Ibnu Rusyd
(Averroes)
Sang Komentator Ulung
(Averroes)
Sang Komentator Ulung
Oleh: Ratman al-Kebumeny
Siapakah Dia?
Siapakah filosof muslim besar dari Kordoba yang mendapat julukan "sang komentator ulung"? Tak lain adalah Ibnu Rusyd, yang di barat dikenal dengan Averroes. Nama lengkapnya adalah Abu Al Walid Muhammad bin Ahmad bin Muhammad bin Ahmad bin Rusyd Al Hafizh Al Andalusi Al Qurthubi Al Maliki. Tokoh besar ini dilahirkan di Kordoba, Spanyol pada sekitar tahun 520 H / 1126 M. Ia lahir dari keluarga terhormat dan taat berislam. Ayahnya, Ahmad atau Abu Al Qasim menjabat hakim di Kordoba. Begitu pula kakeknya, selain sebagai hakim di Kordoba juga pakar fikih terkemuka. Sedangkan ia sendiri pernah menjadi hakim di Sevilla (565 H / 1169 M) dan di Kordoba sebagai Hakim Agung (Qadhi Al Qudhah), serta dokter pribadi khalifah.
Pendidikannya dimulai sejak kecil di keluarganya yang alim. Kakek dan ayahnya adalah penganut mazhab maliki. Ibnu Rusyd juga meriwayatkan hadis dan mnghafal Al Muwaththa' karya Imam Malik atas bimbingan sang ayah. Setelah menginjak remaja. Ia terdorong keluar dari lingkar kalurga dalam menuntut ilmu. Para fuqaha yang meonjol di kawasan Andalusia kala itu didatangi Ibnu Rusyd sebagai guru untuk ditimba ilmunya. Di antara para fuqaha itu antara lin Abu Al Aim Basykawal, Abu Marwan bin Masarrah, Abu Bakar bin Samhun, Abu Ja'far bin Abdul Aziz, Abdullah Al Maziri, dan Abu Muhammad bin Rizq.
Dalam bidang kedokteran ia belajar pada Abu Ja'far Harun At Tirjali dan Abu Marwan bin Kharbul. Dalam biddang filsafat, Ibnu Rusyd belajar pada Ibnu Bajah, yang di barat dikenal dengan Avinpace, filosof besar di Eropa sebelum Ibnu Rusyd. Selain itu, ia juga berhubungan dengan dokter Abu Marwan bin Zuhr dan raja Dinasti Muwahhidun.
Kehidupannya sebagian besar digunakan untuk menjalani tugas sebagai hakim dan dokter, tapi di barat ia dikenal sebagai filofof yang banyak mengkaji dan mengomentarai pemikiran Aristoteles. Ibnu Rusyd termasuk seorang jenius yang pengetahuannya ensiklopedis. Ia banyak menghasilkan karya tulis dalam berbagai bidang. Ia ahli hukum Islam, filsafat, cakap dalam kedokteran, kalam, bahasa, fisika, dan astronomi. Ia wafat pada sekitar tahun 595 H / 1198 M dengan meninggalkan banyak warisan keilmuan yang dikenal Barat dan Timur.
Apa Karyanya?
Dengan kemampuannya yang diakui para ilmuwan, Ibnu Rusyd banyak karya dalam berbgai bidang yang ia geluti. Dari sekian banyak bidang itu, ia lebih terkenal, apalagi di barat sebagai filosof besar yang berpengaruh. Averroes adalah komentator terbesar abad pertengahan tentang Aristoteles dalam hal fisika maupun metafisika. St. Thomas menyebutnya sebagai "sang komentator", dan Dante menamakannya "orang yang membuat komentar hebat". H.A. Wolfson, seorang ahli filsafat abad pertengahan khususnya komentar perihal Aristoteles, menyatakan bahwa ada sekitar 38 komentar Ibnu Rusyd terhadap beragam karya Aristoteles, di samping naskah-naskah pendek mengenai aspek-aspek tertentu filosof Aristoteles. Ia juga meringkas karya Aristoteles, yaitu de Anima (Kitab Al Hayawan).
Dalam mengomentari, Ibnu Rusyd biasanya membuat komentar dalam tiga kategori, yaitu komentar singkat, setengah panjang, dan panjang, sesuai dengan metode pengajaran di sekolah tradisional kala itu. Renan, seorang filosof Perancis mengatakan bahwa Ibnu Rusyd menulis sekitar 78 buku dalamnan, seorang filsafat Perancis mengatakan bahwa Ibnu Rusyd menulis sekitar 78 buku dalam berbagai bidang ilmu.
Karya-karyanya yang masih ada kini di barat kebanyakan dalam bahasa latin dan Ibrani, bukan dalam bahasa aslinya, bahasa Arab. Penerjemahan karyanya terjadi tidak hanya pada abad ke-7 H / 13 M, tapi juga dalam abad ke-10 H / 16 M ketika beberapa komentar menarik perhatian dan menjadi subyek perdebatan sengit. Citra dia di Barat sebagai "penentang agama" adalah tidak tepat dengan pembawaannya yang sebenarnya. Karena, filsafat hanyalah bagian dari kehidupan pemikiran Ibnu Rusyd, dan masih banyak kehidupannya di luar itu yang juga berpengaruh besar dalam dunia Islam hingga sekarang. Pun, memang terjadi pergolakan pemikiran antara Ibnu Rusyd dengan Ibnu Sina dan Al Ghazali, yang bisa kita ambil hikmahnya.
Ibnu Rusyd mengatakan bahwa siapa yang mempelajari anatomi akan meningkatkan keimanannya kepada Allah Yang Mahakuasa dan Esa. Pernyataan ini muncul dari berpegangteguhnya ia pada teks agama melalui penajaman akal budi. Ini membuktikan bagaimana ia mengenal Allah. Hingga jika kita tilik karyanya dalam bidang filsafat dan kedokteran akan kita jumpai ketaatan dan kedalaman pemahamannya terhadap Alquran dan hadis.
Kesibukannya sebagai seorang hakim dan dokter tak menghalanginya berkarya dalam tulisan. Sebagai seorang hakim, ia sering berkeliling ke berbagai kota seperti Seville, Kordoba, bahkan kota-kota di Maroko seperti Frez, Casablanka, dan Marakisy. Di tengah-tengah perjalanan dan tinggal di kota itulah ia sempatkan menulis buku. Kapasitasnya sebagai Hakim Agung mencerminkan dalam dan luasnya ilmu ushul fikih dan ilmu fikih serta pemahamannya terhadap Alquran dan hadis. Adapun karya Ibnu Rusd dalam berbagai bidang antara lain sebagai berikut:
Filsafat dan hikmah
- Tahafut At Tahafut (kerancuan dalam Kerancuan) adalah tanggapan atas buku Al Ghazali Tahafut Al Falasifah (Kerancuan Para Filosof)
- Jauhar Al Ajram As Samawiyah (Struktur Benda-benda Langit)
- Ittishal Al 'Aql Al Mufarriq bi Al Insan (Komunikasi Akal yang Membedakan dengan Manusia)
- Masa'il fi Mukhtalif Aqsam Al Manthiq (Beberapa Masalah tentang Aneka Bagian Logika)
- Syuruh Katsirah 'ala Al Farabi fi Masa'il Al Manthiqi Aristha (Beberapa Komentar terhadap Pemikiran Aristoteles)
- Maqalah fi Ar Radd 'ala Abi Ali bin Sina (Makalah Jawaban untuk Ibnu Sina), dan lainnya banyak sekali.
Ilmu kalam
- Fashl Al Maqal fima Baina Al Hikmah wa Asy Syari'ah min Al Ittishal (Uraian tentang Kitan filsafat dan Syari'ah)
- I'tiqad Masyasyin wa Al Mutakallimin (Keyakinan kaum Liberalis dan Pakar Ilmu Kalam)
- Manahij Al Adillah fi 'Aqaid Al Millah (Beberapa Metode Argumentatif dalam Akidah Agama), dan lain-lain.
Fikih dan ushul fikih
- Bidayah Al Muqtashid wa An Nihayah Al Muqtashid (Dasar Mujtahid dan Tujuan Orang yang Sederhana). Kitab ini diakui oleh Ibnu Jafar Zahabi sebagai buku terbaik di sekolah ilmu fikih Maliki, dan telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa dan sangat terkenal.
- Ad Dar Al Kamil fi Al Fiqh (Studi Fikih yang Sempurna)
- Risalah Adh Dhahaya (Risalah tentang Kurban), dan lain-lain.
Ilmu astronomi
- Maqalah fi Harkah Al Jirm As Samawi (Makalah tentang Gerakan Meteor)
- Kalam 'ala Ru'yah Jirm Ats Tsabitah (Pendapat tentang Melihat Meteor yang Tetap Tak Bergerak)
Ilmu Nahwu
- Kitab Adh Dharuri fi An Nahw (Yang Penting dalam Ilmu Nahwu)
- Kalam 'ala Al Kalimah wa Al Ism Al Musytaq (Pendapat tentang Kata dan Isim Musytaq)
Kedokteran
- Al Kulliyat fi Ath Thibb (Studi Lengkap tentang Kedokteran). Sebanyak 7 jilid, dan menjadi rujukan dan buku wajib di berbagai universitas di Eropa. Diterjemahkan ke dalam bahasa Latin, Inggris, dan Ibrani.
- Syarh Arjuwizah Ibn Sina fi Ath Thibb. Secara kauntitas kitab ini paling banyak beredar. Menjadi bahan kajian ilmu kedokteran di Oxford University Leiden dan Universitas Sourborn Paris.
- Maqalah fi At Tiryaq (Makalah tentang Obat Penolak Racun), yang telah diterjemahkan ke bahasa Latin, Inggris, dan Ibrani.
- Nasha'ih fi Amr Al Ishal (Nasihat tentang Penyakit Perut dan Mencret), yang telah diterjemahkan ke bahasa Latin dan Ibrani.
- Mas'alah fi Nawaib Al Humma (Masalah tentang Penyakit Demam)
Karya Ibnu Rusyd Kulliyat diterjemahkan ke dalam bahasa Latin oleh Banacosa (Tobiyah) tahun 1255 M. Ulasannya mengenai retorika diterjemahkan oleh Herman the German dengan judul Rhetoric an Poetics. Ulasannya atas de Anima diterjemahkan oleh Michael Scot or Scott tahun 1217 M. Tafsir Ibnu Rusyd atas Fisika Aristoteles diterjemahkan ke bahasa Ibrani oleh Moses ben Solomon of Beaucaire pada kuartal pertama abad ke-14 M, dan juga oleh Todros Todrosi, Zerahiah Gracian dengan karya Ibnu Rusyd yang lain. Pertentangan Ibnu Rusyd dengan Al Ghazali, yaitu kitab Tahafut At Tahafut diterjemahkan ke dalam bahasa Ibrani oleh Qolanymos ben David the Elder dengan judul Happalat ha Happalo sekitar setelah tahun 1318 dan sebelum 1328 M. Ya, Ibnu Rusyd memang sangat berpengaruh di dunia Timur dan Barat di masanya hingga zaman setelahnya, bahkan sekarang. []
1 Responses (Leave a Comment):
hu uh bener banget mas... mas ratman apa kabar??? wah.. kok bisa nemu c... he..he.. sekarang dimana ini??
Posting Komentar