Pernahkah Anda duduk berdampingan dengan seorang gendut di bus, atau berdesakan dengan si perut buncit dalam gerbong kereta? Udara pengap, terik matahari menyengat, berbaur dengan napas orang itu yang tersengal-sengal, dan bau keringat yang tidak sedap. Bagaimana perasaan Anda?
Atau mungkin Anda memang seorang yang sangat gemuk atau obesitas. Berat badan Anda terus bertambah, perut besar membuat Anda susah mencari baju, celana, atau sepatu yang pas. Ketika berada di mobil, sofa, di lift, atau dimana saja, Anda makan tempat. Anda pun terasa begitu berat jika dibonceng dengan motor. Anda mudah terserang banyak penyakit, duduk susah, jongkok terasa berat, mau berdiri juga susah, banyak keringat, dan nggak pede ketemu orang. Bahkan, akhir-akhir ini Anda mulai merasakan sulit bernapas, sukar beraktivitas, berjalan pun terasa sangat berat, sendi lutut dan kaki terasa pegal, pinggang juga sakit.
Tidak ada seorang pun yang mau jadi obesitas! Semua orang sudah mulai sadar akan dampak buruk dari berat badan yang berlebihan, makin banyak orang mengerti makanan apa yang banyak mengandung lemak dan kalori serta berusaha menghindarinya, fitness center mulai menjamur dimana-mana, iklan-iklan di berbagai media menawarkan beraneka ragam health food, dan yang lebih ngetren lagi adalah, pusat-pusat slimming telah menjadi industri komersial yang makin banyak dikunjungi orang. Namun, kalau kita lihat di sisi lain, seiring dengan makin banyak orang gencar menurunkan berat badan, angka obesitas ternyata makin bertambah dari hari ke hari.
Dunia kita memang semakin dipenuhi oleh orang gemuk. Bukan hanya di negara maju, di negara berkembang seperti Indonesia sekalipun, angka kejadian obesitas makin hari makin bertambah banyak.
Makan memang merupakan suatu kenikmatan. Namun, makan enak jangan membuat Anda menjadi semakin gemuk. Kalau di negara industri barat yang sudah maju orang lebih banyak mengkonsumsi makanan instan, maka masyarakat negara berkembang ―dan miskin pula seperti Indonesia― terjadi proses serupa. Tawaran voucher makan gratis atau murah sambil belanja, serta diskon beraneka ragam dengan paket bermacam-macam di restoran terjadi dimana-mana. Perubahan pola hidup demikian membuat banyak orang berbisnis makanan dan membuka gerai-gerai junkfood. Celakanya lagi, makanan sekarang cenderung lebih manis, lebih asin, dan lebih berlemak! Porsi makanan juga jauh bertambah banyak, ukuran burger sekarang sudah hampir dua kali lipat ukuran tahun 80-an.
Makin meningkatnya jumlah manusia obesitas pada abad ini, telah menjadi suatu bom waktu yang setiap saat siap meledak dan mematikan. Di seluruh dunia, kini ada lebih dari satu miliar orang dewasa dengan berat badan lebih (gemuk), dan paling sedikit ada 300 juta orang yang masuk kategori obesitas (Body Mass Index/BMI atau Indeks Massa Tubuh di atas 30). Di Amerika Serikat, Eropa, dan Australia, epidemi global obesitas menyerang setengah sampai dua per tiga dari total populasi yang ada, angka ini cukup menakutkan. Kita tengok bagaimana dengan Indonesia, angka orang gemuk sudah mendekati sepertiga jumlah penduduk!
Sejak tahun 1985, oleh suatu konsensus di antara organisasi-organisasi kesehatan dunia telah disepakati, bahwa lemak yang berlebihan atau obesitas sudah diakui sebagai suatu penyakit. Rata-rata pria dan wanita dewasa memiliki 15 dan 25 persen jaringan lemak. Ini setara dengan berat 10 kg dan 15 kg, yang merupakan timbunan trigliserida. Bila lemak ini berlebihan akan menimbulkan banyak pengaruh buruk bagi tubuh. Dampak buruk bukan hanya pada jantung, hipertensi, diabetes, stroke, gagal napas, sakit sendi dan tulang, batu empedu, gangguan hati, bahkan beberapa penyakit kanker. Juga berpengaruh pada segi penampilan, psikologis, dan kualitas hidup. Jika dulu gemuk identik dengan kemakmuran, sekarang justru gemuk menjadi keburukan.
Ingat, banyak juga yang mati muda karena obesitas. Biaya pengobatan akan meningkat jutaan rupiah per bulan tiap kenaikan BMI satu poin. Bila BMI lebih dari 40, maka Anda akan menghabiskan sampai puluhan juta rupiah untuk berobat.
Nah, bagi Anda yang obesitas maupun yang ingin menjaga diri dari obesitas, buku Langsung Jadi Langsing (Jaring Pena, 2010) wajib Anda baca. Buku ini mengupas apa dan bagaimana obesitas serta berbagai strategi jitu untuk mengalahkan obesitas, mulai dari mengubah lifestyle, diet yang benar, olahraga yang baik, pencegahan, pengobatan, bahkan bedah bariatrik untuk mengurangi lemak. Anda tetap bisa makan kenyang tapi jangan sampai jadi gemuk. Anda bisa hidup sehat, bisa menurunkan berat badan, dan terhindar dari berbagai penyakit. Anda akan jadi pemenang mengalahkan obesitas! []
23 Desember 2010
Buku Bagus: Langsung Jadi Langsing
Ratman Boomen 23 Desember 2010
Langganan:
Posting Komentar (RSS)
0 Responses:
Posting Komentar