8E/TNTJNhPVjrI/AAAAAAAAAbU/Wd_eItwOJM8/s1600/uplod2+-+batu.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 300px; height: 225px;" src="http://2.bp.blogspot.com/_IoOVCDI_Q8E/TNTJNhPVjrI/AAAAAAAAAbU/Wd_eItwOJM8/s320/uplod2+-+batu.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5536271076043361970" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://1.bp.blogspot.com/_IoOVCDI_Q8E/TNTJbEgmZiI/AAAAAAAAAbc/9m7om_SMkb8/s1600/uplod2+-+peresmian.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 300px; height: 225px;" src="http://1.bp.blogspot.com/_IoOVCDI_Q8E/TNTJbEgmZiI/AAAAAAAAAbc/9m7om_SMkb8/s320/uplod2+-+peresmian.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5536271308849309218" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://3.bp.blogspot.com/_IoOVCDI_Q8E/TNTJyyn9DpI/AAAAAAAAAbk/rNlA5RmlvI4/s1600/uplod2-patung+juang.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 300px; height: 225px;" src="http://3.bp.blogspot.com/_IoOVCDI_Q8E/TNTJyyn9DpI/AAAAAAAAAbk/rNlA5RmlvI4/s320/uplod2-patung+juang.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5536271716365176466" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://2.bp.blogspot.com/_IoOVCDI_Q8E/TNTJ8_qEb5I/AAAAAAAAAbs/8ncc_ofmd8k/s1600/uplod2-didepan+patung+juang.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 300px; height: 225px;" src="http://2.bp.blogspot.com/_IoOVCDI_Q8E/TNTJ8_qEb5I/AAAAAAAAAbs/8ncc_ofmd8k/s320/uplod2-didepan+patung+juang.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5536271891662401426" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://2.bp.blogspot.com/_IoOVCDI_Q8E/TNTKMPfbaqI/AAAAAAAAAb0/svtSe6tY-M4/s1600/uplod2-diorama+arek.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 300px; height: 225px;" src="http://2.bp.blogspot.com/_IoOVCDI_Q8E/TNTKMPfbaqI/AAAAAAAAAb0/svtSe6tY-M4/s320/uplod2-diorama+arek.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5536272153610775202" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://2.bp.blogspot.com/_IoOVCDI_Q8E/TNTKhY6qvqI/AAAAAAAAAb8/0MpsACf6T1o/s1600/uplod2-foto+juang.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 300px; height: 225px;" src="http://2.bp.blogspot.com/_IoOVCDI_Q8E/TNTKhY6qvqI/AAAAAAAAAb8/0MpsACf6T1o/s320/uplod2-foto+juang.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5536272516918197922" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://4.bp.blogspot.com/_IoOVCDI_Q8E/TNTLACANV9I/AAAAAAAAAcM/gRWwgbMw9zc/s1600/uplod2-cak+durasim.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 240px; height: 320px;" src="http://4.bp.blogspot.com/_IoOVCDI_Q8E/TNTLACANV9I/AAAAAAAAAcM/gRWwgbMw9zc/s320/uplod2-cak+durasim.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5536273043343366098" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://2.bp.blogspot.com/_IoOVCDI_Q8E/TNTLOYLi9qI/AAAAAAAAAcU/Ira2SORsogo/s1600/uplod2+-+foto+bung+tomo.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 240px; height: 320px;" src="http://2.bp.blogspot.com/_IoOVCDI_Q8E/TNTLOYLi9qI/AAAAAAAAAcU/Ira2SORsogo/s320/uplod2+-+foto+bung+tomo.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5536273289814668962" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://2.bp.blogspot.com/_IoOVCDI_Q8E/TNTLY1IUruI/AAAAAAAAAcc/zwP78mkiNSg/s1600/uplod2+-+barang+bung+tomo.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 300px; height: 225px;" src="http://2.bp.blogspot.com/_IoOVCDI_Q8E/TNTLY1IUruI/AAAAAAAAAcc/zwP78mkiNSg/s320/uplod2+-+barang+bung+tomo.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5536273469384470242" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://4.bp.blogspot.com/_IoOVCDI_Q8E/TNTLkol3LpI/AAAAAAAAAck/MSy-Y0ZWmak/s1600/uplod2-radio.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 300px; height: 225px;" src="http://4.bp.blogspot.com/_IoOVCDI_Q8E/TNTLkol3LpI/AAAAAAAAAck/MSy-Y0ZWmak/s320/uplod2-radio.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5536273672177135250" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://2.bp.blogspot.com/_IoOVCDI_Q8E/TNTLtjVRz5I/AAAAAAAAAcs/btMNFnqms_k/s1600/uplod2-tulisan+bung+tomo.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 240px; height: 320px;" src="http://2.bp.blogspot.com/_IoOVCDI_Q8E/TNTLtjVRz5I/AAAAAAAAAcs/btMNFnqms_k/s320/uplod2-tulisan+bung+tomo.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5536273825384222610" /></a>Ratman Boomenhttp://www.blogger.com/profile/04660794728501900558noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2845942505688394682.post-36786482250624089732010-11-05T15:37:00.005+07:002010-11-06T10:33:43.083+07:00Tugu Pahlawan Surabaya<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://2.bp.blogspot.com/_IoOVCDI_Q8E/TNPC86_FuyI/AAAAAAAAAaM/NhjOFck69kA/s1600/uplod+-+tugu.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 240px; height: 320px;" src="http://2.bp.blogspot.com/_IoOVCDI_Q8E/TNPC86_FuyI/AAAAAAAAAaM/NhjOFck69kA/s320/uplod+-+tugu.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5535982718850284322" /></a> <br />Karena ini bulan November, maka tepat kiranya kita mengenang perjuangan pahlawan dalam berjuang merebut dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Karena kebetulan saya sehari-hari hidup di Surabaya, maka saya pun ingin berbagi pengalaman tentang hal yang berkaitan dengan pahlawan di kota Surabaya. Tentang apa? Tentang Tugu Pahlawan, Museum 10 November, dan Bung Tomo. Tiga hal ini saya tulis menjadi 3 bagian sendiri-sendiri agar enak dibaca dan tidak terlalu panjang walaupun tugu dan museum itu dalam satu kompleks. Saya ingin berbagi pengalaman saat berkunjung ke kompleks Tugu Pahlawan di jantung kota Surabaya itu. Saya dan istri sengaja ke Tugu Pahlawan tanggal 2 Mei 2010 karena berhasrat mengetahui sejarah kepahlawanan Surabaya. Ya, tanggal itu bertepatan dengan hari Pendidikan Nasional. Pasca upacara Hardiknas tingkat provinsi itulah saya menyusuri setiap sudut kompleks Tugu Pahlawan dan ruang-ruang Museum 10 November. Foto-foto dan catatan kunjungan saya ke Tugu Pahlawan ini sengaja saya simpan karena akan saya tampilkan bulan November ini. Ya lumayan lama, hampir setengah tahun. <br /><br />Tugu Pahlawan terletak di pusat kota Surabaya. Tugu ini sebagai ikon kota Surabaya, selain patung Suro-Boyo (Ikan-Buaya) yang ada di depan KBS (Kebun Binatang Surabaya). Tugu setinggi 45 meter itu berada di sebelah barat kantor Gubernur Jatim. Kompleks Tugu Pahlawan letaknya di tengah-tengah empat jalan yang membentuk segi empat. Di sebelah timur adalah Jalan Pahlawan, sebelah selatan Jalan Tembaan, sebelah barat Jalan Bubutan, dan sebelah utara Jalan Kebon Rojo. Jika Anda tahu Tunjungan Plaza, maka cukup terus ke utara. Jadi, untuk mencari Tugu Pahlawan tidaklah sulit. Bahkan, ada juga situs www.tugupahlawan.com, tapi itu bukan situs resmi Tugu pahlawan, melainkan tempatnya para blogger Surabaya pada nyangkruk di dunia maya. <br /><br />Jika Anda membawa kendaraan sendiri, maka sebelah selatan tugu adalah tempat parkirnya. Pintu utama Tugu Pahlawan ada di sebelah selatan, yaitu di Jalan Tembaan. Jika Anda jalan kaki atau memakai kendaraan umum bisa turun di sebelah barat atau timur tugu karena bisa masuk lewat pintu samping. Pintu samping ini tidak bisa dilewati kendaraan. Jika Anda turun di sebelah utara tugu, Anda akan berjalan kira-kira 300-an meter ke selatan karena sebelah utara tugu adalah kompleks perkantoran dan tidak ada pintu masuk dari sana. <br /><br />Setelah memasuki gerbang kompleks tugu, langsung kita saksikan diorama perjuangan di tembok yang menghadap selatan. Di tengah tengah arah masuk tugu, ada patung Sukarno-Hatta yang cukup besar dan tinggi. Di pondasi kedua patung itu sebuah pesan dari Bung Karno tertulis di tembaga: <span style="font-weight:bold;">“Pahlawan sedjati tidak minta dipudja djasanja. Bunga mawar tidak mempropagandakan harumnja, tapi harumnja dengan sendiri semerbak ke kanan-kiri. Tetapi, hanja bangsa jang tahu menghargai pahlawan-pahlawannja, dapat menjadi bangsa jang besar. Karena itu, hargailah pahlawan-pahlawan kita! Merdeka! Soekarno. Djokjakarta, 10 Nop. ’49.” </span> Sebuah pesang agung dari Bapak Pendiri Bangsa. Tak hanya itu. Di belakang patung terdapat 10 pilar yang digambarkan bekas bangunan dengan formasi terpisah 3-4-3 pilar. Di pilar-pilar itulah terdapat coretan perjuangan seperti: <span style="font-weight:bold;">“Rawe-rawe rantas, malang-malang poetoeng”, “Freedom forever”, “Merdeka!” </span>dan sebagainya. <br /><br />Setelah melewati patung Sukarno-Hatta,kita akan langsung melihat lapangan luas kira-kira seukuran lapangan bola lebih luas sedikit. Rumput hijau menghiasai lapangan yang biasa dipakai untuk upacara dengan taman bunga mengelilinginya. Tampak bersih dan asri di tengah keriuhan jalanan kota Surabaya. Nah, di tengah-tangah itulah berdiri kokoh Tugu Pahlawan, sekokoh semangat perjuangan arek-arek Suroboyo. Untuk mengenang perjuangan arek-arek Suroboyo melawan penjajah Belanda bersama Sekutu pada 10 November 1945 itulah tugu monumen tersebut dibangun sekaligus ditetapkan tanggalnya sebagai Hari Pahlawan. <br /><br />Bentuk Tugu pahlawan cukup unik. Mirip pensil yang terbalik dengan pokok yang besar dan mengecil ke atas. Di bagian puncaknya lancip persisi seperti bagian pensil yang diasah. Sisinya ada 10 bidang dengan cat putih yang membalutnya. Di bagian antara batang dan puncak yang lancip ada bagian yang bercat kuning emas menyerupai bingkai. Jika kita di bawahnya persis dan mendongak ke atas, tentu tampak tinggi seklai dan kita tampak sangat pendek dibuatnya. Nah, inilah foto-fotonya. Selamat menikmati.<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://1.bp.blogspot.com/_IoOVCDI_Q8E/TNPDWwwIo7I/AAAAAAAAAaU/gvB8idEI-4E/s1600/uplod+-+diorama+dpn.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 300px; height: 225px;" src="http://1.bp.blogspot.com/_IoOVCDI_Q8E/TNPDWwwIo7I/AAAAAAAAAaU/gvB8idEI-4E/s320/uplod+-+diorama+dpn.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5535983162779804594" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://3.bp.blogspot.com/_IoOVCDI_Q8E/TNPDnQPsRfI/AAAAAAAAAac/-KDrCAKXe14/s1600/uplod+-+dioranma+dpn+2.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 300px; height: 225px;" src="http://3.bp.blogspot.com/_IoOVCDI_Q8E/TNPDnQPsRfI/AAAAAAAAAac/-KDrCAKXe14/s320/uplod+-+dioranma+dpn+2.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5535983446111569394" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://1.bp.blogspot.com/_IoOVCDI_Q8E/TNPD1papyzI/AAAAAAAAAak/WLMuCTz5uBc/s1600/uplod+-+patung.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 300px; height: 225px;" src="http://1.bp.blogspot.com/_IoOVCDI_Q8E/TNPD1papyzI/AAAAAAAAAak/WLMuCTz5uBc/s320/uplod+-+patung.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5535983693386599218" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://2.bp.blogspot.com/_IoOVCDI_Q8E/TNPEDQ7DYqI/AAAAAAAAAas/aJshcRAEnL4/s1600/uplod+patung+2.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 240px; height: 320px;" src="http://2.bp.blogspot.com/_IoOVCDI_Q8E/TNPEDQ7DYqI/AAAAAAAAAas/aJshcRAEnL4/s320/uplod+patung+2.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5535983927329776290" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://2.bp.blogspot.com/_IoOVCDI_Q8E/TNPF6fuHIHI/AAAAAAAAAbE/8wScdBGRhE4/s1600/uplod+rawe2.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 240px; height: 320px;" src="http://2.bp.blogspot.com/_IoOVCDI_Q8E/TNPF6fuHIHI/AAAAAAAAAbE/8wScdBGRhE4/s320/uplod+rawe2.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5535985975706460274" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://1.bp.blogspot.com/_IoOVCDI_Q8E/TNPER2zEIgI/AAAAAAAAAa0/BjSMBIAbqMY/s1600/uplod+tembaga.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 300px; height: 225px;" src="http://1.bp.blogspot.com/_IoOVCDI_Q8E/TNPER2zEIgI/AAAAAAAAAa0/BjSMBIAbqMY/s320/uplod+tembaga.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5535984178014986754" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://1.bp.blogspot.com/_IoOVCDI_Q8E/TNPEkKeTlfI/AAAAAAAAAa8/0DYlg7zkXRk/s1600/uplod-+tugu+dr+timur.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 300px; height: 225px;" src="http://1.bp.blogspot.com/_IoOVCDI_Q8E/TNPEkKeTlfI/AAAAAAAAAa8/0DYlg7zkXRk/s320/uplod-+tugu+dr+timur.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5535984492534273522" /></a>Ratman Boomenhttp://www.blogger.com/profile/04660794728501900558noreply@blogger.com0