Al Kindi
(Alkindus)
(Alkindus)
Sang Filosof Arab
Oleh: Ratman al-Kebumeny
Siapakah Dia?
Sang filosof Arab ini bernama lengkap Abu Yusuf Yaqub Ibnu Ishaq Al Kindi. Kufah adalah kota kelahirannya di tahun 185 H atau 800 / 801 M. Nenek moyangnya adalah para raja Kindah di daerah Arab selatan. Karena ia keturunan Arab, maka dikenal nantinya sebagai filosof Arab. Ayahnya bekerja sebagai salah satu gubernur Harun Al Rasyid. Selain itu, dia hidup sezaman dengan beberapa khalifah Abbasiyah setelah Harun Al Rasyid, seperti Al Ma'mun, Al Mu'tashim, hingga Al Mutawakkil.
Al Kindi di masa-masa awal bekerja sebagai ahli kaligrafi di istana Al Mutawakkil. Sempat pula Al Mutawakkil jengkel dengan beberapa pandangan filsafatnya, sehingga buku-buku Al Kindi disembunyikan olehnya, walau akhirnya dikembalikan lagi. Memang, Al Kindi dikenal sebagai pendahulu filsafat Islam yang berusaha mengkaji filsafat Plato dan Aristoteles sebagai kelengkapan satu dengan lainnya. Selain bahasa Arab, dia juga juga memahami bahasa Syiria dan sedikit bahasa Greeka (Yunani) yang ia kenal dari karya ilmiah dan filosofis Greeko-Hellenistik. Al Kindi termasuk dalam filosof-saintis muslim pertama. Ia banyak menghasilkan karya-karyanya di Baghdad hingga wafatnya dalam usia 73 tahun sekitar tahun 260 H / 873 M sewaktu kekuasaan Al Mu'tamid.
Apa Karyanya?
Sebagai pendahulu filsafat dalam dunia Islam, Al Kindi mengartikan filsafat sebagai pengetahuan segala realitas sebatas kemampuan manusia. Ia mengatakan bahwa ada sebuah kebenaran universal dan kebenaran tertinggi, yakni kebenaran yang terdapat dalam agama dan wahyu yang dapat dibenarkan oleh akal. Tercatat pula bahwa Al Kindi merupakan tokoh pertama yang menentang kalangan filsafat Aristotelian yang mengatakan bahwa penciptaan alam bersifat abadi. Sedangkan dari keterangan wahyu, alam ini dulunya adalah tidak ada, dan ada karena diciptakan oleh-Nya. Dalam bidang Alquran, Al Kindi mengajukan tafsiran alegoris terhadap Alquran yang dikenal dengan pendekatan ta'wil
Selain dalam bidang filsafat yang ia terkenal karenanya, Al Kindi juga mempunyai andil dalam bidang matematika, astronomi, kimia, fisika, kedokteran, dan musik. Dalam bidang matematika, Al Kindi menulis empat buku mengenai sistem penomoran yang menjadi dasar aritmatika modern. Kita tahu bahwa sebagaian besar sistem penomoran dibuat oleh Al Khawarizmi, tapi andil Al Kindi pun tidak sedikit. Kecermelangan pemikirannya membantunya dalam mempelajari astronomi dengan penguasaannya pada bidang geometri lingkaran. Di bidang kedokteran, ia dokter pertama yang secara sistematis menentukan dosis obat dan standar resepnya bagi pasien. Di bidang fisika, filosof Arab ini punya kontribusi orisinil dalam optika geometri dan menulis buku tentangnya. Adalah Roger Bacon, orang yang beberapa abad kemudian terinspirasi pemikiran-pemikiran Al Kindi.
Dalam hal seni musik, Al Kindi pun punya peran penting. Ia membahas aspek-aspek ilmiah musik. Jika nada digabungkan, maka akan tercipta nada khusus yang harmoni, dan keharmonian nada tergantung pada frekuensinya, begitulah paparan Al Kindi dalam musik. Tak hanya itu, ia juga membahas bagaimana suara dihasilkan menjadi gelombang suara di udara dan dapat terdengar sampai ke gendang telinga. Karya Al Kindi di bidang musik lainnya adalah bahasannya tentang notasi untuk menentukan tingkatan nada. Ya, dia termasuk musikus yang multitalenta dalam berbagai bidang ilmu. Al Kindi juga termasuk salah satu penerjemah dari bahasa Yunanai ke dalam bahasa Arab kala itu. Penguasaanya dalam berbagai bidang ilmu membuat ia produktif menuliskan karya-karyanya. Ia telah menghasilkan sekitar 240-an buku dengan rincian ilmu dan jilidnya sebagai berikut:
1. Ilmu falak, 16 judul
2. Aritmatika, 11 judul
3. Geometri, 32 judul
4. Obat-obatan, 22 judul
5. Fisika, 12 judul
6. Filsafat, 22 judul
7. Logika, 9 judul
8. Psikologi, 5 judul
9. Musik, 7 judul
Sungguh, sebuah prestasi luar biasa dalam penguasaan berbagai ilmu olehnya. Judul karya yang ditulisnya antara lain Kitab At Tauhid, yang dikenal juga dengan Famm Adz Dzahab, lalu Kitab Itsbat An Nubuwwah. Karya-karyanya diterjemahkan ke dalam bahasa latin oleh Gerard dari Cremona, antara lain Risalah dar Tanjim, Ikhtiyarat Al Ayyam, Al Musiqa, Ilahyat Aristu, Madu Jazr, dan Maduiyah Murakkaba. Judicia adalah terjemahan Rudolf of Chester pada paroh pertama abad ke-9 M dari karya Al Kindi. Karya-karya Al Kindi juga diterjemahkan ke dalam bahasa Ibrani oleh Qalonymos ben Qalonymos (lahir di Arles tahun 1286 M) dengan judul berbagai bukunya seperti Iggeret be Qizzur ha Ma'mar be Moladot (Risalah pendek tentang Kelahiran), Iggeret be Illot tahun 1214 M, dan Iggeret be Lahyit Ube Matar atau Iggeret Masfiqet. Maka, tak heran kemasyhurannya sebagai ilmuwan tersiar ke luar, hingga di Barat ia dikenal sebagai Alkindus si filosof Arab. []
Apa Karyanya?
Sebagai pendahulu filsafat dalam dunia Islam, Al Kindi mengartikan filsafat sebagai pengetahuan segala realitas sebatas kemampuan manusia. Ia mengatakan bahwa ada sebuah kebenaran universal dan kebenaran tertinggi, yakni kebenaran yang terdapat dalam agama dan wahyu yang dapat dibenarkan oleh akal. Tercatat pula bahwa Al Kindi merupakan tokoh pertama yang menentang kalangan filsafat Aristotelian yang mengatakan bahwa penciptaan alam bersifat abadi. Sedangkan dari keterangan wahyu, alam ini dulunya adalah tidak ada, dan ada karena diciptakan oleh-Nya. Dalam bidang Alquran, Al Kindi mengajukan tafsiran alegoris terhadap Alquran yang dikenal dengan pendekatan ta'wil
Selain dalam bidang filsafat yang ia terkenal karenanya, Al Kindi juga mempunyai andil dalam bidang matematika, astronomi, kimia, fisika, kedokteran, dan musik. Dalam bidang matematika, Al Kindi menulis empat buku mengenai sistem penomoran yang menjadi dasar aritmatika modern. Kita tahu bahwa sebagaian besar sistem penomoran dibuat oleh Al Khawarizmi, tapi andil Al Kindi pun tidak sedikit. Kecermelangan pemikirannya membantunya dalam mempelajari astronomi dengan penguasaannya pada bidang geometri lingkaran. Di bidang kedokteran, ia dokter pertama yang secara sistematis menentukan dosis obat dan standar resepnya bagi pasien. Di bidang fisika, filosof Arab ini punya kontribusi orisinil dalam optika geometri dan menulis buku tentangnya. Adalah Roger Bacon, orang yang beberapa abad kemudian terinspirasi pemikiran-pemikiran Al Kindi.
Dalam hal seni musik, Al Kindi pun punya peran penting. Ia membahas aspek-aspek ilmiah musik. Jika nada digabungkan, maka akan tercipta nada khusus yang harmoni, dan keharmonian nada tergantung pada frekuensinya, begitulah paparan Al Kindi dalam musik. Tak hanya itu, ia juga membahas bagaimana suara dihasilkan menjadi gelombang suara di udara dan dapat terdengar sampai ke gendang telinga. Karya Al Kindi di bidang musik lainnya adalah bahasannya tentang notasi untuk menentukan tingkatan nada. Ya, dia termasuk musikus yang multitalenta dalam berbagai bidang ilmu. Al Kindi juga termasuk salah satu penerjemah dari bahasa Yunanai ke dalam bahasa Arab kala itu. Penguasaanya dalam berbagai bidang ilmu membuat ia produktif menuliskan karya-karyanya. Ia telah menghasilkan sekitar 240-an buku dengan rincian ilmu dan jilidnya sebagai berikut:
1. Ilmu falak, 16 judul
2. Aritmatika, 11 judul
3. Geometri, 32 judul
4. Obat-obatan, 22 judul
5. Fisika, 12 judul
6. Filsafat, 22 judul
7. Logika, 9 judul
8. Psikologi, 5 judul
9. Musik, 7 judul
Sungguh, sebuah prestasi luar biasa dalam penguasaan berbagai ilmu olehnya. Judul karya yang ditulisnya antara lain Kitab At Tauhid, yang dikenal juga dengan Famm Adz Dzahab, lalu Kitab Itsbat An Nubuwwah. Karya-karyanya diterjemahkan ke dalam bahasa latin oleh Gerard dari Cremona, antara lain Risalah dar Tanjim, Ikhtiyarat Al Ayyam, Al Musiqa, Ilahyat Aristu, Madu Jazr, dan Maduiyah Murakkaba. Judicia adalah terjemahan Rudolf of Chester pada paroh pertama abad ke-9 M dari karya Al Kindi. Karya-karya Al Kindi juga diterjemahkan ke dalam bahasa Ibrani oleh Qalonymos ben Qalonymos (lahir di Arles tahun 1286 M) dengan judul berbagai bukunya seperti Iggeret be Qizzur ha Ma'mar be Moladot (Risalah pendek tentang Kelahiran), Iggeret be Illot tahun 1214 M, dan Iggeret be Lahyit Ube Matar atau Iggeret Masfiqet. Maka, tak heran kemasyhurannya sebagai ilmuwan tersiar ke luar, hingga di Barat ia dikenal sebagai Alkindus si filosof Arab. []
0 Responses:
Posting Komentar