Selamat Datang di Blog Ratman Boomen. Semoga Anda Mendapat Manfaat. Jangan Lupa Beri Komentar atau Isi Buku Tamu. Terima Kasih atas Kunjungan Anda.

Halaman

05 Januari 2010

Mobil Menteri Lukai Hati


Baru-baru aja rame mobil baru para menteri dan pejabat tinggi. Mobilnya menteri yang dulunya Camry yang 400 jutaan jadi Crown Royal Saloon yang 1,3 milyar per bijinya! Apa mewah itu mobil? Bagi yang biasa naik mobil mewah, itu biasa. Persoalannya, menteri dan pejabat itu pakai uang RAKYAT! Rakyat masih banyak yang sekarat, susah makan, gak punya kerjaan, gak punya rumah, putus sekolah, gak bisa bayar SPP, mahasiswa nunggak kuliah, dll. Kok ya tega-teganya naik mobil mewah di atas penderitaan rakyat.
Kata Metro TV, mobil yang 1,3 milyar itu kalo untuk mbangun sekolahan bisa 3 gedung. Atau kalau untuk menyekolahkan anak SD bisa mencapai 3000 anak. Coba bayangkan kalo 1,3 milyar kali sebanyak menteri dan pejabat itu. Berapa gedung sekolah dan anak SD yang bisa ceria belajar dan berprestasi? Apalagi kalao buat modal usaha rakyat. Berapa rakyat yang bisa usaha mandiri? Apa mereka nggak merasa cukup pakai Camry? Yang biaya bensin, sopir, service dan pajaknya juga udah ditanggung negara alias ditanggung rakyat? Sampai hati ini, baru Laode Ida (wakil DPD) yang mengenbalikan mobil itu. Yang lain apa pada nggak berperasaan?
Jika menilik mobil para pejabat di luar negeri, mereka rata-rata pakai mobil kisaran di bawah 500 juta. Kalau ngak salah saya lihat di Metro TV, PM Inggris aja pakai mobil 198 jutaan, kaisar Jepang 300 jutaan, PM Malaysia pakai mobil 300 jutaan. Pejabat kita? Tahu sendiri lah... Padahal mobil itu hanya dipakai di Jakarta aja. Nggak bakalan menteri pakai mobil itu untuk perjalanan dinas muter-muter Jawa, apalagi luar Jawa.
Pajak mobil manteri itu anggarannya 62,5 milyar. Berapa lagi uang rakyat hanya untuk fasilitas menteri yang kadang kebijakannya tidak membela rakyat? Jangan sampai rakyat berdoa dalam batinnya karena kesal, "Moga-moga si menteri tabrakan mati pakai mobil itu...." Dengerin tuh pak/bu menteri dan pejabat tinggi!

0 Responses: