Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang."
(Q. S. az-Zumar : 53)
“Ya Allah, kami memohon taubat yang benar, pengampunan yang sempurna, dan amal yang saleh lagi diterima, wahai Tuhan seluruh alam.”
Taubat dan Penyesalan
Akulah hamba yang berbuat dosa
Yang terhalang angan-angan untuk bertaubat
Akulah hamba yang larut dalam kesedihan
Cemas dan berduka karena tersandung
Akulah hamba yang tertulis di atasnya
Lembaran-lembaran dosa yang tak takut lagi kepada Sang Pengawas
Akulah hamba yang tercela, aku durhaka dalam ketersembunyian
Apa dayaku sekarang menunjukkan keluhan
Akulah hamba yang melampaui, hilang sudah umurku
Aku tak pedulikan masa muda maupun tua
Akulah hamba yang tenggelam dalam tekanan laut
Aku menjerit dengan harapan datang sang penolong
Akulah hamba yang sakit karena kesalahan-kesalahan
Aku telah berusaha tuk temukan sang penyembuh
Akulah hamba yang ditinggalkan manusia
Mereka mendapatkan bagian dari setiap karunia
Akulah hamba yang membelot, yang menzhalimi diriku sendiri
Aku raih pintu itu dengan taubat
Akulah hamba fakir yang membentangkan telapak tangan
Kepada kalian, serentak kalian tolak pinanganku ini
Akulah penghianat, sudah berapa janji yang kuucapkan
Aku pun berbohong tak pernah tepati janji
Aku terasingkan, kasihanilah dan sapalah aku
Mudahkanlah untukku sedikit kelonggaran
Aku tersiksa, aku mohon pada-Mu pengampunan
Barangsiapa memohon ridha-Mu, dia takkan merugi []
Sesungguhnya segala puji bagi Allah. Kami memuji-Nya, meminta pertolongan, meminta ampunan, dan meminta petunjuk. Kami berlindung kepada Allah dari kejahatan diri kami dan keburukan perbuatan kami. Barangsiapa diberi petunjuk oleh Allah, sekali-kali Dia tidak akan menyesatkannya. Dan, barangsiapa disesatkan oleh Allah, sekali-kali Dia tidak akan memberinya petunjuk. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa, yang tiada sekutu untuk-Nya. Bagi-Nya kekuasaan dan segala puji. Dan, Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Dia menerima taubat dari hamba-Nya dan memberi mereka ampunan. Dia senang dengan taubat hamba-Nya yang durhaka kepada-Nya dalam siang maupun malam. Dan, aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba, rasul, pilihan dan kekasih-Nya, yang menyampaikan risalah, serta menunaikan amanah. Dialah sebaik-baik utusan yang menyampaikan risalah dari Tuhannya.
Bahwa setiap anak Adam (manusia) berbuat salah, dan sebaik-baik orang yang berbuat salah adalah orang yang bertaubat. Pintu taubat dan permohonan ampun selalu terbuka, tak tertutup bagi setiap hamba, kecuali ketika nyawa sudah sampai batang tenggorokan atau ketika matahari terbit dari barat.
Allah telah memudahkan pintu taubat bagi setiap hamba yang ingin bertaubat. Dia membentangkan 'Tangan-Nya' di malam hari untuk menerima taubat hamba yang berbuat kesalahan di siang hari, dan membentangkan 'Tangan-Nya' di siang hari untuk menerima taubat hamba yang berbuat kesalahan di malam hari. Pintu taubat terbuka bagi orang-orang kafir, musyrik, murtad, munafik, zhalim, dan orang-orang yang durhaka.
Taubat adalah salah satu ibadah yang mulia dan paling disukai Allah. Taubat termasuk jalan yang paling luas menuju rahmat, surga, karunia, dan ridha-Nya. Karena, taubat mengandung unsur merendahkan diri, pengakuan dosa dan kesalahan di hadapan Allah. Di dalam taubat terdapat tanda-tanda "kehambaan" (‘ubûdiyyah) dalam bentuknya yang paling sempurna. Dengan tanda-tanda kehambaan ini manusia kembali pada kedudukan ketika Allah menciptakannya, yaitu dalam sifat kurang (naqsh), lemah, salah, tidak mengerti, dan zhalim. Sifat kehambaan merupakan pengakuan terhadap kekurangan akal, kelemahan jiwa, dan pengikraran terhadap kesempurnaan Allah yang tiada sekutu bagi-Nya.
Sifat kehambaan adalah kedudukan yang juga dimiliki pada para nabi yang diutus, para hamba yang saleh, dan para wali. Sifat kehambaan itu bagaikan ruh bagi jasad. Oleh karenanya, Allah berfirman kepada hamba-Nya yang beriman dalam surat an-Nûr ayat 31:
"Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman, supaya kamu beruntung." (Q.S. al-Nûr: 31)
Saudaraku yang budiman, ingatlah bahwa sesungguhnya engkau adalah manusia. Dan, manusia itu takkan lepas dari kesalahan, kemaksiatan, serta perbuatan tercela. Tak ada seorang pun yang ma’shûm (tarjaga dari berbuat dosa) kecuali orang yang dijaga oleh Allah untuk menyampaikan wahyu dan risalah-Nya. Oleh karena itu, tak ada alasan bagimu untuk menghindar dari kesalahan, dan tak ada daya untuk menjauh dari kekeliruan. Ketahuilah, semoga Allah menjagamu, sesungguhnya taubat dari dosa merupakan kehidupan bagi hati dan jiwa, bahkan ia merupakan jalan menuju kebahagiaan. Sesungguhnya Allah sangat senang dengan taubat hamba-Nya. Dia menerima alasan dan kekurangan hamba-Nya. Dan, Dia membenci hamba yang terus-menerus berbuat dosa. Allah berfirman dalam surat asy-Syûrâ ayat 25:
"Dan Dialah yang menerima taubat dari hamba-hamba-Nya dan memaafkan kesalahan-kesalahan, dan mengetahui apa yang kamu kerjakan." (Q.S. asy-Syûrâ: 25)
Barangsiapa ingin kembali kepada jalan yang lurus, maka dia harus segera bertaubat, melepaskan segala dosa sebelum datang hari yang memisahkannya dari pintu taubat. Dia akan menyesali apa yang telah dia lakukan dan merasa sempit karena kenyataan pahit yang dia hadapi. Hendaknya seorang muslim bergegas dan bertaubat kepada Allah dengan lisannya, beritikad dengan hatinya dengan mewujudkan pertanda taubat disertai iman dan amal saleh. Semoga Allah menghentikan kesalahan hamba, menerima taubatnya, dan mengampuni dosanya.
Ya Allah, sungguh kami memohon agar Engkau menolong kami untuk bertaubat dan kembali, dan Engkau buka pintu jawaban atas doa-doa kami. Kami memohon kepada Allah agar Dia menerima amal kami ini dan amal-amal saleh lainnya dengan rasa ikhlas mengharapkan keridhaan-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengabulkan segala doa. Semoga Allah merahmati tuan kita Muhammad, keluarganya, dan sahabat-sahabatnya semua. []
0 Responses:
Posting Komentar