Selamat Datang di Blog Ratman Boomen. Semoga Anda Mendapat Manfaat. Jangan Lupa Beri Komentar atau Isi Buku Tamu. Terima Kasih atas Kunjungan Anda.

Halaman

07 Desember 2009

Bensin Kakek dari Surga; Kisah Nyata Saya


Malam Sabtu kemarin saya dan istri keluar bakda maghrib. Ke salah satu mall terbesar di Surabaya hendak mencari HP yang diiklankan di koran. “Pih, ini HP murah. HP papi kan katanya sinyalnya jelek.” Akhirnya pun saya menuruti istri. “Perempuan memang suka tergoda iklan,” batin saya. Selepas maghriban kami pun meluncur dengan Astrea hitam 90-an. Tadinya istri minta pakai mobil saja, tapi mobil kami sedang rewel karena radiatornya bocor.
Di tengah perjalanan istri saya mengingatkan untuk mengisi bensin motor. Maklum jarum bensin motor sudah tak berfungsi lagi. Jadi untuk tahu bensin masih ada apa tidak, hanya kira-kira saja. Pakai insting. Kapan isi, berapa liter, kita-kira ngisi lagi kapan. Untuk soal ini kadang saya mleset. Sering nuntun gara-gara kelupaan ngisi. “Pih, diisi bensin dulu,” suruh istri saya. “Lha wong tadi siang baru tak isi sak liter botolan kok. Insya Allah masih bisa,” saya ngeyel. Padahal saat itu persis melewati pom bensin. “Diisi dulu aja, daripada nanti nuntun.” “Nggak ah, masih nyampe.” Saya memang agak nyeyel. Akhirnya debat itu saya menangkan. Nggak jadi isi bensin. Lha iya wong pom bensinnya juga sudah kelewatan kok.
Sesampai di mall, kami langsung ke ajang pameran HP yang diiklankan itu. Wah…ramai banget. Kelihatan gaya hidup modern-nya. Anak-anak muda dengan aksesori perlambang kemodisan dan kemodernan: baju modis, HP mutakhir, dan lainnya. Pokoknya, mall memang sepetak cermin kemodernan di tengah hingar bingar kota yang menyisakan banyak problema, termasuk ketimpangan sosial. Tidak lama saya di situ, karena ternyata iklan tak sama dengan kenyataan. Busyet, iklan memang merangsang sekaligus membutakan. Saya pun bilang sama istri, “Dasar iklan, yang diiklankan selalu tak seperti kenyataan.”
Karena kecewa di mall itu, kami akhirnya memutuskan ke mall pusat HP di Surabaya selatan. Di sana pun akhirnya tak menemukan HP yang cocok. Saya pun bilang ke istri, “Ngapain sih beli HP baru, wong yang lama masih bisa dipakai?” Karena tak mendapatkan apa-apa, kami memutuskan pulang. Lagian juga hari sudah malam.
Di tengah perjalanan pulang, istri saya pengin makan burung dara. “Oke, kita cari warung ya.” Kami pun menyusuri jalan mencari warung yang jualan burung dara. Tiba-tiba, gas motor terasa beda. Agak tersendat-sendat. “Wah, alamat buruk nih…,” batin saya. Benar saja….grek…grek…..grek…. Motor tak mau jalan. Gas tak bisa lagi. “Pasti bensinnya habis nih, Pih. Tadi sudah tak bilangin, ngeyel.” Istri saya terus saja menceramahi saya karena saya nggak mau ngisi bensin tadi. Khas ceramah istri yang kecewa. “Iya, iya, papai minta maaf.” “Pokoknya papi janji nggak ngeyel lagi,” ancamnya. Wah, kalo dah gini, saya nggak akan mendebatnya.
Kami minggir. Saya pun menuntun motor. Saya dah beberapa kali nuntun motor seperti ini. Ya ngak kapok-kapok juga. Jalan sepi penjual. Nggak ada penjual di pinggir jalan. Penjual bensin botolan juga nggak ada. Motor terus saya tuntun di tengah deru kendaraan dan reman-remang jalan. Saya juga kasihan dengan istri. Dia jalan di belakang. Wajahnya kecewa karena harus jalan kaki gara-gara kengeyelan saya. Saya juga menyesal kenapa ngeyel ngak mau isi bensin. Ternyata ngeyel tak selamanya menguntungkan.
Sudah beberapa ratus meter saya nuntun motor. Nggak juga ada penjual bensin botolan. Dan saya tahu, di sepanjang jalan itu nggak ada pom bensin. Kalo mau sampai pom bensin, kami harus jalan paling tidak 3 kiloan. Wah…kebayang capeknya. Badan saya pun mulai panas dan berkeringat. Saya lihat istri, masih sama. Kami hanya pasrah. Terbayang betapa jauhnya untuk mencapai pom bensin. Ada satu penjual ban bekas, kami berharap jualan bensin botolan. Setelah kami tanya, “Nggak jualan bensin, Mas.” Wah, lemes.
Dalam kepasrahan itu, tiba-tiba ada yang tanya istri saya, “Kenapa, Mbak?” Seorang kakek tua dengan motor tuanya menghenyakkan bayangan di kepala saya. “Bensinnya habis, Pak,” jawab istri saya. Kami berdua nggak tahu apa yang akan dilakukan si kakek tua ini. Kami nggak peduli mulanya. Tapi si kakek lantas minggir dan berhenti persis di depan motor yang saya tuntun. Lalu sebuah kantong plastik diambilnya dari cantelan motor butut Suzuki 70-an itu. Saya benar-benar nggak tahu apa yang akan dilakukannya.
Saya dan istri masih bertanya-tanya, mau apa si kakek ini dengan kami? Kakek usia 70-an ini mendekati saya, lalu mengatakan, “Mas, ini saya bawa bensin.” What??? Saya kaget dan bertanya-tanya dalam hati. Kok bisa si kakek ini bawa bensin. Dia pun mengeluarkan botol oli. “Kok botol oli, Pak?” tanya saya keheranan. “Ini botol oli tapi isi bensin, Mas. Saya kemana-mana bawa bensin. Ya untuk nolong orang kalo ada yang kesusahan kayak Mas ini.” Deg….nyesss….. Langsung otak saya yang tadinya panas langsung dingin dan kaku. Keheranan. Orang macam apa ini? Di kota besar seperti Surabaya masih ada orang “super baik” macam ini? Saya bener-bener nggak percaya apa yang sedang saya lihat.
Saya pun lantas membuka jok motor. Ketika hendak menuangkan bensin itu, sang kakek berkata, “Oh ya, saya juga bawa corong, Mas.” Ya Allah, si kakek ini bawa corong juga? Untuk membantu orang yang kehabisan bensin di jalan!!! Kakek “dari surga” ini pun menuangkan bensin secukupnya ke motor saya. “Mas, ini sudah cukup untuk sampai ke pom bensin.” “Terima kasih, Pak,” jawab saya benar-benar ikhlas. Entah berterima kasih macam apa dengan kakek ini. Saya pun langsung mengambil dompet. “Nggak usah Mas. bener-bener nggak usah,” tolak kakek dengan isyarat tangannya. Saya pun memaksanya gar menerima uang yang tak seberapa dibanding bantuannya itu. Tapi si kakek ini pun tak mau jua.
Selama perjalanan pulang saya dan istri tidak henti-hentinya bicara keheranan dengan kebaikan si kakek ini. Saya juga heran kenapa tidak bertanya nama dan alamat rumahnya. Saya hanya bergumam dalam hati, “Semoga kita kelak bertemu di surga ya, Kek.” Air mata saya mau menetes, tapi saya tahan. Terbersit saya ingin menirunya. Jantung ini berdegup kencang ingat kakek tadi. Dia bukan siapa-siapa. Dari penampilannya jelas orang miskin. Dari usianya jelas sudah bau tanah. Sama sekali tak ada yang dibanggakan dari ukuran materi. Tapi itu semua bagi saya tidak ada artinya. Bagi saya, dia kaya! Dia tua usia, tapi panjang amalnya! Dia kaya daripada para koruptor dan orang kaya yang menindas orang macam kakek ini! Dia layak mendapat surga daripada orang kaya yang menyumbang dan diiklankan di media massa!
Coba bayangkan, dia sengaja membawa bensin dan corong kemana-mana hanya ingin menolong siapapun yang kehabisan bensin di jalan. Tanpa pamrih. Tanpa minta balasan. Tidak ada tendensi politik, ekonomi, popularitas, apalagi kekuasaan. Adakah yang naik Mercy atau BMW menolong orang yang menuntun motor kehabisan bensin di jalan malam-malam? Tidak ada! Tapi si kakek uzur dengan motor bututnya yang menolongnya. Ketika hendak tidur, ingin rasanya saya bermimpi berjumpa dengannya di surga. Terima kasih ya, Kek. Semoga kita berjumpa di surga. Amin.

04 Desember 2009

204 Juta untuk Prita: PRIHATIN!


Selepas pulang dari sosialisasi instrumen buku teks pelajaran di Surabaya bakda maghrib kemarin, TVOne saya hidupkan. Prita didenda 204 juta! Begitu isi beritanya. Gila, batin saya. Prita yang mengeluhkan pelayanan RS OMNI via email ke temannya justru diganjar denda dan ancaman kurungan. Sebagai orang yang pernah belajar di "hukum", saya benar-benar kecewa dan amat prihatin dengan keputusan itu. Kenapa? Karena keadilan seolah telah sirna. Saya jadi ingat kata Pak Thamrin Tamagola (Sosiolog UI) bahwa: pengadilan adalah LADANG PEMBANTAIAN KEADILAN! Begitu katanya saat debat di TVOne juga.
Entah apa yang sedang terjadi di negeri yang katanya "negara hukum" ini. Saya jadi ingat pakem-pakem dan prinsip hukum yang pernah saya baca di buku fotocopian saat kuliah dulu. Tapi itu rasanya cuma teori. Yang saya sangat ingat sewaktu kuliah adalah: HUKUM TIDAK HIDUP DI RUANG KOSONG! Saya lebih cenderung sepakat bahwa keadilan tidak hanya ditegakkan berdasarkan pasal-pasal yang bisa dibajak oleh para mafia hukum, tapi juga ditegakkan berdasar keadilan substansial (nurani). Bagi saya, sejatinya hukum adalah keadilan itu sendiri. Bukan pasal-pasal atau UU semata.
Dosen saya bilang saat itu, katanya, ada 3 hal yang berkait erat dalam penegakkan hukum: hukum itu sendiri, aparat hukum, dan budaya hukum. Sepertinya ketiga hal itu sekarang sedang "sekarat" dihisap vampir-vampir berdarah duit yang berkeliaran di institusi-institusi hukum kita, baik vampir dari luar maupun vampir jadi-jadian dari dalam.
Kembali ke kasus Prita, ada pertanyaan: dimana keadilan itu? Dimana hukum yang katanya untuk melindungi masyarakat? Katanya konsumen dilindungi UU Konsumen? Untuk apa UU ITE? Justru hukum jadi alat teror oleh orang berduit untuk meneror rakyat biasa. Untung saja Pak Fahmi Idris (mantan menteri industri, juga ketua IDI) saat wawancara langsung ikut menanggung separuh denda Prita. Prita pun menangis. "Terima kasih. Hanya Allah yang bisa membalas, Pak!" katanya seraya menghapus air matanya. Ini baru kasus Prita, masih banyak kasus lain. Akankah air mata yang tumpah karena ketidakadilan akan terus mengalir di negeri ini?

26 November 2009

Buku Baru: A to Z Korupsi


Bagi Anda yang ingin menambah wawasan tentang korupsi dan metode pemberantasannya, kini ada buku baru terbit. Buku A to Z Korupsi; Menumbuhkembangkan Spirit Anti-Korupsi, karya Dr. Ulul Albab. Buku tulisan Rektor Unitomo Surabaya ini membahas korupsi dari A sampai Z, dari hal yang teoritis sampai praktik metode-metode pemberantasan korupsi di berbagai negara dan menurut Islam.
Buku yang sebenarnya disertasi ini sangat cocok bagi pengkaji korupsi, akademisi, dan orang-orang yang care dengan masalah korupsi. Termasuk koruptor juga perlu baca! Biar tobat! Buku ini diterbitkan oleh Jaring Pena (Jawa Pos Group) dan telah dilaunching yang dihadiri pejabat KPK. Selamat membaca! Eh, beli dulu ding ya....

25 November 2009

Misteri Nama Ketua MK: Mahfud MD



Siapa yang tidak tahu nama ketua Mahkamah Konstitusi (MK) sekarang? Mahfud MD. Nama tokoh asal Madura ini begitu terkenal berkat memanasnya kasus Cicak vs Buaya. Momentum yang membuat namanya begitu melambung dan dikenal keberaniannya adalah pemutaran rekaman pembicaraan Anggodo (adik Anggoro, kasus PT MASARO) dengan beberapa tokoh Polri dan Jakgung.
Tapi, tahukah Anda, rahasia nama guru besar hukum UII Jogja itu? Ternyata nama belakang pria yang tegas sikap ini menyimpan cerita lucu. Saya pun sejak mengenal nama Mahfud MD, bertanya-tanya apa sebenarnya kepanjangan dari "MD" itu. Saya mendapat jawabannya saat menonton acara "Satu Jam Lebih Dekat" yang saat itu menampilkan Mahfud MD. Usut punya usut, nama singkatan MD itu ternyata hasil karya guru sekolahnya. Kok bisa?
Begini ceritanya. Saat sekolah dulu di kelasnya ada tiga anak yang bernama Mahfud. Karena tidak mau di beri nama Mahfud A, Mahfud B, dan Mahfud C seperti pengalaman saya dulu, sang guru beride lain, yaitu menambahkan nama bapaknya di belakang ketiga murid Mahfud itu. Maka Mahfud yang sekarang jadi ketua MK itu jadi Mahfud MD. Apa itu MD? MD adalah singkatan dari Mahmudin, bapaknya Pak Mahfud itu. Sejak saat itulah ijasah sang ketua MK jadi tertulis nama Mahfud MD. Saya kira MD itu Mahfud MaDura! Haha...

Amnesti Korupsi: Usul Dahlan Iskan untuk SBY


Kontroversi kasus Cicak vs Buaya alias Bibit-Candra yang melibatkan institusi penegak hukum, membuat kita jengah. Polisi dan Kejaksaan berhadapan dengan KPK yang didukung masyarakat secara moral dan opini. Memang secara kasat mata kasus itu bisa "dilihat" siapa kira-kira yang bermasalah.
Saking serunya kontroversi itu, Presiden SBY sampai membentuk tim adhoc guna memverifikasi dan mencari fakta. Dan akhirnya, TIM 8 berkesimpulan bahwa kasus Bibit-Candra tidak cukup bukti untuk dimejahijaukan. SBY pun merespon rekomendasi itu, tapi publik menilai dia kurang sigap dan riil bertindak.
Kasus Bibit-Candra mungkin hanya gunung emas dari masalah korupsi dan mafia hukum di Indonesia. Anggodo sebagai markus tentu bukan satu-satunya yang berkeliaran di gedung-gedung institusi penegak hukum, khususnya polisi dan kejaksaan. Di lain pihak, kasus Bibit-Candra berkaitan baik langsung maupun tidak dengan kasus-kasus lain.
Nah, pertanyaan kita: kalau semua kasus korupsi di Indonesia dimejahijaukan, akan berapa ribu kasus dan berapa tahun penyelesaiaannya? Padahal sekarang momentum tepat mereformasi penegakkan hukum di Indonesia secara formal, substantif, maupun institusional. SBY sebagai presiden jika ingin berkuasa dengan baik harus melakukan langkah ekstra ordinary dalam pemberantasan korupsi. Sekaranglah momentumnya. Dalam hangat-hangatnya kasus hukum sekarang, ada usulan dari Dahlan Iskan (CEO Jawa Pos dalam pemberantasan korupsi, yaitu AMNESTI KORUPSI.
Usul Dahlan Iskan ini dilatarbelakangi oleh pengalamannya di Tiongkok (Hongkong, khususnya) dalam memberantas korupsi. Hongkong sukses memberantas korupsi dengan institusi KPK model Hongkong (Hongkong SAR) dan regulasi antikorupsinya. Bahkan menjadi model pemberantasan korupsi di dunia. Karenanya, seorang pejabat KPK Hongkong Ian McWalters menulis buku tentang model pemberantasan korupsi. Nah buku inilah yang menginspirasi Dahlan Iskan dengan usul amnesti korupsi itu.
Amnesti korupsi secara gampangnya adalah mengampuni koruptor dengan tebusan tertentu (mengembalikan uang korupsi, membayar denda, dll) dan tidak memenjarakannya. Namun jika koruptor itu korupsi lagi, maka hukumannya tidak ampun-ampun. Ini juga yang dilakukan di Hongkong, dan berhasil.
Mengapa amnesti korupsi? Karena kasus korupsinya banyak sekali dan waktunya terlalu lama untuk diselesaikan. Dan sekaranglah momentum Indonesia melakukan amnesti korupsi, usul Dahlan Iskan kepada SBY melalui buku kecilnya. Akankah amnesti korupsi diambil? Nggak tahu lah.... Tunggu saja....

18 November 2009

Majalah Pendidikan Baru: CERDAS


Telah terbit perdana Majalah Pendidikan bulanan baru bernama CERDAS. Majalah berslogan Clever, Reliable, Develop and Smart ini hadir sebagai bacaan yang sangat layak dikonsumsi oleh masyarakat luas, khususnya yang berkecimpung di dunia pendidikan. Tidak hanya mengulas masalah pendidikan, majalah ini juga menampilkan sisi lain yang tidak ada di majalah pendidikan selainnya.
Bacaan yang diterbitkan oleh PT JePe Press Media Utama (JP BOOKS, Jawa Pos Group) ini mengangkat kebijakan-kebijakan vital pendidikan terbaru seiring menteri pendidikan baru. Kebijakan Depdiknas bebrapa tahun ke depan pun dibahas, termasuk Program Buku Murah (BSE), Unas yang bisa jadi tiket masuk PTN, dan sebagainya. Yang penting pula, ada Daftar 940 Judul Program Buku Murah (BSE). Jadi, beli CERDAS, Anda tambah cerdas!
Jika berlangganan, hubungi PT JePe Press Media Utama telp. 031-8289999 ext. 303.

28 September 2009

Dijual: Pedang Kerajaan Kuno Antik

Beberapa waktu lalu sahabat saya mengutarakan bahwa ia memiliki beberapa benda kuno antik yang bernilai tinggi. Bernilai tinggi karena memiliki nilai sejarah yang tinggi. Di antaranya yang ia miliki adalah Samurai Jepang dan Pedang Kerajaan. Jika ada yang menginginkan benda itu, bisa menghubungi sahabat saya. Berikut ini deskripsi dan foto benda kuno antik itu.

PEDANG KERAJAAN
Panjang pedang keseluruhan 105 cm. Bilah pedang diukir sekitar 42 cm dari gagang. Gambar mahkota terukir sekitar 27 cm dari gagang. Gagang terbuat dari gading dan kuningan berukir mahkota, kapal layar, dan motif flora.



Pedang ini dimiliki oleh para raja Inggris, di antaranya King George VI.


ROYAL SWORD
The sword is 105 cm in length. The blade is carved around 42 cm from the grip. A picture of a crown is carved around 27 cm from the grip. The grip of the sword is made of ivory and solid brass curved in crown ancient, noval ship, and floral motives.

Contact person: 085749404009

Dijual: Samurai Kuno Antik

Beberapa waktu lalu sahabat saya mengutarakan bahwa ia memiliki beberapa benda kuno antik yang bernilai tinggi. Bernilai tinggi karena memiliki nilai sejarah yang tinggi. Di antaranya yang ia miliki adalah Samurai Jepang dan Pedang Kerajaan. Jika ada yang menginginkan benda itu, bisa menghubungi sahabat saya. Berikut ini deskripsi dan foto benda kuno antik itu.

SAMURAI
Samurai ini hanya dimiliki secara terbatas oleh para perwira Jepang, tidak dimiliki oleh prajurit biasa. Salah satu pemilik samurai ini adalah Jendral Hideki Tojo, orang nomor dua di jajaran militer Jepang semasa Perang Dunia II setelah Jendral Yamamoto yang merancang penyerangan secara mendadak terhadap Pearl Harbour, Amerika.




SAMURAI
This samurai is in the possession of a Japanese officer, not of a common Japanese soldier. One of the owners of the samurai was General Hideki Tojo, the number two man in Japanese military after General Yamamoto who led the attact of Pearl Harbour, America.

Contact person: 085749404009

11 September 2009

Lowongan Pahala: Masjid Nurul Huda Butuh Al-Qur'an dan Buku


Masjid Nurul Huda di Desa Pengaringan Kec. Pejagoan Kab. Kebumen Jateng berada di lereng perbukitan di bagian utara Kabupaten Kebumen. Pengaringan adalah satu-satunya desa di Kebumen yang penduduknya hampir separo-separo beragama Islam dan Kristen.

Usaha dakwah dan pembinaan kaum muslimin di sana sedang digalakkan oleh pihak intern (takmir masjid) dan pihak ekstern (kaum muslim Pengaringan yang di luar kota dan lembaga-lembaga dakwah seperti NU, Muhammadiyah, Hidayatullah) agar kaum muslimin terbina dengan baik. Keberadaannya yang ada di pedesaan menjadikannya minim fasilitas dan akses pembangunan, baik fisik maupun spiritual.

Oleh karena itu, takmir, kaum muslim Pengaringan di luar kota, dan lembaga dakwah di sana akan mengembangkan program dakwah dan pembinaan di Masjid Nurul Huda Pengaringan. Berkaitan dengan itu Masjid Nurul Huda sangat membutuhkan bantuan/sumbangan dari kaum muslimin lain berupa Al-Qur’an, buku-buku Islam, dan donasi lainnya. Bantuan akan disalurkan ke Masjid Nurul Huda dan akan diberikan tanda terima serta dokumentasinya.

Bantuan bisa melalui beberapa jalur:

1.Takmir Masjid Nurul Huda, Bp. ‘Alimi HP. 088802757381
d/a Masjid Nurul Huda Desa Pengaringan Rt. 04 Rw. 02 Kec. Pejagoan
Kab. Kebumen, Jawa Tengah, Kode Pos 54361

2.Redaksi Blog Masjid Nurul Huda, Bp. Ratman HP. 085749404009, email: ratman_alkebumeny@yahoo.com (tinggal di Surabaya)

Adapun jika ingin mengetahui Masjid Nurul Huda bisa melihat blog Masjid Nurul Huda: www.masnuhu.blogspot.com

Kami tunggu partisipasi saudara-saudara kaum muslimin. Semoga Allah membalas amal Anda dengan balasan yang lebih baik. Amin. Terima kasih.

07 September 2009

Romantisme Nabi di Masjid Cheng Ho


Alhamdulillah, setelah bedah buku Romantisme Nabi di Kediri bulan Agustus lalu, kemarin hari Ahad, 6 September 2009 buku Romantisme Nabi dibedah lagi di Masjid Cheng Ho. Dulu waktu saya masih kuliah, bercita-cita ingin sekali berkunjung ke masjid ini, masjid yang berarsitektur China. Kini kesampaian.

Masjid ini berada di kompleks PITI (Persatuan Islam Tionghoa Indonesia) Jawa Timur-Surabaya. Dengan lembaga pendidikan dan aktivitas sosialnya. Peserta bedah buku tidak hanya warga muslim Tionghaoa, tapi juga masyarakat asli Indonesia. Mereka sudah menyatu dalam kemusliman.

Wah ternyata antusias ibu-ibu dan bapak-bapak juga luar biasa. Kayaknya mereka butuh me-refresh romantisme mereka bersama pasangan mereka. Memang, salah satu tujuan buku ini adalah agar isinya diaplikasikan dalan kehidupan rumah tangga dan hasilnya keharmonisan keluarga. Maka, buku pun diserbu. Banyak juga yang minta tanda tangan.... Hehe...malu saya, kayak artis aja, padahal bukan!

Ada yang berkesan lagi, sesaat sebelum bedah buku, ada seorang bernama Merry Meisiry de Araujo yang bersyahadat masuk Islam. Entahlah, dari namanya saya tak tahu pasti apakah ia orang Indonesia atau bukan. Saya tidak sempat berbincang dengannya. Semoga saja ia istiqomah bersama ISlam hingga akhir hayatnya. Amin.

01 Agustus 2009

Buku Bagus: Romantisme Nabi; Tips Romantis Ala Nabi Bersama Istri


Ada yang bilang, romantis itu gampang. Ada yang berkeluh kesah, romantis itu susah. Benarkah?

Jika Nabi saja suka mencium istrinya. Jika Nabi saja disisiri rambutnya oleh wanita tercintanya. Jika Nabi saja mandi berdua dengan istrinya. Jika Nabi saja makan sepiring berdua bersama belahan jiwanya. Bagaimana dengan Anda?

Jika Anda sedang mencari cara bagaimana agar romantis bersama pasangan Anda, maka inilah buku yang sedang Anda cari. Mengungkap rahasia tips-tips romantis ala Nabi bersama istri yang bisa diaplikasi dalam kehidupan sehari-hari.

Judul: Romantisme Nabi; Tips Romantis ala Nabi Bersama Istri
Penulis: Ibnu Ahmad 'Alimi
Penerbit: Manda Pustaka
Tahun Terbit: 2009
Harga: Rp. 25.000,-

Dapatkan segera buku bagus ini di toko-toko terdekat Anda.
Atau hubungi Manda Pustaka di 031-8671152, 085647260961.

06 Juli 2009

Setahun Nikahku, 6 Juli 2008-6 Juli 2009


Setahun yang lalu, Ahad, 6 Juli 2008 jam 9 pagi di Musholla al-Hidayah, sebuah ikatan mulia dilangsungkan dengan didahului hafalan surat ar-Rahman. Sebuah mistaqon gholizho. Barakallau laka wa baraka 'alaika wa jama'a bainakuma fi khoir....
Kini, 6 Juli 2009, genap setahun. Semoga bahtera mulia ini kekal hingga di akhirat kelak, di rumah surga-Nya. Amin.

19 Juni 2009

Novel Science Fiction Bagus: The Otherspace


Apakah Anda pernah membaca novel science fiction yang lain daripada yang lain? kayaknya ini novel baru yang belum ada novel semacamnya sebelumnya. Tentang Otherspace! Dimensi Lain! Ini dimensi baru dalam novel. Kita akan terbawa masuk dalam Dimensi Lain dari kehidupan ini. Nggak percaya? Baca aja novelnya sampai tuntas. Swear...Anda akan mendapatkan "sesuatu yang lain".
Ini sekedar gambaran novel itu:

Judul: The Otherspace
Penulis: Emma Vixel
Penerbit: Manda Pustaka
Tahun Terbit: 2009

Memahami karakter sebuah dimensi sama halnya dengan mempelajari berbagai macam probabilitas yang akan terjadi di masa mendatang. Kehidupan di dalam kehidupan, menggambarkan keberadaan parallel universe dalam koridor keberadaan adikodrati.

“Kau bau sesuatu?”

“Ya. Seperti lilin aroma terapi.”

“Bau kemenyan seperti ini kau bilang aroma terapi?”

Alvis, sarjana muda lulusan Melbourne University memilih untuk terlibat langsung dalam penjelajahan dunia parallel. Berkawan sang ahli computer, Gilda, keduanya membentuk sebuah tim berbasis rasa penasaran terhadap parallel universe. Bersama anggota barunya, Justis, Rhema dan Ida Bagus mereka berpetualang menuju sebuah dimensi lain dengan berbagai rupa misteri angkasa raya.

“Kalian telah berhasil menembus pintu gerbang dimensi lain, dimensi Pituju. Seperti yang pernah aku katakan kepada kalian, Pituju tak hanya berada di satu tempat…”

Mengusung nama The Otherspace, kelimanya bergelut mencari kepastian atas beragam teori, menembus koordinat pintu gerbang dan masuk ke dimensi lain, dimensi Pituju yang menghadirkan sesosok wanita misterius.
Akankah mereka mampu bertahan dalam keberadaan dunia adikodrati yang mencengangkan itu???
The Otherspace, sebuah karya seni perpaduan fiksi-ilmiah menghadirkan serangkaian paragraf dengan kecerdasan imajinatif, kecenderungan berfikir dan mengedepankan keberagaman cara pandang.

Don’t ever want to be monotonous people after you know about The Otherspace.

Nah, ini komentar para novelis dan masyarakat umum yang sudah membaca novel The Otherspace:

Novel yang menarik sekali. Temanya memberikan wawasan bermakna akan perpaduan sains dan metafisik. (Prisca Primasari, Novelis dan editor fiksi)

Membaca The Otherspace membuat kita ‘kecanduan’, ingin membaca lembar demi lembar untuk menemukan jawaban dari teka-teki misteri yang tersembunyi. (Ibnu Ahmad ‘Alimi, Penulis)

Sebuah novel yang so unique. Jarang ada penulis yang mengangkat cerita
dari mitos-mitos yang beredar di masyarakat. Cerita yang banyak menyita
imajinasi dan pemahaman yang luar biasa. Banyak didukung dengan teori
dan argument-argumen yang kritis. Walau kadang harus membacanya berulang kali
untuk mendapatkan pemahaman yang tepat, tapi tetap saja membuat
merinding. (Yuanita Nurwakhidah, Mahasiswa Institut Manajemen Telkom)

Novel yang LUAR BIASA: Mengkolaborasikan teori science dan metafisika dengan sangat indah dan menarik. Membacanya membawa kita menuju DUNIA LAIN yang mencengangkan (Nova Surya-Novelis)

05 Juni 2009

Pak Dahlan Lagi: Kertas Sampah Jadi Uang!


Ini lagi-lagi tentang Pak Dahlan Iskan, sang CEO Jawa Pos. Saya jadi teringat kisah teman saya dengan Pak Dahlan. Si teman saya ini cerita kisah uniknya dengan orang nomor satu di Jawa Pos itu. Saya pun tertarik. Bukan karena Pak Dahlan ganteng seperti Beckham, atau sekaya Sulaiman, bukan pula selucu Mr. Bean. Ini semata-mata karena bagi saya, kisah itu unik. Apa sih ceritanya??? Begini loh....

Ceritanya tentang SAMPAH JADI UANG! Haaaahhhh.... Swear....!!! Jutaan lagi...
Yo opo seh ceritane? Suatu saat teman saya dapat kerjaan dari Pak Dahlan. Mepet deadlain-nya gila-gilaan. Dia dapat tugas me-layout bukunya Pak Dahlan dalam waktu kurang dari 10 jam. Karena esoknya buku itu mau dibawa ke Jakarta (kalau gak salah...). Padahal buku itu lumayan tebal. Tahu jam berapa dapat tugas itu? Tidak saat jam kerja, tapi jam 8 malam, bung! Waktu enak-enaknya ngumpul sama istri kan? Hehe...

Nah, teman saya yang emang orangnya "doyan kerja" dan dekat Pak Dahlan, akhirnya berangkat ke kantor. Dia lembur mati-matian (aslinya sih masih hidup...). Mata melek dipelolotin... Biar gak ngantuk minum kopi dan lainnya... Apa yang terjadi? Paginya layout slesai. Temen saya KO juga... Matanya jadi besar (mbelolok....) dan merah-merah (kayaknya sih mata besar dan merah ini ciri khas temen saya itu).

Maka, dicetaklah buku itu paginya dan segera dibawa oleh Pak Dahlan. Hari berganti hari, dan jam berganti jam tanpa keliru menunjukkan menit dan detik-detiknya. Tibalah suatu waktu yang unik itu.... Teng...ting...teng.....

Pak Dahlan suatu saat datanga ke kantornya temenku itu. Dateng ke bagian finance.
Apa yang terjadi? Pak Dahlan lalu mengatakan ke orang finance itu agar dia mengeluarkan uang (uangnya Pak Dahlan) untuk temenku yang kerja lembur itu sekian juta.

Temen finance itu bengong...kenapa? Karena pak Dahlan mengambil kertas dari tong sampah, lalu ditulisnya sebuah memo di kertas sampah itu sejumlah uang dan siapa yang dituju uang itu. Jreng....jrengggg.... Maka cairlah uang sekian juta untuk temenku yang bermata merah itu. Betapa senang hatinya hahaha....

Apa yang unik? Mungkin bagi Anda gak unik, tapi tidak bagi saya. Kenapa? Karena sampah itu...ya karena sampah itu. Kenapa pak Dahlan nggak pakai kertas memo atau kertas baru yang bersih saja? Kenapa pakai kertas di tong sampah? Itulah pak Dahlan.
Baginya, kertas sampah bisa jadi duit jutaan. Tapi kalau yang nulis memo pakai kertas sampah itu sampeyan, apa bisa jadi uang? Haha...mungkin jadi uang, tapi uang-uangan....

Ya, itu bisa berarti penghematan, efisiensi, atau apalah. Karena Pak Dahlan posisinya sebagai big bos. Itulah ampuhnya wewenang dan jabatan. Yang sampah bisa jadi uang!!! Makanya, jangan anggap sampah tak berharga... Betul??

03 Juni 2009

Beginilah Cinta Dua Wanita Salihah


Perhatikanlah wahai pemudi Islam kepada Sayyidah Khadijah, bagaimana ia memposisikan dirinya sebagai istri yang salihah ketika memeluk suaminya (Rasulullah) di saat beliau dalam keadaan kesulitan. Ia menginfakkan seluruh hartanya untuk dakwah baik diminta ataupun tidak diminta. Ia selalu berada di samping Rasulullah bagaimanapun kondisi yang beliau hadapi. Dan, ia pun selalu menyebutkan kemuliaan akhlak Rasulullah dengan mengatakan kepada Rasulullah sendiri di saat beliau dalam keadaan sangat takut sekali: “Tidak demikian, demi Allah! Allah tidak akan menghinakanmu. Sesungguhnya engkau selalu menyambung silaturahim, berbicara benar, tetap tegar, memuliakan tamu, dan membantu yang benar.”

Ini adalah sebuah pelajaran untuk para wanita ketika menghadapi suaminya yang sedang merasakan jiwanya dalam kegalauan dan perasaan hina (rendah diri). Wanita yang cerdas adalah yang selalu berada di samping suami dan menenangkannya di saat ia gundah serta dalam kesulitan, selalu menyebutkan kemuliaan akhlak dan tugasnya sebagai suami, kebaikan hubungannya dengan masyarakat sosial dan wawasan keilmuannya. Dan, bukan justru menambah kekacauan.

Perhatikanlah kembali Ummu Salamah dengan cintanya kepada suami yang sangat menakjubkan dan jarang sekali ditemukan. Seluruh keikhlasannya diberikan kepada suami tercinta hingga akhir hayatnya. Bahkan, ia sempat menolak lamaran sahabat Rasulullah yang tidak diragukan lagi kemuliaannya, karena ia tidak menemukan seorang pun yang mampu menggantikan posisi suaminya yang telah mengisi hatinya dengan cinta, kelembutan dan kasih sayang, sedangkan ia hanya wanita janda yang sudah mempunyai anak. Tidak seorang pun yang mampu menandinginya kecuali sebaik-baik manusia, yaitu Rasulullah.

Setelah ia tahu bahwa Rasulullah ingin mempersuntingnya, ia pun ungkapkan segala masalah dan kekurangannya sehingga hidup yang akan mereka tempuh nantinya jelas dan tidak ada ketertutupan. Rasulullah ketika bersamanya menjalin hubungan harmonis sebagai suami istri. Rasulullah memberikan suri teladan dengan memenuhi janji, memuliakan, dan berakhlak mulia terhadapnya.

(Sumber: Kitab Risâlah ilâ al-Mutahabbîn min asy-Syabâb, Prof. Dr. Nazhmi Khalil Abu al-‘Atha Musa, Dâr as-Salâm Kairo - Mesir)

Belajarlah dari Kisah Cinta Wanita Papa


Wahai pemudi Islam!
Di dalam hadis shahih muttafaq ‘alaih dikisahkan ada seorang gadis miskin yang menjaga kesucian dan kehormatannya. Inilah kisah suri teladan yang kupersembahan untuk kalian, kisah seorang wanita fakir yang mempertahankan kesucian dan kehormatannya ketika dilanda kelaparan yang hampir membinasakannya. Dan, di saat itu pula kekasihnya mengambil kesempatan ingin melampiaskan nafsu birahinya serta menggodanya untuk melepaskan kehormatannya sebagai seorang wanita suci.

Kekasihnya mengeksploitasi tipu dayanya untuk melaksanakan kehendaknya, namun wanita tersebut tidak pernah lupa kepada Tuhan dan kehormatannya. Bagaimana tidak, wanita tersebut dalam keadaan genting hampir kehilangan kehormatan, dalam posisi terjepit, fitnah dan hilang kesadaran akal sehat. Akan tetapi, dengan ketakutannya kepada Allah, rasa takwa dan selalu berpegang teguh kepada perintah serta larangan Allah, hembusan nafsu birahi tersebut pun bisa dipadamkan dan tipu muslihat setan dihindarinya. Ia pun mengembalikan semua urusan kepada Allah, sehingga Allah menyelamatkannya dari tipu daya tersebut.

Rasulullah dalam hadis ini memberikan contoh kepada kita bagaimana seorang wanita menjaga kesucian dan kehormatannya. Karena, wanita itu juga menyadarkan lelaki tersebut agar segera mengingat Allah di saat-saat setan sedang meluncurkan godaannya sehingga seketika itu pula dia ingat kepada Allah dan menghindar dari perbuatan keji yang hampir menimpanya.

Perhatikanlah wahai pemuda Islam kepada saudaramu ini!
Di saat dia sudah mendapatkan seorang wanita yang dicintainya dan dapat dia beli dengan hartanya, bahkan wanita tersebut sudah menerima apa yang akan dilakukannya, namun ketika dia diingatkan oleh wanita tersebut agar segera sadar dan bertaubat kepada Allah, seketika itu pula dia pun sadar dan takut akan azab Allah. Padalah, dia sangat mencintai wanita itu dan membangkitkan nafsu birahinya. Dengan demikian Allah telah menyelamatkannya dari seburuk-buruk kebinasaan yang mungkin dapat mematikan manusia dari kurungan, kehausan, kelaparan, sesak nafas dan bisa pula mati dengan berlahan-lahan.

Perhatikan kembali sikap Nabi Yusuf, bagaimana ia menjaga Allah dan Allah pun menjaganya. Bagaimana Nabi Yusuf tetap tegar walaupun istri Raja Aziz menyakiti dan menipudayanya. Bagaimana ia tetap bertahan walaupun dizalimi dan dipenjarakan. Namun demikian, Allah membebaskannya dari penjara dan kekecewaan istri Raja Aziz. Bahkan, Allah menjadikannya seorang raja tersohor di Mesir dan mengembalikan Nabi Yusuf kepada ayahnya dan keluarganya tercinta.

(Sumber: Kitab Risâlah ilâ al-Mutahabbîn min asy-Syabâb, karya Prof. Dr. Nazhmi Khalil Abu al-‘Atha Musa, Dâr as-Salâm Kairo - Mesir)

Belajarlah dari Kisah Cinta Putri Diana dan Pemuda Gua


Kisah serupa yang terjadi pada istri Raja Aziz telah terjadi di abad 20 M, tetapi dengan metode penyampaian seorang penulis Eropa yang kita kenal dengan kisah cinta Putri Diana dengan salah seorang pemuda. Kisah ini pun dipublikasikan ke seluruh penjuru dunia dan sempat menggegerkan kursi Kerajaan Inggris karena cinta tersebut lahir tanpa dasar hukum resmi, baik secara agama dan atau undang-undang.

Ketika terjadi kecelakaan yang menewaskan Putri Diana dan kekasihnya, berbagai media massa di seluruh dunia disibukkan dengan kisah cinta mereka berdua hingga tersebarlah cerita baik dan buruknya hubungan mereka serta terbongkarlah rahasia-rahasia mereka yang selama ini disembunyikan. Kisah Putri Diana ini menjadi sebuah kisah cinta yang diabadikan di media massa, teater, dan drama-drama televisi.
Allah memberikan pelajaran kepada hamba-hamba-Nya melalui kisah-kisah seperti ini maupun kisah lainnya di dalam ayat-ayat Al-Qur’an atau di dalam kejadian kehidupan sehari-hari untuk menjelaskan kepada manusia betapa pentingnya konsisten berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi dan bermasyarakat.

Selain itu, Rasulullah juga menyatakan dalam sabdanya tentang tiga orang laki-laki yang terkurung di dalam gua: “Adalah tiga orang laki-laki sebelum melancong ke suatu tempat. Ketika tiba masuk waktu senja, mereka melihat sebuah gua dan memasukinya untuk bermalam di situ. Setelah mereka masuk, seketika itu bebatuan besar dari gunung runtuh hingga menutupi pintu gua yang mereka tempati. Mereka pun berteriak: ‘Kalian tidak akan selamat dari reruntuhan batu ini kecuali dengan bermunajat kepada Allah dengan bekal amal Salih.’ Di antara mereka ada yang berkata: ‘Ya Allah, aku memiliki putri paman yang sangat kucintai.’ –Pada riwayat lain disebutkan: ‘Aku mencintainya’, sebuah cinta sejati dari seorang lelaki– ‘Aku ingin menikahinya, namun dia menolakku. Setelah beberapa tahun kemudian dia datang kepadaku di saat musim kelaparan dan paceklik, maka aku berikan kepadanya seratus dua puluh dinar dengan syarat dia menerima apa yang akan kulakukan terhadapnya. Dan, ia pun menyetujui permintaanku itu. Ketika aku melampauinya –dalam riwayat lain: tatkala aku berada di antara dua kakinya– dia berkata: ‘Bertakwalah kepada Allah! Dan jangan rusakkan cincin kecuali ada hakmu di situ.’ Seketika itu aku berpaling darinya dan dia adalah wanita yang sangat kucintai. Dan, seketika itu pula kutinggalkan emas yang telah kuberikan kepadanya.”

Ditambahkan lagi bahwa lelaki tadi berdoa: “Ya Allah, jika aku lakukan itu untuk mengharapkan rida-Mu, maka bebaskanlah kami dari musibah ini.” Lelaki yang lain pun berdoa, maka hancurlah batu-batu yang mengurung mereka di dalam gua hingga kemudian mereka dapat keluar dengan selamat dan melanjutkan perjalanan kembali.

(Sumber: Kitab Risâlah ilâ al-Mutahabbîn min asy-Syabâb, karya Prof. Dr. Nazhmi Khalil Abu al-‘Atha Musa, Dâr as-Salâm Kairo - Mesir)

16 Mei 2009

Hemat ala Pak Dahlan Iskan

Apakah Anda hemat ataukah masih boros? Ada pepatah kita dengar: hemat pangkal kaya. Ada kaidah agama mengatakan: innal mubadzirina ikhwanasy-syayathin (sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah teman-teman setan). Apakah orang kaya itu hemat? Mungkin ada yang iya ada yang tidak.

Ada kejadian sederhana yang menarik bagi saya tentang hemat. Ini soal Pak Dahlan Iskan (CEO Jawa Pos). Ceritanya begini. Ini benar-benar terjadi. Kejadiannya saya saksikan dengan mata kepala saya sendiri. Saat itu Pak Dahlan datang ke salah satu perusahaan Group Jawa Pos untuk suatu keperluan.


Pak Dahlan duduk di kursi dekat sebuah print yang sering digunakan oleh admin. Nah, datanglah seorang admin (cewek) yang nge-print sebuah dokumen berkop perusahaan itu. Setelah print selesai, Pak Dahlan bertanya kepada si admin.
"Eh...apa itu?" tanya Pak Dahlan.
"Ini Pak......bala...bla....." Si Admin pun menjelaskan.
Saat itulah Pak Dahlan komentar melihat ada print berwarna di hasil print itu. Ternyata yang dikomentari print warna.
"Ngapain print warna kalo hitam aja bisa. Kan bikin boros." Begitu ujar Pak Dahlan.


Saya yang menyaksikan hal itu langsung memutar otak. Oooooowwww...ternyata soal hemat. Saya nggak nyangka kalo Pak Dahlan berfikir dan bersikap sedetail dan seperhatian itu. Hal seperti itu (soal print) kadang tak dipikirkan orang banyak, tapi dipikirkan Pak Dahlan.
Orang mungkin berfikir, nggak masalah, tapi Pak Dahlan tidak. Saya pun mengangguk-angguk dengan pola pikir Pak Dahlan. Saya pun menghitung, berapa biaya tinta warna untuk nge-print dalam harian, mingguan, bulanan, dan tahunan jika dikumpulkan? Biaya yang mungkin sedikit, tapi jika dikumpulkan akan banyak juga.
Ya ini soal berhemat. Kalo print hitam aja cukup, kenapa warna? Boros kan? Iya juga ya.... Haha... kita mungkin berlucu-lucu: Apa karena hal seperti ini Pak Dahlan jadi kaya? Pak Dahlan masuk dalam 30 orang kaya menurut sebuah majalah (ini kalo nggak salah loh). Dengan itu, apakah Anda masih percaya pepatah "hemat pangkal kaya"? Terserah Anda.... yang penting, hemat boleh, tapi pelit jangan....

Belajarlah dari Kisah Cinta Yusuf-Zulaikha


Di sisi lain, mari kita ambil sebuah contoh cinta membawa bencana yang jauh dari jalan Allah, yaitu kisah cinta yang mengelabui istri raja Aziz yang bernama Zulaikha kepada Nabi Yusuf. Kisah tersebut dijelaskan dalam firman Allah:
“Dan wanita (Zulaikha) yang Yusuf tinggal di rumahnya menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya (kepadanya) dan dia menutup pintu-pintu, seraya berkata:
‘Marilah ke sini.’ Yusuf berkata: ‘Aku berlindung kepada Allah, sungguh tuanku telah memperlakukan aku dengan baik.’ Sesungguhnya orang-orang yang zalim tidak akan beruntung. Sesungguhnya wanita itu telah bermaksud (melakukan perbuatan itu) dengan Yusuf, dan Yusuf pun bermaksud (melakukan pula) dengan wanita itu andaikata dia tidak melihat tanda (dari) Tuhannya. Demikianlah, agar Kami memalingkan dari padanya kemungkaran dan kekejian. Sesungguhnya Yusuf itu termasuk hamba-hamba Kami yang terpilih.” (Q.S. Yûsuf : 23-24)

Nabi Yusuf adalah seorang pemuda yang sangat bersih dan tampan. Oleh karena itulah, Raja Mesir Aziz saat itu menganjurkan kepada istrinya agar memperlakukannya dengan baik dan mulia, akan tetapi istri Aziz justru jatuh cinta kepada Nabi Yusuf karena ketampanan dan kecerdikannya. Itulah yang membuat istri raja Aziz lupa diri dan menggoda Nabi Yusuf sampai mengajak dan memaksanya berbuat mesum dengan menutup pintu-pintu di sekelilingnya seraya berkata kepada Nabi Yusuf: “Marilah ke sini”, atau “marilah mendekatiku dan bergegaslah! Aku sudah siap untukmu”. Akan tetapi, Nabi Yusuf menghindar sekuat mungkin dari godaan tersebut seraya berkata: “Aku berlindung kepada Allah, aku mengadu kepada-Nya dan mencegah apa yang engkau inginkan. Dialah Allah yang melindungiku dari orang-orang jahil. Dan Aziz adalah tuan serta rajaku. Oleh karena itulah, aku tidak mau mengkhianati dan berbuat kejahatan kepada istrinya. Sesungguhnya tidak akan beruntung orang-orang yang zalim, yang membalas kebaikan dengan kejahatan, atau tidak akan beruntung orang-orang yang zalim atas permintaan mereka, karena di antara mereka pengkhianat dan membalas suatu kebaikan dengan kenistaan.”

Wahai pemuda-pemudi Islam!
Kisah Zulaikha ini sebagai contoh wanita yang tidak setia serta berjalan mengikuti nafsu syahwatnya dan melampiaskannya bukan pada tempat yang diperbolehkan oleh Islam, sehingga membuat nama baiknya tercoreng. Dan, Allah mengekalkan kisahnya di dalam Al-Qur’an sebagai sebuah kisah pengkhianatan seorang istri. Kisah tersebut Allah jadikan sebagai perumpamaan yang selalu dibaca siang dan malam. Selaian itu, kisah ini juga menjadi sejarah kebobrokan susila dan kerusakan keluarga, masyarakat sosial, dan politik.

Adapun Nabi Yusuf menjadi suri teladan bagi pemuda Islam yang menjaga kehormatan dan takut kepada Allah, tidak rida dengan pengkhianatan, tidak dibutakan dengan nafsu syahwat, dan tidak tergoda dengan kecantikan, perhiasan dan kedudukan sosial politik seorang wanita. Bahkan, lebih baik baginya terkurung di dalam penjara daripada hidup dalam kemaksiatan dan kemurkaan Allah.

Allah Berfirman:
“Yusuf berkata: ‘Wahai Tuhanku, penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka kepadaku. Dan jika tidak Engkau hindarkan dari padaku tipu daya mereka, tentu aku akan cenderung untuk (memenuhi keinginan mereka) dan tentulah aku termasuk orang-orang yang bodoh.’” (Q.S. Yûsuf : 33) []

15 Mei 2009

Dijual Mobil Lawas: Bil Air



Saat saya pulang ke Solo dan bermain ke rumah teman saya, ada mobil aneh yang saya lihat. Dua mobil berjajar yang nampaknya lumayan antik. Selidik punya selidik, ternyata mobil itu punya mertua teman saya itu.



Ternyata mobil itu dijual juga. katanya ada yang sudah nawar, tapi harganya nggak cocok. apa sih mobil itu? Mobilnya merk Bil Air, buatan eropa, tahunnya lawas (saya nggak ingat).



Anda penggemar atau kolektor barang antik atau mobil lawas, silakan bisa beli tuh mobil. Bodinya masih bagus, interiornya juga belum rusak. Saya juga mencoba masuk dan duduk di dalamnya. Enak juga...longgar.

14 Mei 2009

Sesekali Pulanglah ke Kampung



Anda pernah rindu kampung halaman tempat anda dilahirkan? Apa yang ada dalam benak jika teringat rumah tempat kita bermain saat kecil kita bersama ibu tercinta? Apa yang terbayang saat berada di tempat-tempat penuh kenangan di kampung bersama teman-teman kecil dulu?


Itulah yang saya rasakan saat beberapa waktu lalu pulang kampung. Walaupun jauh, dari Surabaya (Jatim) ke Kebumen (Jateng)nyopir sendiri ditemani istri, terasa dekat karena dibakar kerinduan mendalam akan kampung halaman. Sejak usia 12 tahun (lulus SD) saya hijrah dari desa ke kota. Menimba ilmu di kota dari SMP hingga kuliah di luar kota.

Begitu sampai di desa, bayangan masa kecil saya mulai berputar. Kenangan angon sapi (menggembala sapi), ngarit (cari rumput), repek (cari kayu bakar), slibon di cekdam (renang di waduk), main layangan, ngaji di Mesjid, saat sekolah nyeker (tanpa alas kaki) di sekolah yang bocor, dan sebagainya seolah hadir di depanku. Teman-teman masa kecilku seolah datang menemuiku, walaupun tanpa wujud. Ya...kini aku berada di sisi lain dari kehidupanku. Berada dalam episode yang baru. Tapi, kampungku adalah "identitasku" yang tak pernah akan kulupakan.



Saat di desaku, kedamaian menyelinap dalam rongga-rongga jiwaku. Tak ada bising suara kendaraan yang menyesakkan dada dan kemacetan yang membuat stres. Tak ada panas yang harus ber-AC karena udara segar ditiupkan oleh mulut dedaunan yang rindang. Tak ada hingar-bingar keramaian kota yang menimbulkan kerawanan dan kesenjangan sosial makin menjadi-jadi. Di desaku, seolah semuanya sama. Tak ada bos dan pesuruh, tak ada majikan dan pembantu, tak ada pengemis dan pengamen yang mengais uang dari minta-minta. Alam desa seolah menenggelamkan jiwa yang resah.

Aku benar-benar menikmati desaku. Memanjat pohon kelapa untuk memetik kelapa muda. Memetik cabai dan sayuran di sawah dan pekarangan. Melihat hijaunya sawah yang sedang menguning padinya. Dan mendengarkan kicau burung yang menenteramkan.



Saat tiba waktunya kembali ke hingar-bingar kota, tak terasa ada yang mengalir membasahi kelopak mataku. Haru....

Terima kasih ayah ibuku, aku mencintaimu.
Terima kasih desaku, aku akan kembali lagi menengokmu.

07 Mei 2009

Mangga Tengah Malam


Anda pernah keluar tengah malam mencari buah mangga? Anda pernah mencari sesuatu yang "langka" karena istri Anda ngidam? Bagaimana rasanya mencari barang "langka"a itu? Capek, bingung, nggak karuan...? Entahlah mungkin tiap orang beda haha....

Ini soal pengalaman saya: mencari mangga tengah malam. Nampak aneh bukan? Mungkin aneh, mungkin juga tidak. bagi penjual mangga mungkin itu biasa. Bagi saya, ini luar biasa!

Ceritanya begini. Istri saya malam itu sudah hendak tidur. Di spring bed, dia sudah pakai bad cover. Tiba-tiba bilang ke saya, "Pieh, aku pengin mangga..." Haaaaaa...apaan??? Sontak saya pun kaget. Malam begini mau makan mangga? Jarum jam dinding menunjuk angka 24.00-an tengah malam! Langsung otak saya berputar, melayang-layang...campur bingung. Coba Anda bayangkan jam segitu mau cari mangga di mana? Kalo kita penjual mangga ato punya pohon mangga yang lagi buah, nggak masalah. Lagian, ini bukan "usum"-nya buah mangga, nggak musim.

Tapi, apa boleh dikata, istriku memelas, "Pieh...mangga...pengiiiiin banget." Aku nggak tahu, apa istriku ngidam? Tapi kayaknya nggak. Emang sih, istriku saat itu lagi pengin banget punya anak. Maklum manten baru haha... Demi istriku tercinta, aku pun langsung ambil kunci mobil. "Mieh, tak cari mangga dulu ya keluar. Tunggu di rumah ya..." Begitu pamitku padanya. Dengan penuh harap, istriku pun melepasku mencari mangga di tengah malam.

Sambil nye-start-ter mobil, otakku muter terus, nyari di mana malam-malam gini. Akhirnya pun otakku punya peta: mulai cari Alfamart 24 jam,lalu kios buah seberang jalan dekat rumah, dekat bandara Juanda (rumahku cuma dua menit dari Juanda). langsung roda mobilku berputar ke arah Alfamart 24 jam di dekat rumahku. hasilnya? "Nggak ada mangga mas. Nggak musim," begitu kata pelayan. Aku pun banting stir ke kios buah. Tutup!!! Yaaah...jam segini pasti aja kios dah tutup. Setir aku luruskan ke arah Berbek Industri, mau ke arah jalanan Terminal Bungurasih. Di timur terminal, di bawah jembatan layang biasanya malam-malam gini pasar jalanan dah buka. Sambil jalan terus dan mumet pun masih bersarang di kepalaku, aku sempatkan mampir ke Alfamart 24 jam lain. Hasilnya pun nihil.

Aku terus jalan hingga hampir satu jam mencari-cari sekitar jalanan, mungki saja ada warung jualan mangga. Nggak ada bung! Pelan-pelan rem aku injak, dan berhanti di pasar jalanan dekat terminal. Aku langsung mencar-cari. Nggak ada. aku pun tanya ke panjual, "Pak, jualan mangga?" "Nggak ada mas." Aku mulai pusing. Sudah banyak tempat aku datangi. Nol. "Kalau pasar buah yang buka malam-malam mana ya Pak?" "Wah mana ya? Kalau sini nggak ada. Di Porong kayaknya ada. tapi nggak tahu juga buka apa nggak" begitu kata bapak paruh baya. Haaahhhh...Porong? Deket lumpur Lapindo??? Jauh banget...hampoir satu jam dari rumahku. Busyett...pikirku. Nggak mungkin kayaknya ke Porong. Aku pun rencana pulang dulu, mau rundingan dengan istri, gimana baiknya.

Aku menyusuri jalan Juanda. Nah, kebetulan penjual jagung bakar langganan istriku (istriku jagungmania!) buka. Iseng-iseng tanya tempat jual buah malam. Bapak dan ibu penjual jagung itu sudah akrab banget dengan saya dan istriku. Aku opun memarkir mobil persis di depan gerobak jagung yang sudah mau tutupan itu. "Pak, yang jualan mangga malam-malam gini di mana ya Pak?" Sebentar Pak jagung itu pun berpikir. Lalu dia pun memberi titik terang. "Mas, di Surabaya ada supermarket 24 jam, deket jalan Darmo." Haaahhhh....Surabaya???? Darmo???? Kebayang betapa jauhnya dari rumahku. Kalau pas siang dan mecet, bisa satu jam. Tapi saya pun akhirnya memutuskan akan ke Darmo, cari supermarket itu.

Sebelum ke Surabaya, aku pun pulang dulu. Mendengar suara mobilku, istriku sudah membukakan pintu setelah menunggu satu jam lebih. Denganwajah penuh harap cemah dia tanya, "Dapet pieh?" "Nggak dapet," jawabku agak kelu. Akhirnya aku pun menjelaskan rencana ke Surabaya. Istriku saya tawari, mau ikut apa nggak. Akhirnya dia ikut, biar nanti kalau dapat mangga langsung bisa makan. Dia pun langsung ambil pisau. Buat siap-siap ngupas kalo nanti dapat mangga. Sebalum ke Surabaya, saya telpon ke 108 tanya alamat supermarket 24 jam. habis itu, aku pun telpon sipermarket itu, tanya ada mangga apa nggak. Dari seberang telpon njawab, "Kayaknya ada mas." hatiku pun lumayan lega. Terbayang mangga di sana, dan senyum manis istriku yang sedang makan mangga: manis!!!

Aku pun langsung tancap gas ke Surabaya, jalan raya Darmo!!! Jam sudah 01.30-an dini hari. jalan tidak macet seperti kalau aku pulang pergi kantor. Tidak nyampai satu jam aku pun pelan-pelan ke pelataran parkir supermarket 24 jam itu. Masih ramai ternyata. Saya dan istri pun langsung ke counter buah. Lama saya dan istri mencari-cari mangga. Banyak sekali buah di situ, baik yang lokal maupun impor. Sepertinya mangga nggak ada. saya dan istri mulai deg-degan, jangan-jangan nggak ada. Untuk memutus keraguan, aku pun tanya sama pelayan, "Mbak, mangga ada nggak?" Jawabnya pun mengagetkan kami berdua, "Wah, nggak ada tuh mas. Lagi nggak musim." Dueeeerrrr!!!! Aku pun langsung lemes..... Ya Allah, dah jauh-jauh, malem-malem...ngaak ada mangga.

Belum puas dengan jawaban pelayan, saya dan istri pun muter mengelilingi seluruh pojok supermarket. Kali ada mangga yang nyungsep di lain tempat. Hasilnya? La maujud: nggak ada! istriku langsung kecewa berat. Anda bisa bayangkan kan?

Saya tanya sama istri, "Gimana ini baiknya...mau cari lagi apa pulang??" Dengan agak cemberut dia jawab pulang aja walaupun dengan penuh kecewa dan menahan air liur yang pengin banget mangga. Aku pun menjelaskan, malam-malam gini nggak ada orang jualan mangga. Belum sempat kami keluar peintu supermarket, saya lihat manisan mangga. Aha....mungkin ini bisa jadi penawar. "Mieh, ada manisan mangga, mau??" Dia pun mengangguk. Saya beli satu manisan mangga dan manisan salak masing-masing satu plastik.

Kami pun masuk mobil, mau pulang. Sebelum aku menghidupkan mobil, aku lihat istriku mulai makan manisan mangga, dan kutanya, "Mieh, manisan mangganya dah nggantiin mangganya belum?" "Belum," jawabnya. Tuing...tuing..... Sambil senyum aku pun menginjak gas....mbbbbbrurrrr... kami pun pulang dengan hasil: setengah mangga!!!
Roda mobil melaju tak cukup kencang. Saat lihat jam dinding rumah, angka 03.00 sudah ditunjuk jarumnya. "Tidur yuuukkk, capek. Besok siang cari mangga ya sayang." ZZZZZZZ.......

05 April 2009

Menulis: ANTUSIASME dan SPIRITUALITAS!!!


Pekan kemarin Pak Dahlan (CEO Jawa Pos Group) datang ke salah satu perusahaan penerbitan milik Jawa Pos Group. Saya tahu apa yang dilakukannya. Datang untuk mengecek naskah buku 'terbatas' yang beliau tulis khusus untuk kalangan Jawa Pos Group, tidak dijual dan dipublikasikan. Ya, semacam buku 'resep jurus khusus' bagi perguruan Jawa Pos. Buku itu tipis, cuma 58-an halaman. Tanpa halaman prelim, tanpa daftar isi. Murni judul-judul dalam lembaran-lembaran halamannya. Ukuran bukunya pun kecil, seperti ukuran buku komik. Kecil tapi berenergi. Buku itu bagi saya sebuah 'kitab energi'. Kitab yang menurut saya memuat saripati bagi orang yang berkecimpung di dunia jurnalistik atau tulis-menulis, termasuk penulis. Memuat inti jurus paling dalam dalam 'menulis-tulisan'. Apa inti jurus itu?

Inti jurus itu sebagaimana judul bukunya: HIDUP ANTUSIAS!!! Bergambar anak-anak Deteksi Jawa Pos yang berkumpul dan berekspresi antusias saat berpose dalam ulang tahun Deteksi. Ya, antusiasme. Mengapa antusiasme? Buku kecil itu dimulai dengan cerita Pak Dahlan tentang 'gulung tikar'-nya koran di Seattlle (AS) yang sudah berumur 147 tahun!!! Koran Seattlle Post-Intellegencer (disebut kotan P-I). Lalu Pak Dahlan mengaitkan kasus runtuhnya koran P-I itu dengan 'bagaimana Jawa Pos menghadapi tantangan ke depannya'. Ini semacam nasihat. Belajar dari kasus, sebagaimana pepatah: pengalaman adalah guru terbaik, experience is the best teacher. Kira-kira begitu. Dalam bahasa agama mungkin 'bermuhasabah' untuk kemudian mengmbil langkah.

Inti buku itu ada di bab terakhir, ya HIDUP ANTUSIAS itu. Antusiasme dalam menulis. karena antusiasme menulis itulah yang akan menghasilkan energi luar biasa dalam berkarya, bekerja. Antusiasme itu juga yang akan menumbuhkan kreativitas langkah-langkah dan ide-ide brilian dalam menghadapi tantangan yang lebih berat ke depan. Entah di mana letak antusisme dalam ilmu manajemen diri dan motivasi, katanya, tapi yang jelas itu energi kehidupan. Motor motivasi. Apapun dan di manapun orang itu berkarya.

Antusiasme layaknya 'nafsu'. Jika minus antusiasme, minus nafsu!!! Letoy, lemas, tak berdaya!!! Menulis juga butuh nafsu, nafsu nulis. Mungkin kalau di bahasa Arab jadi nafsul kitabah (maaf kalau salah ya...). Jenis nafsu inilah yang menjangkiti para ulama dan ilmuwan muslim terdahulu sehingga menghasilkan karya yang luar biasa berkualitas dan banyak jumlahnya. Lihat saja Ibnu Khaldun dengan kitab 'Al-Muqaddimah'-nya, Ar-razi dengan kitab 'Al-Hawi'-nya, Ibnu Sina dengan kitan 'Al-Qonun ath-Thibb'-nya, dan lain-lain. Mereka tak hanya menulis satu kitab, tapi berjilid0jilid kitab. Kita lihat juga Imam Bukhari yang hafal di luar kepala 100 ribu hadis shahih dan 200 ribu hadis yang tidak shahih, telah menulis puluhan kitab berkualitas yang berjilid-jilid. Kitab monumentalnya 'Shahih Bukhari' berjilid-jilid, lengkap dengan matan dan sanad hadisnya. Kitab ini bukan lagi best-seller, tapi lebih dari itu...entah apa namanya. tidak hanya ter-copy lebih dari 100 ribu eksemplar, tapi kitab Imam hadis itu dipakai sepanjang waktu sejak ditulisnya dan terus dicetak. Kualitasnya bukan lagi masuk Kick Andy, tapi "kitab tershahih di kolong langit ini setelah Al-Qur'an"!!! Apa kita tak mau terjangkiti virus intelektual Imam Bukhari ini???

Mengapa Imam Bukhari bisa sampai bisa menulis demikian? Karena memiliki antusiasme! Coba saja lihat, Imam Bukhari rela melakukan perjalanan untuk mengecek sebuah hadis ke wilayah yang kalau sekarang di sebut 'pergi ke luar negeri', dalam waktu berhari-hari, bertahun-tahun. Saat itu tidak dengan Boeing, tapi maksimal dengan hewan berkaki empat (entah kuda atau onta). Bisa dibayangkan kan jika tanpa antusiasme. Lalu, ia pun menulisnya dengan antusias apa yang dia miliki dari karunia ilmiah yang diberikan Allah kepadanya.

Kembali ke Pak Dahlan. Di buku kecil itu, selain antusiasme, beliau juga menyebutkan SPIRITUALITAS!!! Ya, spiritualitas. Nilai-nilai spiritual, energi batin yang menggelora dari aras keyakinan ruhani atas dasar landasan ilahiyah. Spiritualitas bergabung dengan antusiasme. Saya nggak tahu mana yang mempengaruhi, antusiasme mempengaruhi spiritualitas atau sebaliknya. Sulit memang memilahnya, karena abstrak. Tapi, kita bisa merasakan keberadaan dan efeknya. Spiritualitas ini menurut saya sebuah 'keyakinan' yang tertancap dalam jiwa. Maka, antusiasme menurut saya adalah 'semangat'. Dengan demikian, jika antusiasme digandengakan dengan spiritualitas menjadi: KEYAKINAN yang melahirkan SEMANGAT. Mungkin semacam itu. Ini analisa saya lohh... Anda bisa gak percaya, gak setuju, atau mengabaikannya. Terserah. Yang penting, Anda punya antusiasme dan spiritualitas.

Jika Anda (dan saya tentunya) masih malas menulis dan malas hidup, mungkin kita perlu 'membeli' antusiasme dan spiritualitas. Kalau tidak bisa bayar cash ya kredit saja. Bunganya 0% kok. Di mana belinya? Banyak yang jualan. Ada di orang lain, tokoh yang sukses, atau orang terdekat. Tapi yang jelas, dalam diri kita ada pabrik antusiasme dan spiritualitas. Tinggal kita saja yang mau memproduk atau nggak. Itu saja!!! Bagaimana memproduknya, terserah Anda.

Sepertinya itu dulu ya. Antusiasme dan spiritualitas. Ini mungkin yang menginspirasi salah satu iklan produk seluler: ANTI MATI GAYA!!! Kalau dalam menulis ya, ANTI MATI KARYA!!!

Salam antusias dan spiritualitas!!!
Terima kasih Pak Dahlan.

---------------------
Ratman

04 April 2009

Buku: Ilmuwan-ilmuwan Muslim ....Karya Pertamaku



Apakah Anda ingin menulis? Dan diterbitkan menjadi buku? Atau Anda ingin menulis tapi susah banget mau nulis apa dan bagaimana nulisnya? Rumit dan susah banget kayaknya ya?

Ya, dulu saya juga seperti itu. Pengin banget nulis, bingung nulis apa dan gimana nulisnya. Tapi akhirnya ada "energi" besar yang menyelinap tubuh dan jiwaku sehingga saya pun bisa menghasilkan karya: buku!!!! Wah seneng banget rasanya punya karya. Apalagi jika bisa dinikmati orang lain dan membawa manfaat.

Memang sejak kuliah saya "nyambi" kerja, jadi editor!!! Walaupun saya ngedit buku, tapi saat itu saya belum bisa nulis. Payah kan? Nah akhirnya saya bernikan diri dengan mengumpulkan energi dan membangkitkan nafsu menulis. Saya dulu beli komputer, tapi lama gak dipakai nulis. Didiamin aja...mangkrak!! Paling-paling buat nulis-nilis dikit ide-ide atau apapun yang aku pelajari, diskusikan, dan kajian dengan teman-teman. Termasuk beberapa pengetahuanku dari referensi yang aku baca dan analisis.

Saat mahasiswa dulu memang "bacaholic" (maaf kalu istilahnya tidak tepat ya...). Juga "belibukuholic". ini bukan bermaksud sombong, tapi ini terjadi pad saya saat mahasiswa. Saya sering berhari-hari di kamar mbaca buku. Bisa sehari habis dua-tiga buku, tergantung tebal tipis dan kedalaman dan keseriusan materi buku yang aku baca. Kalau bukunya serius bisa lama bacanya...sekalian dianalisa gitu....

Yang ini juga membuat saya gak habis pikir: belibukuholic! Ya, untuk ukuran mahasiswa seperti saya dulu yang sudah gak dapat "beasiswa" ari ortu harus cari duit sendiri, termasuk tidak wajar dalam beli buku. kebetulan di Solo sering book fair dan banyak tempat buku bekas seperti Gladak (utara alun-alun Solo) dan Sriwedari (mba' Sri... gitu kata temen-temen). Sering gaji saya dari nyambi kerja 80% habis buat beli buku! Lalu makannya gimana? Tau ah...nyatanya bisa hidup juga sampe sekarang ya haha.... Pernah juga yang ini lucu. Saat Gramedia bazar buku, struk pembelianku panjangnya hampir SATU METER! Saking banyaknya buku yang kubeli, sampe-sampe temen saya geleng-geleng. Prinsipku: buku itu investasi! Aku yakin buku yang kubeli nanti akan menghasilkan buku dari karya-karyaku. Nyatanya? Terbukti!!! Kalaupun misalnya buku yang kubeli gak sempat aku baca, minimal jadi warisan anakku (bener kan?).

Oh ya kembali ke buku pertamaku: Ilmuwan-ilmuwan Muslim. Buku itu benar-benar butuh energi yang besar untuk mennulisnya. Kenapa? Karena saya menulisnya dalam waktu sekitar 2x24 jam!!!! Gak percaya kan? Saya aja dulu gak percaya kok. Tapi nyatanya iya. Saya sampe tidak tidur 2x24 jam. Istirahat paling makan, sholat, dan mandi. kebetulan waktu itu saya masih di pondok, jadi suasananya kondusif banget. Capai dan ngantuk banget. setelah selesai ya balas dendam tidurnya haha... Wajar kan? setelah sekian lama menunggu proses cetak, betapa bahagianya saat buku itu jadi. Seolah diriku benar-benar eksis karena telah punya karya. ANTI MATI KARYA!!! (sorry mlesetin iklannya 3).

Saya menyadari memang menulis awalnya butuh perjuangan: lahir dan batin. Menulis, kata Dahlan Iskan (CEO Jawa Pos Group, butuh ANTUSIASME dan SPIRITUALITAS!!! percaya gak dengan kata Pak Dahlan? Aku percaya, karena Pak Dahlan juga membuktikan itu hingga dalam waktu yang relatif tidak lama bisa menghasilkan sekitar lima buku: Ganti Hati, Hati Baru, Pelajaran dari Tiongkok, Menegakkan Akal Sehat, Kentut Model Ekonomi, dan Tidak Ada yang Tidak Bisa! Buku Ganti Hati (yang menceritakan kisah ganti hatinya), dan Tidak Ada yang Tidak Bisa (bercerita tentang perjalanan Pak Karmaka, CEO Bank NISP) masuk Kick Andy. Belum lagi tulisan-tulisan Pak dahlan di koran yang sangat disukai pembaca.

Hehe...kok malah ngomong soal nulis ya...Aku gak menggurui loh. banyak yang lebih pinter dan banyak karya dari saya, PASTI!!! Saya masih bayi soal karya buku. harus banyak "ngangsu kawruh" dari banyak orang yang sukses menulis.

Kembali ke bukuku yang pertama, buku Ilmuwan-ilmuwwan Muslim itu berisi "biografi" ilmuwan-ilmuwan muslim terdahulu, baik dari bidang fisika, kimia, biologi, matematika, sastra, dan sosial. Misalnya Ibnu Sina (Avicena), Ibnu Haitsam, Ibnu Khaldun, ar-Razi, Jabir ibnu Haiyan, dan lainnya. Karya-karya ilmiah dan penemuannya juga saya tuliskan. Buku ini memberikan pengetahuan bagi kita betapa kaum muslim memiliki ilmuwan yang terkenal dan sebenarnya jauh sebelum ilmuwan-ilmuwan Barat. Bahkan penemuan-penemuan ilmuwan muslim saat itu menjadi pondasi penemuan ilmuwan Barat selanjutnya. Saya justru menganalisa ada semacam "penyembunyian sejarah" dalam masalah ilmiah ini, sehingga nama-nama mereka tak terkenal di buku-buku pelajaran sekolah.

Oh ya ni data bukunya:
Judul : Ilmuwan-ilmuwan Muslim
Penulis : Ratman al-Kebumeny
Penerbit : Mediatama, Solo
Thn terbit : 2007

Sekian dulu, terima kasih.
Selamat membaca. Selamat berkarya!!!

02 April 2009

Buku: Tokoh dan Ulama Hadis




Alhamdulillah ....

Berkat rahmat Allah juga buku saya berikutnya yang berjudul "Tokoh dan Ulama Hadis" telah terbit berbarengan dengan buku "Menyingkap Rahasia Mukjizat Alquran". Buku ini menguraikan tentang tokoh-tokoh dan ulama-ulama hadis; mereka-mereka yang terkenal dalam bidang hadis. Tokoh dan ulama hadisnya mulai dari sahabat Nabi, tabi'in, hingga ulama zaman selanjutnya. Di situ diuraikan siapa dan bagaimana, misalnya, Abu Hurairah, Abdullah bin Umar, Abu Sa'id al-Khudri, dll dari kalangan sahabat. Dari kalangan ulama selanjutnya diuraikan siapa itu Imam Bukhari, Imam Muslim, Imam Turmudzi, Abu Dawud, Imam Nasa'i, dan Ibnu majah serta kitab-kitab mereka (kutubus sittah). Buku ini sangat layak dibaca bagi siapaun yang ingin mengetahui tokoh-tokoh hadis dan bagaimana hadis bisa sampai terpelihara sebegitu rupa hingga sampai di zaman kita.

Berikut data bukunya:
Judul : Tokoh dan Ulama Hadis
Penulis : Ibnu Ahmad 'Alimi
Penerbit : Mashun (Kelompok Masmedia Buana Pustaka)
Thn terbit: 2008
Tebal : 241 halaman
Distribusi: toko buku di seluruh Indonesia (Gramedia, Togamas, dll)

Selamat membaca!!!

Buku: Menyingkap Rahasia Mukjizat Alquran






Alhamdulillah....

Dengan rahmat Allah buku saya (Ratman Boomen, dengan nama pena Ibnu Ahmad 'Alimi, karena bapak saya namanya Ahmad 'Alimi) yang berjudul "Menyingkap Rahasia Mukjizat Alquran" telah terbit. Buku ini mengungkap kemukjizatan Alquran. Selain bicara mukjizat Alquran, buku ini juga membahas kaitannya dengan kitab-kitab lain, yaitu Bibel (Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru). Buku ini layak dibaca siapapun yang ingin memngetahui dan membuktikan kebenaran Alquran, baik muslim maupun non-muslim.

Berikut ini data buku tersebut:
Judul : Menyingkap Rahasia Mukjizat Alquran
Penulis : Ibnu Ahmad 'Alimi
Penerbit : Mashun (Kelompok Masmedia Buana Pustaka)
Thn terbit: 2008
Tebal : 146 halaman
Distribusi: toko buku di seluruh Indonesia (Gramedia, Togamas, dll)

Selamat membaca!!!

Teladan Cinta Ummu Salamah

Teladan Cinta
Ummu Salamah



Di sini akan kuuraikan kisah Ummul Mukminin Ummu Salamah sebagai suri teladan cinta hakiki seorang istri kepada suaminya. Ummu Salamah radhiyallâhu ‘anha berkata: “Tatkala Abu Salamah (suaminya) hendak bepergian ke Madinah, ia menyiapkan untukku seekor unta, lalu menaikkanku ke atas punggung unta tersebut serta mengikutkan anak kami, Salamah, di pangkuanku. Kemudian kami melakukan perjalanan dengan unta tersebut tanpa istirahat (tidak berhenti dan tidak menunggu sesuatu).

Sebelum kami berpisah dengan Makkah (sebelum keluar dari perbatasan Makkah), datanglah rombongan dari kaumku, yaitu Bani Makhzum mendekati dan menghardik kami, sembari berkata kepada Abu Salamah: “Jika engkau sudah mengalahkan kami untuk tidak menuruti kehendak kami, bagaimana tentang wanita ini?! Dia adalah keturunan kami, apa alasan kami membiarkanmu untuk membawanya, lalu kalian meninggalkan kami di sini?” Kemudian, mereka menahan Abu Salamah dan merampasnya dariku secara paksa.

Mendengar peristiwa yang menimpaku, kaum suamiku dari Bani Abdul Asad datang mengambilku serta anakku sehingga membuat mereka sangat marah dan berkata: “Kami tidak terima perlakuan kalian ini, dan demi Allah, kami tidak akan membiarkan anak ini bersama wanita dari bani kalian setelah kalian rampas mereka berdua dari anak kami secara paksa. Anak ini adalah anak kami juga dan kami lebih berhak terhadapnya.”
Kemudian mereka memulai saling tarik-menarik untuk memperoleh anakku, Salamah.

Kejadian itu terjadi di depan mataku hingga terlepaslah Salamah dari tanganku dan mereka mengambilnya dariku. Beberapa saat setelah aku sadar, aku menemukan diriku dalam kebingungan dan kesendirian tanpa ada seorang pun di sekelilingku. Adapun suamiku tercinta menyelamatkan diri pergi ke Madinah memperjuangkan agama dan dirinya, sedangkan anakku di bawa Bani Abdul Asad dari pelukanku.
Aku saat itu berada dalam kungkungan kaumku, Bani Makhzum, dan mereka melarangku untuk pergi ke mana-mana. Mereka pisahkan antara aku dengan suamiku, dan antara aku dengan anakku begitu cepat.

Mulai saat itu aku selalu keluar di saat menjelang petang ke suatu tempat ketidakberdayaanku. Aku pun duduk lesu di tempat peristiwa kepiluanku sembari mengingat-ingat kembali bayangan kepedihan perpisahanku dengan suami dan anakku di tempat itu. Dan, aku terpaku menangis hingga malam mulai mencekam. Aku terus-menerus seperti itu sampai setahun kemudian atau mendekati setahun, hingga tergugahlah hati seseorang dari kaum pamanku melihat keadaanku dan berkata kepada kaumku: “Apakah tidak sebaiknya kalian bebaskan wanita ini?! Kalian telah pisahkan dia dengan suami dan anaknya.”

Lama-kelamaan kaumku mulai tergugah hati mereka dengan ucapan dari salah seorang bani pamanku, hingga akhirnya mereka berkata kepadaku: “Jikalau engkau mau, pergilah mencari suamimu.” Namun, bagaimana aku bingung mencari suamiku di Madinah, sedangkan anakku masih berada di Makkah bersama Bani Abdul Asad.

Bagaimana mungkin hatiku tenang dan air mataku kering seandainya aku berada di Madinah, sedangkan buah hatiku tinggal di Makkah dan tidak mengetahui kabarnya sama sekali. Di saat sedih seperti itu ada sebagian masyarakat yang memperhatikan kepedihan dan kegundahan yang kurasakan, sehingga terdetiklah hati mereka untuk membantu dan membicarakan keadaanku kepada Bani Abdul Asad serta merayu mereka sampai Bani Abdul Asad mengembalikan anakku, Salamah, kepadaku.

Dalam pada itu, di Makkah aku mencari-cari seseorang yang bisa menolongku untuk menemaniku pergi ke Madinah, karena aku takut bila terjadi hal-hal yang tidak kuinginkan selama dalam perjalanan menuju Madinah tempat suamiku berlindung. Tapi apatah hendak di kata, tidak seorang pun kudapatkan yang bersedia menemaniku. Walaupun demikian, aku tetap bergegas menyiapkan unta dan anakku yang kuletakkan di gendonganku. Kemudian, aku pun pergi menuju Madinah mencari suamiku tercinta tanpa seorang pun menemaniku.

Setelah aku sampai di daerah Tan’im, aku bertemu dengan seorang pemuda bernama Usman bin Thalhah sembari bertanya kepadaku: “Wahai putri Zad Rakib, ke manakah engkau mau pergi?” Aku pun menjawab: “Aku hendak pergi menjumpai suamiku di Madinah.” Ia bertanya lagi: “Tidak adakah orang yang menemanimu?” Aku pun menjawab: “Demi Allah, tidak ada. Hanya Allah yang bersamaku dan anakku ini.” Lalu ia berkata lagi: “Demi allah, aku tidak akan membiarkanmu pergi sendiri ke sana dan aku akan menemanimu sampai di kota Madinah.” Kemudian, ia pegang pelana untaku dan ikut mengantarku pergi ke Madinah.

Aku bersumpah bahwasanya aku tidak pernah ditemani seorang pemuda Arab semulia dia. Dan, apabila sampai di suatu tempat penginapan, ia menurunkan untaku dan menungguku sampai turun dari punggung unta. Ketika aku sudah turun dari punggung untaku dan sampai ke tanah, ia mendekati unta itu kembali dan membawanya ke sebuah pohon, lalu mengikatnya. Kemudian, ia pun mencari pohon yang lain untuk berteduh dan istirahat di bawah naungannya.

Setelah istirahat selesai, ia langsung berdiri mengambil untaku dan membawanya ke hadapanku sembari menunggu sampai betul-betul siap, lalu ia pun berkata: “Naiklah.” Setelah aku menaiki untaku dan berada di atasnya, ia datang menghampiri seraya mengambil pelana dan siap untuk berangkat kembali.

Sikap seperti itu ia lakukan setiap hari hingga kami sampai di Madinah. Tatkala kami sampai di daerah Quba′ tepatnya di daerah Bani ‘Amru bin ‘Auf, ia berkata: “Suamimu berada di daerah ini, maka masuklah ke daerah ini dengan rida Allah.” Dan, ia pun kemudian kembali lagi ke Makkah.

Setelah berpisah begitu lama, mereka akhirnya pun berkumpul kembali. Air mata Ummu Salamah menetes tak terbendung dan Abu Salamah sendiri sangat bahagia memiliki keluarga seperti Ummu Salamah serta anaknya. Inilah sekilas kisah cinta Ummu Salamah terhadap suaminya yang begitu tulus.

Perhatikanlah wahai pemuda Islam!
Apakah orang yang engkau cintai akan melakukan seperti apa yang dilakukan Ummu Salamah terhadapa suaminya dan orang yang paling dia cintai?
Dan, perhatikanlah wahai pemudi Islam!

Apakah engkau mampu menghadapi masalah seperti yang terjadi pada Ummu Salamah yang telah berpisah begitu lama dari suami dan anaknya, hidup dalam kesendirian dan menangis pilu berkepanjangan?

Pada peristiwa Perang Uhud, Abu Salamah terluka parah, lalu Ummu Salamah sang istrinya tercinta mengobatinya hingga hampir sembuh. Namun, sangat disayangkan luka tersebut semakin membengkak dan parah seolah-olah lukanya terbuka yang menyebabkan Abu Salamah terus berada di atas ranjangnya.

Tatkala Abu Salamah sedang diobati lukanya, ia berkata kepada istrinya: “Wahai Ummu Salamah! Aku mendengar Rasulullah bersabda: “Apabila seseorang terkena musibah, hendaklah ia mengucapkan innâ lillâhi wa innâ ilaihi râji’ûn.” Kemudian, Abu Salamah menambahkan: “Ya Allah, kukembalikan kepadamu seluruh musibah yang mengenaiku. Ya Allah, berikanlah kepada istriku yang lebih baik dari diriku.” Allah pun kemudian mengabulkan doanya.
Tak berapa lama Abu Salamah wafat dan Ummu Salamah mengingat apa yang diriwayatkan Abu Salamah dari Rasulullah sembari berdoa: “Ya Allah, kuserahkan kepadamu seluruh musibahku ini ….”

Akan tetapi, hati Ummu Salamah sebenarnya tidak menerima jikalau dikatakan kepadanya: “Berikanlah pengganti yang lebih baik untuknya” atau “berikanlah penggantiku yang lebih baik untuk istriku”, yang membuat hati Ummu Salamah bertanya-tanya: “Siapakah yang lebih baik dari Abu Salamah?” Namun, selang beberapa waktu Ummu Salamah berdoa.

Di waktu berikutnya, Abu Bakar Ash-Shiddiq datang untuk meminangnya Ummu Salamah, namun ia menolak lamaran tersebut. Kemudian, Umar bin Khattab datang juga ingin melamar Ummu Salamah, akan tetapi jawabannya sama seperti jawabannya kepada Abu Bakar ash-Shiddiq. Kemudian, giliran Rasulullah datang melamar Ummu Salamah dan ia pun menjawab: “Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku mempunyai tiga sifat kekurangan. Pertama: aku seorang wanita pencemburu, oleh karena itulah aku takut engkau melihat kekurangan itu dariku sehingga membuatmu marah dan Allah akan mengazabku. Kedua: aku seorang wanita lanjut usia . Dan, ketiga: aku seorang janda yang sudah mempunyai anak.”

Mendengar alasan tersebut, Rasulullah bersabda: “Adapun yang engkau uraikan tentang kecemburuanmu, maka sesungguhnya aku berdoa kepada Allah agar dihilangkan-Nya sifat cemburumu itu. Adapun alasan karena engkau sudah lanjut usia, maka sesungguhnya aku sama sepertimu. Dan, adapun karena engkau seorang janda yang sudah mempunyai anak, maka sesungguhnya anakmu adalah anakku juga.”

Kemudian, Rasulullah pun menikah dengan Ummu Salamah. Dan, Allah telah mengabulkan doa Ummu Salamah serta mengganti untuknya dengan yang lebih baik, yaitu Rasulullah suri teladan umat manusia.

Kisah ini merupakan salah satu contoh pelajaran yang baik dalam masalah cinta sebagai bukti nyata bahwa Islam sangat menghormati cinta dan para pecinta sejati. Contohnya, Ummu Salamah tidak mau cintanya diganti dengan orang lain kecuali pengganti suaminya itu sederajat Rasulullah. Ummu Salamah telah memberikan suri teladan bagi kita bagaimana sebenarnya cinta suci yang hakiki.

Bukti cinta Ummu Salamah kepada Rasulullah terlihat ketika beliau memusyawarahkan suatu masalah dengannya, yaitu manakala Rasulullah datang kepadanya dalam keadaan bimbang dan bersabda: “Para pengikutku telah binasa.” Peristiwa tersebut terjadi ketika para pengikut Rasulullah mengingkari perintah beliau setelah disetujui sebuah kesepakatan perdamaian. Saat itu beliau bersabda kepada pengikutnya: “Berdirilah engkau sekalian dan sembelihlah kurban, lalu bersegeralah mencukur rambut.” Ketika itu tak seorang pun mentaati perintah Rasulullah.

Ummu Salamah memberikan solusi kepada Rasulullah dan berkata: “Wahai Nabi Allah, keluarlah kepada mereka dan jangan berbicara sepatah kata pun kepada salah seorang dari mereka sampai mereka menyembelih kurban (unta) dan engkau segera panggil pencukur untuk menyukur rambutmu.” Rasulullah kemudian keluar dan tidak berbicara sepatah kata pun kepada mereka serta melakukan apa yang diidekan istrinya tercinta. Beliau pun menyembelih kurban (unta) dan memanggil pencukur rambut untuk menyukur rambut beliau. Ketika para sahabat melihat hal itu, mereka pun langsung berdiri dan menyembelih kurban. Kemudian, mereka juga saling mencukur rambut sampai hampir terjadi keributan.

Demikianlah kisah Ummu Salamah yang sempat menyelamatkan umat Islam dari kebinasaan dan kedurhakaan, sampai-sampai Rasulullah sendiri bersabda: “Telah binasalah umat manusia.” Sabda Rasulullah ini terucap karena para pengikut beliau tidak mentaati perintahnya.

Begitulah cara Ummu Salamah mencintai suaminya Abu Salamah, mencintai Salamah, dan mencintai Rasulullah, serta mencintai umat Islam dengan menyelamatkan mereka dari kebinasaan yang hampir benar-benar terjadi. Dan, begitulah juga bagaimana Rasulullah mencintai Ummu Salamah serta mempercayainya untuk memusyawarahkan masalah yang sempat menimpa kaum muslimin. Rasulullah menerima idenya di saat kaum muslimin berada di puncak kehancuran. []

teladan Cinta Nabi kepada Sang Istri

Teladan Cinta Nabi
kepada Sang Istri




Sebagaimana telah kita sepakati bersama bahwa Islam selalu menjadikan kehidupan didasari dengan cinta dan kasih sayang yang dibolehkan, sebagaimana suri teladan kita, Rasulullah yang mencintai Ummul Mukminin Sayyidah Khadijah sampai ke liang lahat. Hal tersebut seperti apa yang telah disabdakan beliau sendiri:
“Allah tidak memberikan pengganti yang lebih baik daripada Khadijah. Dia orang pertama yang beriman kepadaku ketika seluruh manusia mengingkariku, orang pertama yang percaya terhadapku tatkala manusia mendustaiku, menginfakkan seluruh hartanya kepadaku ketika tak seorang pun peduli kepada dakwahku, dan Allah memberikan karunia anak darinya, serta dijauhkan-Nya anak-anak lain dariku.”

Pada suatu hari setelah wafatnya Sayyidah Khadijah, datanglah saudari Sayyidah Khadijah yang bernama Halah binti Khuwailid menjadi tamu di kediaman Sayyidah Aisyah radhiyallâhu ‘anha. Ketika itu Rasulullah sedang berada di halaman rumah, dan Halah pun mengucapkan salam kepada beliau yang mana suaranya mirip suara saudarinya, Sayyidah Khadijah, yang sangat dicintai dan melekat di hati Rasulullah. Hal tersebut membuat hati beliau berdetak kencang ketika mendengar suara salam itu. Tanpa sadar beliau berucap:
“Ya Allah! Ternyata Halah.”
Dalam hadis riwayat Muslim, Rasulullah bersabda:
“Ya Allah! Ternyata Halah binti Khuwailid.”

Mendengar ucapan beliau, Sayyidah Aisyah radhiyallâhu ‘anha langsung berkata: “Aku cemburu.” Dia (Aisyah) menambahkan: “Wahai Rasulullah, mengapa engkau masih mengingat perempuan tua dari kabilah Quraisy itu yang sudah lama wafat, sedangkan Allah telah menggantikan untukmu dengan yang lebih baik dari padanya?” (Karena Sayyidah Aisyah radhiyallâhu ‘anha masih belia dan cantik jelita). Mendengar ucapan Aisyah tersebut Rasulullah sangat marah dan bersabda (seperti hadis sebelumnya):
“Demi Allah! Allah tidak memberikan pengganti yang lebih baik dari padanya, karena dia (Khadijah) telah beriman kepadaku ketika manusia kafir kepadaku ....”

Telah diriwayatkan bahwasanya setelah Rasulullah menyembelih seekor kambing, beliau bersabda:
“Berikan bagian untuk kaum kerabat Khadijah.”
Aisyah radhiyallâhu ‘anha pernah berkata: “Perkataan Rasulullah pernah membuatku jengkel, kemudian aku berkata: “Khadijah?!” Rasulullah pun bersabda:
“Sesungguhnya aku telah diberikan karunia cintanya.”

Wahai pemuda Islam! Mampukah engkau bayangkan cinta seperti ini?
Dan, wahai pemudi Islam! Mampukah engkau gambarkan karunia cinta seperti ini?!
Apakah ada yang sanggup di antara kita mencintai orang yang kita cintai seperti cinta Rasulullah kepada Sayyidah Khadijah radhiyallâhu ‘anha?

Barangsiapa yang mengatakan bahwa Islam melarang cinta, maka dia telah melakukan kekeliruan. Islam selalu mendukung cinta suci yang tidak goyah di telan masa dan tidak berubah walaupun menikah lagi dengan wanita belia nan jelita, juga tidak terpengaruh dengan kekayaan walaupun dia miskin papa. Cinta yang tetap melekat di dalam dada walaupun di saat sakit dan berada di ambang pintu kematian. []

Peringatan Berharga tentang Fitnah Lisan

Sebuah Peringatan Berharga
tentang Fitnah Lisan




Melalui ini akan aku sampaikan kepada kalian peringatan keras dari Allah kepada orang-orang yang berbuat dosa dengan siksaan pedih di akhirat kelak dan kehidupan yang tidak tenang di dunia.

Imam al-Maududi rahimahullâh berkata dalam kitabnya al-Hijâb ‘an Fitnah al-Lisân (Mencegah dari Fitnah Lisan) bahwa prajurit lain dari setan nafsu adalah lisan. Begitu banyak fitnah-fitnah yang disebarkan dan disebabkan oleh lisan. Sebagai contoh, laki-laki dan wanita ketika berbicara. Apabila dilihat dari lahirnya, pembicaraan mereka tidak ada yang berbau negatif, akan tetapi hati yang kotor dapat menjadikan sesuatu yang baik menjadi buruk, suara menjadi fitnah, ungkapan indah dan ucapan manis menjadi tercela. Dalam Al-Qur'an Allah menjelaskan dengan firman-Nya:
“Hai istri-istri Nabi, engkau sekalian tidaklah seperti wanita yang lain, jika engkau bertakwa. Maka, janganlah engkau tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya, dan ucapkanlah perkataan yang baik.” (Q.S. al-Ahzab: 32)

Di sisi lain, hati yang ada penyakitnya ini bersenang-senang membicarakan kepada khalayak ramai tentang hubungan pribadi mereka, yang kemudian orang lain yang mendengarkannya terbawa olehnya. Karena kenikmatan setaniyah inilah tercipta kisah-kisah cinta dan kasih sayang, baik itu kisah yang nyata atau kisah yang direka-reka yang menjadi bahan perbincangan di tempat keramaian serta hiburan yang kemudian tersebar di kalangan masyarakat seperti api yang berkobar di tengah-tengah jerami. Oleh karena itu, Al-Qur'an mengingatkan kita melalui firman Allah:
“Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar (berita) perbuatan yang amat keji itu tersiar di kalangan orang-orang yang beriman, bagi mereka azab yang pedih di dunia dan di akhirat. Dan Allah mengetahui, sedang engkau tidak mengetahui.” (Q.S. an-Nûr: 19)

Fitnah lisan mempunyai banyak bentuk dan setiap macam yang disebabkannya memiliki unsur khianat hati orang yang melakukannya. Islam telah mempelajarinya dan memberikan rambu-rambu. Seorang wanita tidak diperbolehkan menceritakan tentang wanita lain di depan suaminya, sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadis:
“Wanita dilarang menceritakan tentang wanita lain di depan suaminya hingga suaminya tersebut seolah-olah melihat langsung wanita yang diceritakan oleh istrinya.”

Kedua belah pihak, yaitu suami istri, dilarang keras menyebarkan rahasia mereka kepada orang lain, karena hal tersebut mengundang fitnah dan menutup hati.
Kami tidak melarang kalian untuk saling mencintai. Cinta adalah sesuatu yang indah. Akan tetapi, kami hanya menyampaikan suatu peringatan agar kalian tidak sampai terjerumus ke jalan setan yang disebabkan oleh cinta buta.

Ibnu Qayim rahimahullâh mengatakan dalam kitabnya Raudhah al-Muhibbîn wa Nuzhah al-Musytâqîn (Taman Cinta dan Kebun Rindu), al-Muda'ini berkata: “Seorang laki-laki mencela temannya yang suka melampiaskan nafsu setannya.” Maka, rahimahullâh barkata: “Jikalaulah ada pilihan lain untuk orang-orang pelampias nafsu, maka dia akan memilih untuk tidak memiliki nafsu.”

Dalam hal ini Rasulullah menegaskan melalui hadisnya yang diriwayatkan Imam al-Bukhari dalam Shahih-nya dari kisah Buraira: “Sesungguhnya suami Buraira mengikutinya dari belakang setelah terjadi talak antara keduanya. Maka, dengan sendirinya Buraira menjadi seorang yang asing bagi suaminya. Ketika itu, mengalirlah air mata di pipinya melihat apa yang terjadi.

Rasulullah bersabda:
“Wahai Abbas, apakah engkau tidak takjub kepada cinta Mughits terhadap Buraira dan kemurkaan cinta Buraira terhadap Mughits?”
Kemudian Rasulullah menambahkan:
“Alangkah baiknya jikalau engkau wahai Buraira rujuk kepada suamimu.”
Buraira menjawab: “Wahai Rasullah, apakah engkau menyuruhku?” Rasulullah pun bersabda:
“Sesungguhnya aku adalah pemberi syafaat.”
Buraira berkata: “Aku tidak membutuhkannya kembali.”

Dalam hadis tersebut Rasulullah tidak menyanggah cinta suami kepada istrinya dalam keadaan seperti yang digambarkan, karena hal ini adalah lumrah dan sesuatu yang tidak bisa diikutcampuri serta tergantung keputusan pribadi masing-masing.
Islam tidak pernah melarang percintaan, akan tetapi Islam menghindarkan sesuatu yang menghardik cinta dengan bentuk cercaan, melalui pendengaran, lisan, atau sentuhan yang tidak disyariatkan dalam Islam.

Adapun pandangan yang lama terhadap wanita lain dengan pikiran negatif diharamkan dalam Islam, apalagi pertemuan yang membawa fitnah. Rasulullah bersabda:
“Wahai Ali, jangan barengi pandangan pertama dengan pandangan berikutnya. Sesungguhnya pandangan pertama bagimu, sedangkan pandangan kedua bukan hakmu (dosa).”

Abdullah bin Mas’ud radhiyallâhu ‘anhu berkata: “Bahwasanya Rasulullah bersabda:
“Diharamkan bagi seorang istri membicarakan tentang wanita lain di depan suaminya yang menjadikan suaminya seolah-olah melihat wanita yang dibicarakan tersebut.”
Maknanya adalah seorang istri itu janganlah menyebut-nyebut tentang wanita lain di depan suaminya yang menjadikan suaminya seolah-olah melihat wanita tersebut. Oleh karena itu, lihatlah wahai pecinta sejati di mana posisimu dalam hadis tersebut supaya engkau tahu batasan hak-hakmu dengan orang yang engkau cintai. Dan, perhatikanlah wahai pemudi kondisimu dalam hadis itu supaya engkau tidak buta tentang batasan hak-hakmu dengan orang yang engkau berikan cinta kepadanya. []

Menikahlah, Karena Nikah itu Solusi (bagian 3)

Islam menghadapi masalah mereka yang hendak menikah dengan metode syariat ilmiah, amaliah, sosial, dan kemasyarakatan serta memberikan kemudahan kepada siapa saja yang hendak melaksanakan pernikahan meskipun secara lahiriah tidak mampu secara ekonomi. Karena bagaimanapun, ini adalah anjuran Allah kepada umat manusia, dan barangsiapa yang mempersulit pintu pernikahan dengan mendahulukan segi materi, sedangkan hidup bukan hanya dipandang dalam satu sudut materi saja, maka sesungguhnya yang demikian itu secara tidak langsung telah memerangi Allah dan Rasul-Nya. Hal tersebut mengakibatkan bertambahnya lajang-lajang dalam masyarakat Islam. Jika hal ini terjadi, maka mereka yang mempersulit pernikahan hendaknya menghadapi dan memperbaiki kebejatan akhlak, masyarakat yang sudah rusak, penyakit lahir dan batin, orang yang lalai terhadap syariat, dan kesehatan yang semakin merosot.

Fakta membuktikan bahwa pemuda-pemudi Islam yang menikah di bawah tangan atau “nikah sirri” yang terjadi di kampus-kampus tak lain dan tak bukan disebabkan karena para wali atau orang tua mereka sangat mempersulit pernikahan dengan memperioritaskan materi daripada keselamatan anak mereka secara psikologis maupun kebutuhan fitrah manusiawi. Di samping itu, tuntutan-tuntutan para orang tua yang sama sekali tidak masuk akal apabila di pandang ke zaman sekarang yang mana manusia telah terkontaminasi dengan kehidupan yang serba bebas, pergaulan bebas antara Habil dan Nabil, jiwa dan tubuh sudah tidak asing lagi berdampingan, serta benteng-benteng pemisah antara para cucu Adam dan cucu Hawa telah sirna.

Mana yang lebih mulia bagi anak perempuan, laki-laki, dan keluarga: pernikahan secara Islam yang dimudahkan dan diresmikan sekedarnya, atau pernikahan yang diselenggarakan tidak menurut syariat dan jauh dari sanak keluarga?
Mana yang lebih penting dan abadi: rumah mewah, kursi bagus, AC, permadani mahal, atau menjaga kesucian, kemulian, kehormatan, dan agama?

Mana yang lebih baik, lebih penting, dan lebih kekal: seorang suami yang bertakwa, wara', serta fakir yang apabila mencintai istrinya dia akan memuliakannya dan apabila membenci istrinya dia tidak akan menzhaliminya, atau seorang suami kaya raya yang memposisikan seorang istri sebagai bagian dari pondasi rumah, istri diumpamakan seperti barang mewah yang dibangga-banggakan kepada sahabat-sahabatnya di acara-acara bisnis dan jika dia melihat yang lebih kaya serta lebih cantik dari istirnya itu, dia akan meninggalkannya dan berpaling kepada kenalan barunya?

Syariat Islam tidak pernah melarang apabila suami seorang konglemerat, berakhlak mulia, dan berpegang teguh kepada agamanya. Islam juga tidak melarang apabila suami memberi istrinya satu kuintal emas jika dia mampu. Karena, hal itu termasuk hak seorang istri yang dinyatakan Allah dalam firman-Nya:
“Dan jika engkau ingin mengganti istrimu dengan istri yang lain, sedang engkau telah memberikan kepada seseorang di antara mereka harta yang banyak, maka janganlah engkau mengambil kembali dari padanya barang sedikit pun. Apakah engkau akan mengambilnya kembali dengan jalan tuduhan yang dusta dan dengan (menanggung) dosa yang nyata?” (Q.S. an-Nisâ': 20)

Kita akan menentang dan kecewa apabila pernikahan orang fakir yang berakhlak mulia dan wara' diperlambat hingga ia memang benar-benar siap lahir dan batin. Karena, jika memperlambat waktu pernikahan sedangkan pihak laki-laki dan perempuan sudah siap dapat menyebabkan kerusakan moral, sosial, jiwa, syariat, dan kesehatan lahiriah.

Kita dituntut untuk menutup rapat-rapat seluruh pintu yang menyebabkan dekadensi moral umat, karena bisa menjadi fitnah bagi umat manusia secara keseluruhan. Allah menjelaskan hal ini secara eksplisit dalam firman-Nya:
“Dan peliharalah dirimu dari siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zhalim saja di antara engkau. Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya.” (Q.S. al-Anfâl: 25)

Siksaan Allah sangat keras bagi siapa saja yang mengarahkan terjadinya fitnah.
Siksaan Allah sangat dahsyat bagi siapa saja yang menyebabkan tersebarnya fitnah.
Siksaan Allah sangat kejam bagi orang-orang yang terjerumus dalam fitnah tersebut.
Siksaan Allah sangat mengerikan bagi siapa saja yang rida fitnah ini terjadi.
Siksaan Allah sangat menakutkan bagi siapa saja yang diam dan tidak mencegah ketika fitnah ini terjadi.

Kita semua berharap agar setiap wanita tinggal di villa mewah, istana megah, tapi dengan syarat wanita tersebut menjaga kehormatannya sebagai wanita, menjaga agama, diri, dan akalnya dari hal-hal yang negatif. Namun demikian, kita tidak pernah mengharapkan jika seorang wanita menikah dengan orang yang tidak dicintainya, menikah karena harta dan meminggirkan orang yang memiliki akhlak sangat terpuji hanya karena dia seorang fakir miskin. Dengan demikian, maka hiduplah wanita tersebut dalam penyesalan yang membuatnya kehilangan kebahagiaan hakiki dan akhirnya ia membangun keluarganya tanpa dasar cinta serta agama.
Saudara-saudariku kawula muda!

Pernikahan yang mengikuti jalur syariat disertai dengan rukun-rukunnya yang sempurna adalah jalan Islam satu-satunya yang sah dan benar untuk melanjutkan hubungan cinta suci kalian, karena jalan tersebut adalah jalan Sang Pengasih dan selain itu adalah jalan-jalan setan. Allah berfirman kepada kalian:
“Dan orang-orang yang tidak mampu kawin hendaklah menjaga kesucian (diri)nya, sehingga Allah memampukan mereka dengan karunia-Nya.” (Q.S. an-Nûr: 33)

Rasulullah pun bersabda kepada kalian:
“Dan barangsiapa yang belum mampu (menikah), maka hendaklah dia berpuasa, karena itu menjadi penangkal baginya.”

Atau, puasa akan menjadi penjaga, yaitu menjaga dari hal-hal negatif yang disebabkan karena ia belum menikah serta dapat menghilangkan kesuciannya.
Sebagian orang ada yang berpendapat bahwa tujuan dari puasa itu adalah mengurangi keinginan syahwat dengan mengurangi produksi makanan. Ada yang berpendapat lain bahwa puasa tersebut tidak ada faedahnya apabila orang yang puasa tadi melampiaskan kekurangan produksi makannya di malam hari setelah di siang harinya ia tidak makan dan tidak minum. Adapun mereka yang menelaah hikmah puasa tersebut, dia akan menemukan sisi-sisi lain dari apa yang termaktub di atas. Allah berfirman:
“Wahai orang-orang yang beriman, telah di wajibkan kepada engkau puasa sebagaimana telah diwajibkan juga kepada umat-umat sebelum engkau, agar engkau termasuk golongan orang-orang bertakwa.” (Q.S. al-Baqarah: 183)

Puasa menjadikan orang semakin bertakwa, menambah semangat hidup, serta mampu mengalahkan gangguan setan dan prajurit-prajuritnya dengan mudah.
Oleh karena itu, apabila kalian menilai bahwa cinta itu tidak menuju pada pintu pernikahan berarti kalian dalam keadaan bahaya yang serius. Pacaran, ngobrol panjang, hubungan via telpon dan semacamnya dapat menyebabkan kalian terperangkap ke jalan nista. Semoga Allah melindungi kita semua. []